07. Teman?

152 15 3
                                    


Jangan lupa follow sebelum membaca.

Selamat membaca



Hujan yang turun semakin deras tidak membuat gadis yang masih menggunakan seragam sekolah berbalut switer krem itu beranjak. Bajunya basah kuyup tapi gadis itu tidak peduli, yang ia lakukan hanya diam memandangi suasana danau yang sepi. Pikiran gadis itu terlalu berisik dibandingkan dengan suara hujan.

Hujan yang mengguyur tubuhnya membuat beberapa bagian tubuhnya yang terluka terasa sakit kembali.

"Udah sore, ngapain masih disini?" Gadis itu menoleh ke arah sumber suara lalu tersenyum.

"Lagi pengen liat pemandangan alam aja."

"Baju lo basah rel, nanti sakit." ujar lelaki itu.

Zarel terkekeh, "Lo juga basah se."

Sean menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, laki-laki itu duduk disamping Zarel. Memandangi wajah yang terlihat manis saat tersenyum.

"Gue kangen mama Sean."

Dapat cowok itu lihat tatapan sendu yang menahan gejolak rindu di hatinya. Sean memang tau gadis itu sudah kehilangan mama nya tapi ia tidak tau apa yang telah Zarel alami setelah mama nya pergi.

"Mau gue anterin ketemu mama Lo."

Zarel menoleh, "boleh?" tanyanya.

Sean mengangguk, "tapi gue bawa motor, nggak papa?." cowok itu balas bertanya.

"Udah terlanjur basah juga, yu."

Zarel ikut beranjak dan mengikuti langkah cowok itu menuju motor yang terparkir tidak jauh dari arah  mereka.

_____°°°_____

"Dateng-dateng udah basah kuyup kayak tadi, darimana aja Lo?"

Sean mengedikan bahu acuh. Membaringkan tubuhnya di kasur sepupunya. Setelah mengantar Zarel ke makam, cewek itu menolak diantar Sean ke rumahnya, dia memaksanya untuk pulang lebih dulu. Bukannya pulang ke rumah, cowok itu malah mampir ke rumah Reyhan dan membersihkan diri di sana.

"Untung udah mandi." Reyhan memandang Sean yang hanya menggulingkan badannya di atas kasur miliknya.

Sean berhenti dari aktivitas nya, ia mendudukkan diri dengan bersandar pada hearboard, melirik Reyhan di meja belajar cowok itu.

"Han gue mau tanya tapi Lo jawab jujur."

Reyhan hanya berdehem singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca.

"Lo suka Zarel?"

Mendengar pertanyaan itu yang terlontar, Reyhan berfikir sejenak. "Kayaknya sih."

"Lo ragu?"

Menghela nafas panjang, "gue nggak tau Se, tapi dia mirip Rere."

"Oh, yang selalu Lo ceritain itu."

"Kenapa Lo tanya gitu?" tanya Reyhan balik.

Azharel (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang