24. Rencana

313 16 0
                                    

Manusia itu hatinya sempit. Dia baik, cuman berlaku kepada orang yang ingin ia perlakukan dengan baik.
Alfaro Debagas Zelno

❤️

Happy reading!!

Halnya dengan waktu, kepergian Zero seminggu lalu menjadi suatu kesenangan dihati Kelnan, pasalnya cowok itu masih menaruh dendam dan curiga akan sosok Zero yang tiba-tiba pindah sekolah. Tak terbesit di benak Kelnan bahwa saingan hatinya sudah menyerah dengan payah, seminggu yang ia lalui begitu menyenangkan bahkan sampai penyerahan OSIS baru.

Semua orang bertepuk tangan setelah hari penyerahan itu selesai tanpa kendala, beberapa orang maupun adik kelas memberi ucapan terimakasih atas jabatan Kelnan selama ini dan Secret gift untuk Kelnan tanpa tanda pengenal sebagai pernyataan selamat karena menyelesaikan tugas dengan baik.

"Buseeettt, nasib jadi cowok ganteng, banyak banget yang ngasih Lo kado Nan?"ujar Ando tersenyum berbinar.

Devan dan Onel memeriksa beberapa kado mengguncangnya kalaupun ada sesuatu yang mencurigakan.

"Mau Lo apain kado-kado ucapan ini?"tanya Onel melirik Kelnan yang asik memakai bandana dikepala.

Kelnan menyapu keringatnya, masih mengenakan seragam khusus anak OSIS ia duduk di bangku panjang dekat lapangan upacara tersebut.

"Gue kasih Syaera aja kalik, ya?"ujarnya meminta pendapat mereka.

Devan menghela nafas panjang. "Lo gak lihat, cewek Lo di ujung sana?"tunjuknya mengalihkan pandangan anak-anak.

Syaera yang asik menerima beberapa kado, makanan dan berbagai lainnya bentuk cemilan dari sebagian besar fans fanatic Kelnan.

"Cewek Lo dapat juga tuh!"kekeh Onel

Kelnan mendengus sudah. "Sialan! Payah kalo punya cewek primadona,"ucapnya sebal sendiri.

"Yaudahlah, berterimakasih dapat yang cakep. Dapat yang jelek Lo di sia-sia in kayak masalalu,"ejek Ando.

Bicara soal masalalu membuat raut wajah Kelnan berubah dingin. Ia pun menatap sekeliling dengan santai.

"Bagi gue dia gak termasuk dalam sejarah masalalu."Ucap Kelnan.

"Tapi dia udah pernah ada dibagian hidup Lo."Sarkas Devan

"Tetap aja, dia cuman butiran debu yang melayang terombang-ambing gue sapu bersih dari hidup gue,"tekan Kelnan.

Onel berdehem.

"Udah,"katanya menepuk pundak Devan ketika cowok itu kembali hendak berbicara. "Masalalu itu jangan di bawa-bawa ke masa sekarang apalagi ke perjalanan buat menata masa depan. Hanya merugikan dan menjadi penghambat jalan,"ungkapnya tersenyum melirik Kelnan.

"Sekarang yang nemenin Kelnan adalah Syaera. Istrinya, teman hidupnya, sekaligus pacar halal nya. Dan tugas kita sebagai sahabat Kelnan adalah ... menjaga dan saling mendukung Kelnan bersama Syaera. Dan yang terpenting adalah menjaga perasaan Syaera dan sebisa mungkin untuk gak mengungkit masalalu Kelnan yang bisa nyakitin hati dia."

Good job! Ando mengacungkan jempol saking salutnya sama pemikiran Onel.

"Kak Kelnan!!"

"Panjang umur tuh,"kekeh Onel ketika Syaera berlarian kecil mendatangi mereka sambil membawa beberapa cemilan yang dikasih anak-anak.

Grebb!

Waduh!

Kelnan pasrah ketika Syaera memeluk bahkan duduk di pangkuannya. Dia juga pasrah ketika Syaera tak bisa diam, ketika gadisnya nyaris jatuh ia baru memeluk tubuh ramping Syaera agar tidak terjatuh mencium lantai.

"Pelan-pelan sayang, nanti jatuh, hmm,"katanya lembut.

Sang empu terkekeh garing sambil menunjukkan beberapa makanan yang ia bawa.

"Aku dikasih ini sama fans kamu, ya ... beberapa sih fans ku juga,"katanya memberitahu.

"Syaeraa ini semua mau di apain!!"jerit Catrin di ujung sana kewalahan.

"Sana, bantuin sana!"kode Devan mendorong Ando. Dengan sebalnya Ando pun menghampiri Catrin untuk membawa hadiah milik Syaera meletakkannya kedalam bagasi mobil.

"Suka?"tanya Kelnan dibalas anggukan kepala oleh Syaera.

"Ini semua buat kamu,"ujarnya menunjuk hadiah miliknya kepada sang istri.

"Loh, kok aku? Kan yang dikasih kamu, hm?"

"Milikku ya milikmu lah sayang. Tak ada istilah milikku bukan untukmu, semua ini ku berikan untukmu semua,"

Sialan!

Wajah Syaera merona merah, Kelnan sangat ahli menggombal.

"Iya iya, gue ngontrak di bumi iya dah iyaaaa,"sebal Devan tak terima akan ke uwu'an pasutri yang didepannya sekarang, hatinya panas ingin seperti itu juga tapi tidak ada pasangan alhasil sangat terlihat ngenes.

"Air mana airr gue kepanasan, help???"Onel ikut mengipasi dirinya.

"Yeee sirik aja lu pada!"sebal Kelnan.

Syaera mengangguk berterimakasih mencium pipi Kelnan. Syaera membagikan cemilannya kepada anak-anak untuk di nikmati bersama.

"Eh, itu Alfaro!"kata Onel.

"Alfa!!"teriaknya memanggil sang empu.

Sang empu menoleh lalu bergegas mendatangi mereka yang asik bersantai.

"Wah gila, nempel aja hm?"godanya melirik pasutri yang romantis dihadapan mereka semua itu.

"Sirik Lo!"ketus Kelnan.

"Btw, Nan, kebetulan kalian pada ngumpul disini gue ada mau nyampaikan sesuatu nih,"kata Alfaro.

"Paan tuh?"tanya Devan.

"Berhubungan Kelnan kan hari ini hari pelepasan statusnya sebagai ketos nih? Nah, jadi, gimana kalau ntar malam kita ngumpul bareng gitu, BBQ, main atau apalah itu, yang jelas kita nongkrong. Gimana, setuju gak ajakan gue?"

Sejenak Kelnan berpikir.

"Ya boleh sih ... cuman kayaknya kalo mau BBQ kita harus bagi tugas buat beli keperluan nanti malam?"ujar Devan.

"That right!"

Syaera angkat tangan. "Aku sama kak Kelnan nentuin tempatnya plus masang tenda!"katanya bersemangat.

"Emangnya udah Lo pikirin mau nya dimana, Sya?"tanya Devan.

Syaera mengangguk tersenyum.

"Pinggir pantai!"

Catrin dan Ando baru tiba mendengar itu langsung menatap binar.

"Pa-pantai? Kenapa sama pantai?"tanya Catrin kebingungan.

"BBQ. Ntar malem kita nongkrong disana buat ya kalau-kalau aja kan ntar pas mereka ini udah tamat susah buat ngumpul jadinya kan kita ada memories gitu, mau gak??"

"Emm boleh sih, cuman hmm kayaknya ntar malam bakalan ramai deh?"

"Gue booking sekarang tempatnya dah!"potong Syaera penuh percaya diri.

"LET'S GO!!!"kompak mereka happy.

Tak ada yang menyadari bahwa tatapan Kelnan maupun Alfaro sekarang tengah tertuju kepada senyuman seseorang.

Syaera...

TBC
See u!!!!

MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang