19. Murung

385 20 0
                                    

Done 2 bab!

See UU❤️☺️🍅🐾😘

Happy reading!!

Enjoy here stay with awtarimieoww 🍅❤️





"Tuhannnn maafkan diri inniii, yang tak pernah bisa, menjauh, dari angan tentangnya....~"Zero bernyanyi sambil memetik kan gitar di rooftop sekolah ditemani Catrin.

"Naamunnn apalah daya ini ... bila ternyata, sesungguhnya, aku terlalu cinta~"sambung Catrin bernada merdu.

Keduanya saling memandang kemudian dilanjutkan mereka bernyanyi bersama.

"Dia...."

"Gila! Keren-keren, kok Lo nyembunyiin dari gue sih, Lo bisa gitar??"kekeh Catrin berucap.

Zero meletakkan gitar itu dalam pangkuan Catrin.

"Rok Lo kependekan,"ucapnya memalingkan wajah.

Wajah Catrin merona lalu mengulum senyum.

"Orangtua gue gak suka gue main alat musik. Awalnya gue gak yakin tapi waktu itu Syaera terus support gue sampai gue bisa mainin gitar dalam waktu 3 Minggu."Jelas Zero tersenyum menatap lurus kedepan.

Angin sepoi-sepoi meniup rambutnya.

"Ah? Sorry ya, gue jadi bahas dia lagi saat bareng sama Lo?"ucapnya dibalas gelengan kepala oleh Catrin.

"Gakpapa kok Zer, gue paham kok."Katanya. "Justru gue mau minta maaf sama Lo karena selama ini memusuhi elo, "ungkapnya.

"Tapi Zero. Gue harap dari apa yang Lo jalani Lo bisa ambil hikmah dan jadikan semuanya pelajaran buat kedewasaan Lo, mungkin Syaera memang bukan di takdir kan buat Lo miliki, tapi Lo juga harus percaya, apa yang hilang dari Lo dan kalau Lo ikhlasin in syaa allah bakal di ganti Allah jauh lebih baik dari yang Lo bayangin."

Zero pun mengangguk mengiyakan nasehat dari Catrin. Ia sendiri tidak yakin akan tetapi untuk sekarang sepertinya ia akan lebih sulit membuka hati, terlebih sosok Syaera terus menerus ada di sekolah yang sama.

"Mungkin setelah lulus dari sini gue baru bisa melangkah Cat. Setelah lulus dari sini gue bakal ke pergi ke London."

"Are you seriously?"

Zero mengangguk sebagai jawaban. "Gue udah mikirin ini dari awal sebelum hari ini terjadi. "

Dulu gue selalu bilang sama tuhan kalau seandainya hari ini tiba, maka gue akan pergi ke London. Ternyata hari ini benar-benar tiba ya? Batin Zero bergeming.

***
Sedangkan di lain tempat Syaera ditemani Kelnan menuju ruangan ICU yang di kasih tau sama teman sekelasnya kalau tadi pagi melihat mamanya tengah di rawat.

Tapi nihil. Syaera tidak menemukan keberadaan mama nya di ICU manapun rumah sakit mawar itu.

"Sya, lebih baik kita pulang, sekarang udah jam berapa? Kita cuman bolak-balik dari tadi tapi ga nemuin mama Lestari,"ujar Kelnan menahan pundak istrinya.

Syaera menunduk lesu duduk di bangku panjang ruang tunggu.

"Sebenarnya kenapa mama ngehindarin aku kak?"beo Syaera terdengar lemas.

"Kenapa mama gak mau ketemu aku??"

Di belakang tembok besar seorang wanita tengah berdiri mengenakan pakaian rumah sakit memperhatikannya dari jauh. Wanita itu mengigit bibirnya.

***

Tiba di rumah wajah Syaera terlihat murung. Karena bingung bagaimana caranya menghibur Syaera akhirnya Kelnan pun mengundang teman-temannya dan juga Catrin untuk berkunjung kerumah mereka.

Ting tong!

Bell berbunyi.

"Siapa kak?"tanya Syaera penasaran.

Kelnan menggeleng. "Kayaknya paket. Yaudah, aku bukain dulu ya?"

A--aku? Kaget Syaera

"TADAAAA!!"

"SUPRISE!!!"

Syaera terkejut melihat mereka dengan gembira membawa banyak sekali cemilan dan makanan serta minuman soda.

"Ka-kalian??"

"Hallo sayangkuuu,"sapa Catrin mencium pipi kiri dan kanan Syaera. Ia meletakkan mahkota kertas di kepala Syaera.

"Tu--tunggu ini, ini maksudnya?"

"Berhubungan besok weekend dan Lo juga tadi di sekolah ketiban sial, sekarang kita semua kesini buat menghibur Lo. Ya kan guys????"

"Yoi!"kekeh Ando mengedipkan matanya.

Mereka berkumpul di ruang tengah, lantunan musik DJ terdengar cukup keras, bersulang, tertawa terbahak-bahak, bercerita, bermain Remi, malam itu tak terasa waktu berjalan begitu cepat hingga mereka terlelap di tempat.

Kelnan membuka matanya sudah pukul 4 subuh, ia melihat Syaera bersandar di sopa dan di peluk Catrin tengah tertidur begitu nyenyak. Ia pun membuang nafas kemudian menyelimuti keduanya.

Cup.

Kelnan mencium kening gadis itu lembut. "Goodnight dear,"Bisiknya.

Kelnan pun membangun teman-temannya begitu hati-hati. Tanpa di sadari oleh dua gadis itu, mereka pergi keluar rumah menuntaskan sesuatu dan kembali sebelum pukul 6 pagi dan sebelum mereka terbangun.

"Ahhhh,"Onel bersandar meneguk soda dinginnya.

"Sialan! Nyaris aja gue pulang bawa perban kalo Lo gak tolongin tadi, Nan,"kekeh Ando mengingat perkelahian sengitnya.

Kelnan mendengus. "Kedepannya Lo kudu hati-hati."

Ando mengangguk sebagai jawaban.

"Btw, nih cewek berdua buseet tidurnya kayak latihan mati. Nyenyak amat dah?"seru Devan dibalas kekehan oleh Onel. Posisi Syaera dan Catrin berubah saling membelakangi di lapis kasur bulu-bulu bewarna hijau di atas karpet lantai.

"Biarin aja. Lagian sekarang matahari belum muncul,"kata Ando membenarkan selimut keduanya.

Disaat Syaera terlelap bersama Catrin, Kelnan mengajak ketiga temannya memasak di dapur hingga membereskan rumah secara pelan-pelan agar tidak menimbulkan suara berisik yang bisa menggangu tidur Syaera bersama Catrin.

Tanpa ada yang menyadari bahwa sebenarnya Syaera tidaklah benar-benar tertidur. Ia membuka matanya menatap tajam kedepan.

Tbc

MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang