LEMBAR 34

1.1K 140 12
                                    

Ruangan itu terasa begitu dingin dan sunyi. Tak ada yang memulai bicara. Semua memilih bungkam, larut dalam pikiran masing-masing. Namun satu hal yang Jimin sadari, tatapan menuntut dari Yoongi tak lepas dari dirinya sedikitpun. Jimin menghela nafasnya panjang. Dia tak dapat lagi memungkiri semuanya. Mungkin sudah waktunya Yoongi tau siapa dirinya, mengingat kebersamaan mereka hanya tinggal 2 bulan lagi kan. 

"Jadi, apa yang kau ingin tau?" tanya Jimin seraya menatap Yoongi yang sama sekali tak melepas tatapnya sedari Eunwoo pergi. 

"Siapa sebenernya kau, Jimin?" tanya Yoongi dingin. 

"Kau bisa menebak siapa aku, Yoongi?" tanya Jimin kembali.

"Aku tak punya gambaran. Tapi perasaanku bilang kau bukan orang sembarangan, Jimin." ucap Yoongi.

Entah mengapa hatinya sedikit hangat mendengar jawaban Yoongi. 

"Apa ini alasanmu berbuat baik padaku?" tanya Jimin setelahnya. 

"Tidak. Aku memperlakukanmu memang seharusnya begitu. Diawal pertemuan kita, aku mungkin sedikit kasar padamu. Tapi sungguh aku tak punya niatan. Karena aku memang pada dasarnya seperti itu."

"Aku, Park Jimin. Anak pertama dari Hyun Soo, cucu pertama dari Park Yoon Jo." jawab Jimin singkat.

"Kau cucu kakek Park?"

"Ya. Aku cucunya."

"Lalu mengapa kau menyembunyikan identitasmu Jimin?"

"Aku tak menyembunyikannya. Aku hanya tak ingin mereka mendekatiku hanya karena siapa aku. Aku tak tertarik dengan semua kepalsuan yang seperti itu, Yoongi."

"Tapi orang-orang akan lebih menghargaimu jika mereka tau siapa kau, Jimin."

"Termasuk ibu dan saudara tirimu?" tanya Jimin mendadak sinis.

"Kau tau jika Suran adalah saudara tiriku?"

"Aku tau semuanya, Yoongi. Bahkan siapa saja yang menjahatiku. Aku tau semuanya."

"Lalu kenapa kau memilih diam?"

"Karena aku menghargaimu dan kakek Min."

"Aku?"

"Ya. Kau sudah begitu baik menerimaku. Tak pernah mempermasalahkan bagaimana kerjaku bahkan kata-kata dan perbuatanku. Kau tak pernah komplain." Jelas Jimin.

"Hey, aku tak komentar apapun tentangmu karena memang tak ada yang perlu dikomentari, Jimin. Bahkan kinerja kerjamu saja ku akui betul-betul baik. Semua bisa kau tangani dengan baik."

"Kau memujiku?"

"Tidak, aku hanya mengatakan yang sebenarnya."

"Ehm, jadi sekarang kau sudah tau siapa aku kan? Ada lagi yang ingin kau ketahui?"

"Kau punya pacar?" ucap Yoongi menatap Jimin

Jimin menautkan kedua alisnya. Pertanyaan Yoongi jelas sekali di luar konteks yang ia yakini akan penuh pertanyaan tentang marganya, bukan tentang dirinya. 

"Apa pedulimu?" tanya Jimin cuek. 

"Tentu aku peduli. Kau lupa jika keluarga Min dan keluarga Park tengah terikat pertunangan yang mana diwakilkan oleh kau dan aku. Memangnya kau tak tak takut jika kakek Park tau jika kau memiliki kekasih selain tunanganmu?"

"Kakek tak akan peduli akan hal seperti itu, Yoongi. Lagipula tak ada yang tau bagaimana rupa cucu Tuan Park jika kau lupa."

"Tapi, tetap saja. Orang-orang mungkin tak akan tau tentang cucu keluarga Park tapi orang tau jika kau adalah status tunangan dari seorang Min Yoongi, bukan?"

Redamancy || YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang