01. Deja vu?

224 26 3
                                    

Buat kalian, jangan lupa vote dan komenn!! Itu berarti bangett.

Selamat membaca


Author POV

Senin, hari yang menyebalkan bagi hampir seluruh siswa/i, hari dimana semua aktifitas kembali dimulai. Seperti disekolah lain, di SMANDA ini upacara dilaksanakan, sedari tadi banyak siswa/i yang mengeluh sebab pembina upacara kali ini terlalu banyak menyampaikan pesan.

"Sumpah anjir, ini panas banget," ucap gadis dengan rambut yang ia gerai, Azarel Natashen.

"Tau nih, pak Res kalo ngomong suka lupa waktu," balas Fasha, tanggannya sedari tadi ia kibaskan di sekitar wajahnya.

"Ngomong apa sih, nggak denger gue." Bella, gadis dengan segala sumpah serapah yang selalu ia lontarkan untuk sesuatu yang tidak ia sukai. Tidak ada yang dapat ia tangkap dari amanat pak Resa, karena posisi barisannya yang berada di belakang membuat suara pak Resa kalah dengan suara siswi lain yang juga mengeluh di sekitarnya.

"Udah sih, lo bacot juga nggak bakal kelar nih anamat," sarkas Hazel, dengan rambut yang ia kuncir satu itu juga sebenarnya merasa bosan, ditambah panas yang terik pagi ini tapi baginya mengeluh tidak akan merubah apapun.

"Tap-"

"Zarel, Bella, Fasha, Hazel, kalian itu ibu perhatikan dari tadi nyerocos terus! Mau ibu hukum kalian heh!"
Bu Desti, sedari tadi ternyata guru itu memperlihatkan mereka. Karena suara mereka yang lebih berisik dari yang lain.

Mampus, batin mereka

_____°°°_____

"Gila sih anjir Reyhan ganteng banget, pengen gue halalin anjir."

"Iya anjir, damage nya murid baru nggak ada obat."

"Aaaaaa jantung gue nggak aman."

"Damian aja kalah kalo ama dia."

Begitulah kira-kira pekikan histeris dari fans fanatik Reyhan, murid pindahan sejak kelas 11 semester 2 kemarin.

"Gila fans lu pindah yan," ujar Sean melirik samping lapang yang seperempat nya dipenuhi fans orang-orang yang sedang berada di lapangan kini, menghabiskan waktu istirahat mereka dengan bermain basket.

Damian yang merasa terpanggil melirik Sean dengan masa bodohnya, tangannya melambai sambil mengerlingkan matanya genit pada sisi lapangan. Nyatanya, meskipun banyak yang oleng darinya tapi tetap saja tidak akan semudah itu melupakan pesona seorang Damian.

"Geli anjir," Reza menatap jijik temannya yang melakukan kiss jarak jauh dengan alay nya

"Sirik ae lo."

"Ih, anjir degem Rey itu samperin lo."

Reyhan yang sedari tadi disebut-sebut namanya menulikan
pendengarannya. Cowok itu terlihat tidak peduli dengan sahut-sahutan yang memuji dirinya.

Benar kata Reza, gadis cantik yang sepertinya masih kelas 10 menghampirinya yang sudah disisi lapangan bersama yang lain. Jisa Natalie terlihat dari name tag yang tersemat di bajunya.

"Kak, aku bawa minum buat kakak, tolong terima ya," ujar Jisa menyodorkan sebotol mineral yang masih dingin.

"Buat gue ada nggak nih."

Azharel (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang