Prolog

620 31 2
                                    

Hai👋

Ini cerita pertamaku, semoga kalian suka ya.

Mohon di follow sebelum baca ya, wajib!!

Oh iya, cerita ini REAL DARI HASIL PEMIKIRAN AUTHOR, TIDAK ADA COPY AN DARI YANG LAIN.

Sebelumnya tolong vote ceritaku ya, kalian boleh revisi kalau ada typo atau kata yang kurang tepat.

YANG MAU VOTE MEMBANTU BANGETT, APALAGU SAMA KOMENNYA HEHE. TOLONG YA! 🙏🙏

Selamat membaca



Author POV

Gadis dengan balutan baju putih biru itu menghampiri sang mama yang duduk di depan rumah. Senyuman manis di bibirnya tercetak jelas.

"Mamaa." Zarel memeluk raga milik seseorang yang telah berjuang untuk nya.

"Anak mama seneng banget, ada apa sayang?"

Mata Zarel berbinar, dengan antusias yang tinggi ia bertanya,"Papa udah pulang kan ma?"

Kedua alis Rina menekuk bingung, "Loh, emang papa nggak kasih tahu kamu? Kan dia ke luar kota sekarang."

Binar di mata Zarel memudar, papanya sudah janji akan mengajarkan Zarel mobil hari ini. Raut wajahnya mendadak lesu dan itu mencuri rasa iba di hati Rina.

"Kayaknya papa nggak bisa hari ini dia sibuk, kamu nggak papa kan kalau nanti."

"Tapi kan papa udah janji hari ini sama aku."

Rina tidak bisa melihat putri tersayangnya sedih.

"Emm gimana kalau belajarnya sama mama aja," usul Rina. "Bentar mama izin dulu sama papa ya."

Rina mengambil ponselnya dan menekan tombol call pada kontak bernama Mas Darren.

"Aku mau izin gantiin kamu ajarin Zarel mas."

"Jangan, biar mas aja nanti setelah pulang."

"Aku nggak tega lihat Zarel nya."

Terdengar suara helaan nafas dari ujung sana.

"Mas nggak mau kalian kenapa-kenapa."

"Kamu raguin aku?"

"Bukan gitu."

"Ayolah mas, aku juga bisa kok. Kamu kan tahu aku sering bolak balik rumah sakit sendiri."

"Jangan ya nanti aja, perasaanku nggak enak."

"Aku nggak tega sama Zarel nya, boleh yah pliss. Janji hati-hati deh."

Lama hening sampai akhirnya Darren mengiyakan walau dengan berbagai macam jenis peringatan.

"Ganti baju dulu sayang, papa udah kasih izin."

"Beneran?"

Rina mengangguk, melihat senyum yang kembali mengembang membuat hatinya menghangat. Zarel mengganti pakaian formal nya dengan pakaian santai yang biasa ia gunakan sehari-hari. Rasa antusiasme kembali ia rasakan.

Azharel (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang