Tok tok tok.
Ketukan pintu membuat kening Syaera berkerut, dia yang tadinya hendak melangkah ke arah kamar jadi tertunda karena suara ketukan tersebut.
"Kelnan apa-apaan sih, sengaja deh isengin gue?"beo nya menggerutu.
Tapi kalau itu Kelnan kenapa dia ketuk pintu?? Kenapa ga nge-bell atau langsung buka pakai finger print nya?? Tanya Syaera dalam hati.
Ia pun mulai mengingat peringatan yang Kelnan ucapkan sebelum cowok itu meninggalkannya, lagi Syaera melangkah ragu menuju ambang pintu.
"Kelnan, kamu di luar!!??"pekiknya memastikan.
Namun tidak ada sahutan membuatnya bimbang.
"Kelnan, kamu ngisengin aku yaa??"
Dengan perasaan ragu ia pun membuka pintu dengan hati-hati. Detik berikutnya...
RAWR!~
ARGHHHH!!
HAHAHAHAHAA!
Bersama melengkingnya jeritan Syaera di campur tawa Kelnan yang lepas menghebohkan suasana. Ditambah sebuah boneka Teddy bear di bawa nya untuk diberikan kepada Syaera.
"Ish, brengsek sialan!"umpatnya memukul pundak cowoknya. "Aku takut banget tau gak! Kalo sekali lagi aku ga matuhin perintah kamu jangan salahin aku ya! Kamu yang suka iseng kayak gini mana bisa di percaya, huft."
Melihat wajah cemberutnya Kelnan lekas meminta maaf kemudian memberikan boneka Teddy bear kepada sang pujaan hati. Walau sedikit kesal Syaera masih merona menerimanya.
"Maaf."
Syaera terdiam untuk sesaat memperhatikan tampannya wajah sosok itu diselimuti malam, membelakangi cahaya bulan dan bintang sesaat yang redup terasa berbinar terang. Perasaan deg-degan yang tiap kali dirasakan oleh Syaera makin hari makin bertambah kali lipat, ia sampai menyadari sesuatu...
Bagaimana kalau ternyata sosok yang selalu baik ini,
Sosok yang sangat perhatian dan ramah nya itu ...
Tatapan mata hangat yang di tunjukkan untuk ku itu ternyata adalah sebuah kebohongan.
Bahwa yang ku lihat sekarang ini bukanlah Kelnan yang dingin saat bersama orang lain.
Bagaimana jika sosok yang selalu ada ini ternyata adalah sosok yang paling asing kedepannya?
Beribu-ribu pertanyaan dilontarkan lewat udara, berharap bahwa hari baiknya tidak berlalu begitu saja dalam hidup Syaera.
Walau bagaimanapun Syaera bahagia menjadi istri Kelnan. Kelnan memang sedikit brengsek dan menyebalkan, tapi sikap menyebalkannya itulah yang membuat perasaan Syaera berubah seiring berjalannya waktu.
Kehangatan ini ...
Cup.
?!!
Mata Syaera membelalak mendapati ciuman di pipinya secara dadakan.
Pushhhh
Telinga dan wajahnya langsung memerah, di tambah detakan jantungnya yang semakin berpacu gila.
"Ka~"
"Sya."Kelnan memanggilnya lembut sambil menatap hangat Syaera. Ia pun menangkup wajah cantik yang polos menggemaskan itu kemudian tersenyum menggoda.
Cup
?!
Semakin dibuatnya tak karuan ketika tangan hangat dan nyaman melingkar memeluk pinggang rampingnya.
Tembakan kembang api di langit membuat suasana semakin romantis, bersama ledakan itu debaran dalam jantung keduanya terasa akan ikut meledak.
Sial!
Syaera menyadari kalau saat itu Kelnan telah menguasai kesadarannya sepenuhnya atau mungkin ...
Dirinya lah yang lengah tidak menyadari arti ucapan Kelnan sebelumnya.
***
Pernikahan sungguhan? Tentang semalam masih terngiang dikepala Syaera.
"Sya,"Catrin menyenggol lengan Syaera.
"Liat tuh, cowok lo di jadiin bahan cuci mata sama ciwi-ciwi, Lo diem aja sampe bloon disini? Bengong dari tadi?"
Syaera mendengus kemudian menggaruk tengkuknya.
"Gue percaya Kelnan kok Cat."
"W--What?!"
Catrin tak percaya Syaera. Bukankah sebelumnya Syaera adalah tipikal orang yang tidak bisa di yakinkan? Lantas, bagaimana bisa Kelnan membuatnya seyakin itu?
Aku percaya dia. Karena dia suami aku. Karena dia juga yang memulai kesepakatan untuk serius sama pernikahan ini, aku percaya dia walau suatu hari ada alasan kenapa aku harus ragu untuk mempercayai dirinya. Pada saat itu aku akan tetap mempercayai Kelnan sekalipun Kelnan berbohong. Atau kemungkinan kami dari awal memang sama-sama berbohong atas sesuatu, kan? Batin Syaera berucap
***
BUGH!
Syaera meringis karena seseorang menubruk pundaknya. Ia pun menoleh ke sumber nya.
"Ee--eh??"
"Maaf,"kata cowok itu sambil melepas earphone ditelinga. Ia sekilas melirik Syaera kemudian kembali melangkahkan kakinya meninggalkan wajah bingung milik Syaera.
"Dia ... siapa ya?"tanya Syaera cukup asing.
Pasalnya ia baru melihat sosok itu disekolah ini. Terlebih ...
"Kok kayak kenal. Tapi ... siapa??"gumamnya.
"DOR!"
Terperanjat Syaera membuang nafasnya kasar. Nyaris ia mengeluarkan kata-kata kasarnya, bisa jadi Kelnan juga akan memarahi plus ngambek sama dia.
Syukur ... Syaera mengelus dada.
"Apasih kakk?"sautnya bersama tangan berat Kelnan merangkul di pundak.
"Kantin yuk!"
"Bandar ya?"
"Kapan pernah sih Lo yang bayar bawel? Terkesan gue gak pernah ngasih Lo jajan aja deh, padahal uang gue dikuasai sama Lo semua, hm?"
"Hehehe, bercanda kok."
"Jangan bilang gitu kalo depan orangtua kita, mereka bisa salah paham."
"Iya sayang."
"Apa? Ap--apa barusan Lo bilang gue apa??"
"Aku bilang 'Iya sayangggg' gitu. Kenapa?"
UPHHH,
Menggemaskan sekali!!! Argh tidak bisa gue harus menjaga harga diri gue, hmm, emphh. Kelnan menahan diri dari kegemasan ini.
"Cantiknyaa."
"Iya, langitnya cantik ya, huwaaa!"
"Yang gue bilang itu Lo."
DEG?
PSHHHH!
Berdehem untuk mengontrol rasa salting dalam dirinya. Syaera mengikuti langkah cowoknya. Kelnan menyeringai setengah menoleh ke belakang lalu mengacungkan jari tengahnya kepada seseorang yang diam-diam mengintipnya. Isyarat matanya seolah mengatakan "Lo gak akan bisa sentuh milik gue!" Kepada sosok tersebut.
BUGH
Ck!
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]
Teen FictionKakak kelas super ketus, dingin, jutek dan paling tidak aku harapkan menjadi suamiku di masa depan. Kelnan Alfeno Zayyano. Tapi pribahasa "mulutmu harimaumu" terjadi padaku. ⚠️⚠️ SIAPAPUN DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN MENGENAI ISI CERITA TANP...