5. Ciuman

812 24 0
                                    

"Gue udah kasih dia waktu."

"Dan waktu yang Lo beri bisa ngasih cowok lain peluang buat ngerebut apa yang Lo miliki. Apalagi mereka saling mencintai."

Kenan menjambak rambutnya di balik kamar mandi. Rasanya mau pecah jika ia seperti ini karena memikirkan gadis itu.

"Gak! GAKKKK!"

Jeritan dari Kelnan berhasil mengundang kebingungan dan keterkejutan bagi Syaera. Syaera buru-buru masuk kedalam kamar dan mengetuk pintu kamar mandi beberapa kali memanggil nama suaminya.

"Kamu kenapa kak!? Kak, kamu gakpapa, kamu kenapa teriak-teriak?!"jerit Syaera mulai terlihat panik. Pikirnya kalau saja cowok dingin itu prustasi dan menggila akan sesuatu dia yang akan kena batunya, disalahkan karena gagal menjadi istri yang baik.

Pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan Kelnan berwajah masam. Ah sial ... Harusnya Syaera mengabaikannya saja tadi.

"Bukan urusan Lo. Minggir!"

"Huh? Nyesel tahu, mengkhawatirkan manusia batu!"

Kelnan tetap diam. Ia merebahkan dirinya diatas ranjang sambil menggenggam handphone melirik kedepan sana.

"Habis dari mana baru pulang?"tanyanya tajam.

"Habis makan di cafe bareng Zer~"

"Mulai besok Lo makan dirumah bareng gue!"Tekan Kelnan membungkam Syaera.

"Aa--apa? Makan dirumah bareng kam-kamu?"ulangnya berharap salah dengar

"Kenapa? Lo mau protes? Mau gue~"

"GAK, GAK, GAK!"sungguh, Syaera takut sekali kalau cowok itu mengeluarkan kata-katanya yang menyebut perihal surga dan istri durhaka dalam neraka. Dari mamanya Syaera diajarkan untuk jadi gadis penurut kalau sudah bersuami, Syaera sudah berjanji melakukan yang terbaik sampai hari itu tiba.

"Oke. Oke aku makan dirumah bareng kamu mula sekarang,"jawabnya pasrah.

Kelnan tersenyum miring.

"Tapi ...."

"Apalagi?"

Huh, bisa gak sih wajah dingin dan jutek itu tidak diperlihatkan? Syaera kan jadi ngeri-ngeri sedap untuk bersuara.

"Aa-aku gak bisa masak,"cicit Syaera.

"Terus. Bisanya apa, hm?"Kelnan berdiri dari duduknya mendekati Syaera dengan coolnya. Melangkah mundur Syaera jadi gelagapan.

Dugh!

Uph!?

Syaera merona merah merasakan kalau kali ini mereka begitu dekat. Kelnan menguncinya di tembok dingin menatap begitu dalam sehingga terasa menusuk kornea mata Syaera.

"Melayani gue?"tanya Kelnan menaikkan alisnya.

Oh my God! Syaera cegukan dibuatnya.

Kelnan mengulum senyum agar tetap terlihat cool.

"A--aku, aku gak tau bisa ku apa,"cicitnya lagi semakin menggemaskan.

Ternyata ini sisi lain dibalik keras kepalanya itu? Fuffh, tahan Nan, tahan ... Bisik hati kecilnya.

"Ya yang Lo tau kan cuman membuat masalah!"ketus Kelnan mendorong Syaera ke ranjang kemudian menindihnya.

"Aaaa-apa kamu mau apa?!"hebohnya terlihat ketakutan sekali.

"Menurut Lo?"

"ARGHHHHH!!"Syaera buru-buru melepaskan  diri dan keluar kamar.

Sementara Kelnan tertawa terbahak-bahak melepaskan perasaan gila yang sejak tadi tertahan.

"Ternyata menyenangkan juga ya?"kekehnya sambil menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

Di sisi lain Syaera rasa hampir mati. Ia menghirup oksigen sebanyak-banyaknya ditaman rumah untuk menetralkan rasa panas yang membakar suasana jahat dalam dirinya.

"Sial! Cowok maniak! Gila!"umpatnya sampai menendang pohon.

Setelah 10 menit Syaera baru kembali ke kamar. Ia menatap Kelnan yang juga masih terjaga seolah menunggu kedatangannya, Kelnan yang duduk santai bersandar di kursi single.

Menaikkan alisnya menunggu gadis itu bersuara.

"Ke--Kelnan hik, gue bakal teriak kalo Lo macem-macem sama hik, sama gue!"di tengah cegukan itu ia masih berani ternyata.

Kelnan jadi salut melihatnya.

"Memangnya apa yang Lo pikirkan tadi, hm?"

Syaera mendekatinya, berdiri dihadapan Kelnan saling beradu tatap.

"L-lo mau mesumin gue kan?!"

Kelnan berdecak memijit pelipisnya. "Kalo iya memangnya kenapa? Bukannya itu memang kewajiban Lo?"

Syaera menunduk diam.

Beberapa saat tak bersuara akhirnya Kelnan berdiri, repleks Syaera mundur menubruk nakas.

"Lo tenang aja, gue gak akan menyentuh Lo selagi Lo gak ganggu pikiran gue,"Bisiknya.

Hanya belum tapi akan. Tegas batin Kelnan

"Dan sebagai istri gue ... Lo adalah milik gue, seluruh tubuh Lo hanya boleh dikasih sama gue karena itu hak gue dan hanya milik gue."Ucapan demi ucapan itu berhasil membuat Syaera merinding.

"Dan Lo harus ingat bahwa yang Lo lakukan itu adalah bentuk selingkuh meskipun Lo lebih dulu bersama dia daripada gue, karena kodratnya sekarang Lo bukan lagi lajang melainkan istri orang. IS-TE-RI Kelnan Alfeno Zayyano."

Deg

Deg

Deg

Entah perasaan apa itu yang jelas tubuh Syaera memanas mendengarnya.

"Jadi kamu berharap aku mutusin Zero?"

Kelnan menyeringai.

"Bukannya gue udah bilang? Gue ngasih Lo waktu sampai Lo sendiri yang memutuskan. Dan jangan sampai ... "Kelnan menyentuh bibir kenyal istrinya. "Kesabaran gue habis Sya..."

Terdiam. Syaera tak mengerjab sedikitpun ketika bibir ranumnya dicium oleh Kelnan. Anehnya Syaera malah menerimanya dan bukan menolak. Mereka pun berciuman untuk beberapa saat lamanya. Apa ini dilakukan atas kesadaran mereka? Entahlah, yang pasti Syaera tahu bahwa itu bukan lah dosa karena mereka sudah sah.

MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang