Bab 69

145 3 0
                                    

Fachri selalu merasa bahwa dirinya adalah orang yang paling teraniaya dan Tuhan pasti akan mengabulkan doa-doanya. Tapi nampaknya dirinya terlalu percaya diri. Fachri lupa bahwa dirinya bukanlah satu-satunya korban di dunia yang penuh sandiwara ini.
Mungkin sekarang dirinya sedang merasakan apa yang disebut karma. Sebab sebelumnya, Fachri selalu mengabaikan nasehat orang tua sekaligus larangan dalam agamanya untuk tidak mendekati zina dengan berpacaran.

Yah, meski pun dirinya masih perjaka dan berusaha selalu menjaga batasannya, namun menjalin hubungan dalam waktu yang lama membuatnya sesekali terlena. Bercumbu mesra dan  ciuman sudah kerap dilakukannya. Meski tidak lebih, namun hal itupun seharusnya terlarang baginya.

Jika orang tuanya masih hidup, pastilah mereka akan menanggung malu karena anak lelakinya yang tak berprinsip hanya dijadikan mainan. Setidaknya Fachri bersyukur orang tuanya sudah tenang di alam sana dan tak perlu menanggung malu akan perbuatannya. Biarlah jika dirinya sendiri yang harus menanggung sakit hati.

Fachri berusaha menata hati dan hidupnya sendiri. Sejak saat itu, hidupnya hanya untuk dirinya sendiri dan masa depannya. Fachri memutuskan untuk menikahi Fitri dan kembali menjalani kehidupannya senormal mungkin. Ternyata, setelah berpisah dengan Manda hidupnya baik-baik saja dan sakit hatinya bisa pulih dengan cepat. Fachri sangat bersyukur tentang hal itu.

Namun di saat hidupnya perlahan membaik, tiba-tiba Manda kembali datang mengacaukan hidupnya. Yah, Fachri baru menyadari sekarang, kalau ternyata Manda hanyalah seorang perepuan yang manja, egois, dan kekanak-kanakan. Dia yang pertama melakukan kesalahan tapi dia juga yang merasa sakit hati dan membalas dendam.

Setelah Fachri dengan tegas menolak untuk berhubungan dan memutus komunikasi mereka, dengan sewenang-wenang Manda menggunakan kekuasaannya untuk mengusik Fachri.

Memang benar, Fachri bekerja di perusahaan milik keluarganya. Namun bukan berarti Fachri menumpang hidup. Fachri bekerja dengan profesional dan memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Tentu saja sebagai pegawai Fachri berhak atas upah yang sepadan dan itu bukan karena jasa Manda. Namun hanya karena sakit hati, Manda berusaha mengusirnya dengan berbagai cara. Mulai dari melakukan berbagai macam teror, seperti mengirim bangkai dan makanan basi ke dalam ruangan Fachri. Yang saat itu Fachri hanya mencoba bersabar dan mengabaikannya. Tak puas sampai di sana, Manda lalu mencoba mencelakakan Fachri. Manda bekerjasama dengan tukang yang kebetulan tengah bekerja merenovasi bagian gedung tidak jauh dari ruangan Fachri. Dengan sengaja papan kayu di pasang tidak stabil di atas jalan yang akan dilintasi Fachri tidak jauh dari ruangannya. Saat tak sengaja benang di bawahnya terinjak, maka otomatis papan kayu akan jatuh dan mencederai target. Namun sayangnya jebakan itu justru salah sasaran. Justru Pak Roger lah yang terkena jebakan itu hingga mengalami cidera ringan di bagian kepala. Pak Roger pun tak segan menuntut untuk mengusut kasus itu hingga tukang yang bersangkutan di pecat karena kelalaiannya. Pak Roger sebenarnya curiga ada dalang di balik itu semua. Namun uang dan kekuasaan yang dimiliki Manda cukup besar hingga dirinya takkan tersentuh dengan kasus receh itu. Dan Pak Roger pun tak bisa berbuat banyak.

Putus asa karena tak bisa mencapai tujuannya, Manda pun akhirnya mengajak Fachri bertemu. Manda berjanji bahwa itu akan menjadi pertemuan mereka yang terakhir kalinya, kareana itulah Fachri setuju.
Fachri tidak menduga bahwa Manda akan menemuinya dalam keadaan yang menyedihkan. Ada memar di pelipisnya dan matanya bengkak, terlihat seperti habis menangis.

"Aku minta maaf atas apa yang terjadi pada hubungan kita yang telah lalu, aku banyak bersalah padamu dan mungkin karma yang membuatku jadi begini...", ucap Manda saat mereka sudah duduk berdua.

Entah mengapa Fachri melihat Manda sangat berbeda dengan apa yang dikiranya selama ini. Meski tidak lagi ada cinta di hatinya, namun Fachri merasa kasihan melihat Manda yang terlihat lemah.

"Sudahlah, aku sudah melupakan semuanya..."

Manda kemudian banyak bercerita tentang masalah rumah tangganya yang tidak berjalan baik. Fandy ternyata hanyalah pengangguran yang tengah dibuang dan diasingkan keluarganya. Karena itulah Fandy mendekati Manda dan keluarganya. Dengan begitu Fandy ingin membuktikan pada kekuarganya sendiri bahwa masih bisa hidup enak meski tanpa sokongan dari keluarganya. Selama ini Fandy pun hanya menumpang hidup, bahkan sesekali melakukan kekerasan jika keinginannya tidak terpenuhi.

"Aku akan segera bercerai dan aku masih mencintaimu!", ucap Manda kemudian.

Fachri menggeleng dengan tegas.
"Aku sudah tidak mencintaimu!"

Namun kemudian Fachri merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya.
Nampaknya Fachri lengah hingga lupa kalau Manda adalah perempuan licik yang akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keinginannya.
Manda terus merayunya. Namun dengan kesadaran yang tersisa, Fachri sebisa mungkin menghindar. Fachri memesan taksi online dan buru-buru pulang kerumah agar dirinya tidak lepas kendali dan masuk dalam jebakan Manda.

Sang Pelacur (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang