LEMBAR 11

1.4K 118 4
                                    

Yoongi tengah bersama Jimin ketika Bellini menghampirinya. Ia datang dengan sekelompok wanita muda yang bisa Jimin tebak adalah temen-teman sosialitanya dari kalangan pembisnis seperti ayahnya.

Bellini tersenyum manis saat Yoongi menyadari kehadirannya.

"Kak Yoongi, apa kabar?" tanya Bellini yang kini mendadak bergelayut mesra di samping Yoongi.

Melihat akan adanya pertunjukkan yang menarik, Nyonya Ara mendekati anaknya yang diikuti oleh Suran.

"Oh Bibi Ara, apakabar? anda terlihat makin cantik." puji Bellini yang Jimin yakini hanyalah sebuah basa basi.

"Suran, kau sudah besar ya? kau makin cantik saja. Dan gaunmu sangat cantik. Cocok sekali denganmu" sambung Bellini.

"Dan kau pasti Jimin. Kenalkan aku Bellini Ylang. Senang bertemu denganmu." ia menatap Jimin. Memamerkan senyum sempurnanya dengan sangat baik dan berakting seakan belum pernah bertemu dengan Jimin sebelumnya.

"Rubah licik rupanya" batin Jimin

Melihat Jimin mengabaikan tangan Bellini, membuat Nyonya Ara melotot tak suka pada Jimin. Ia melemparkan sebuah senyum pada Bellini.

"Tak perlu kau hiraukan dia, Bellini. Dia hanya orang kampung. Jadi ia tak akan mengerti perihal sopan santun."

"Tak apa, Bibi. Mungkin Jimin memang tak terbiasa melakukan jabat tangan saat berkenalan dengan orang lain yang belum ia kenal. Aku mengerti. Tapi ku dengar, Jimin memilik bakat menari. Bagaimana kalau kita melakukan kompetisi kecil untuk memeriahkan suasana pesta kali ini?"

Jimin menyipitkan matanya menatap Bellini yang kini tengah tersenyum penuh kemenangan. Pikir Bellini, Jimin hanyalah orang kampung yang tentu saja tak akan memahami tarian seperti dirinya. Ia yakin pasti Jimin hanya akan mempermalukan keluarga Min. 

Ya Jimin yakin kali ini Bellini ingin mempermalukan dirinya.

Tanpa menunggu persetujuan Jimin, Bellini berjalanan melalui Jimin dan menuju panggung besar di sudut ballroom.

Sebagai seorang putri dari keluarga terpandang, Bellini tentu menarik perhatian sebagian besar tamu yang hadir.

Bellini tengah berbisik pelan pada kelompok musik yang berada di sisi kanan panggung. Tak lama ia berdiri di tengah panggung.

Bellini melakukan sebuah gerakan tari berbarengan dengan alunan musik yang mengiringinya. Tubuhnya meliuk-liuk mengikuti alunan lagu. Suara terpana dari beberapa tamu terdengar. Pujian juga terlontar. Ia menarikan sebuah tarian balet kontemporer yang cocok dengan gaun yang ia kenakan.

Suara riuh tepuk tangan menggema berbarengan dengan berhentinya Bellini bergerak. Ia menunduk hormat sebagai ucapan terima kasih pada tamu yang memberinya tepuk tangan. Bellini menuruni undakan tangga kembali menghampiri Jimin.

"Maafkan aku karena tidak melakukannya dengan baik. Sekarang ku rasa giliranmu, Jimin. Mari kita lihat bakatmu."

Teman-teman Bellini mulai berbisik.

"Oh Bellini kau sudah menarikan tarian itu dengan baik. Kau benar-benar memukau." puji Nyonya Ara dan Suran.

"Apa yang kau tunggu Jimin. Cepat naik ke atas panggung dan tunjukkan kemampuanmu. Yoongi pasti akan malu jika kau tak bisa melakukannya." pekik Suran yang mengundang perhatian orang di sekelilingnya.

Beberapa menggelengkan kepala karena mereka mengira Jimin tak dapat melakukannya. Namun hal ini merupakan sebuah Tontonan yang menyenangkan untuk Nyonya Ara dan Suran.

Redamancy || YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang