1. Koma

914 35 0
                                    

"Kamu masih berhubungan sama pria itu?"sinis papanya Syaera dimeja makan.

Makan malam adalah hal yang paling tidak Syaera sukai. Keadaan yang canggung dan suasana yang menyesakkan.

"Namanya Zero pa,"jawab Syaera mengunyah makanannya.

"Papa tidak perduli! Sebelum kamu memutuskan hubungan dengannya papa tidak akan pernah mengizinkan mu bertemu mama mu!"

Ancaman basi membuat Syaera muak. Sudah lebih dari dua tahun ini papanya menyembunyikan keberadaan mamanya yang di rawat. Bukan hanya itu, yang membuat Syaera murka adalah papanya yang juga mempunyai istri dua.

"Papa saja tidak butuh izin menikah lagi, kenapa aku harus meminta izin?"

"SYAERA!"

PLAK!!

"PA!"mama tirinya yang sedari tadi diam tidak ikut campur pun ikut bersuara ketika Syaera terkena tamparan keras suaminya. Walau Syaera bukan putrinya tapi ia begitu menyayangi Syaera yang satu-satunya anak tunggal dikeluarga itu. Kenyataan bahwa mama Syaera tidak boleh hamil lagi ditambah fakta bahwa mama tiri Syaera mandul.

"Brengsek!"Syaera berlari menaiki anak tangga menyudahi makan malam tersebut.

"Mas! Cukup. Kalau kamu begini terus Syaera bisa jauh dari kita mas!"

"Maaf. Aku terlalu kesal karena anak itu terus membangkang dan masih berhubungan dengan lelaki yang tidak aku setujui, Ma."

"Kita masih punya cara lain agar dia dan pacarnya berpisah."

"Apa rencana mu?"

"Kita bicarakan ini dengan mbak Lestari."

"Ah baiklah ... Mengenai Lestari, tolong jangan kau beritahu kepada Syaera."

"Baiklah mas. Aku berjanji."

***

ARGHHH!!

"Brengsek!"

Umpat Syaera didalam kamarnya yang kedap suara.

Ia berusaha terlihat sebaik mungkin di hadapan orangtuanya, tidak menunjukkan kalau dirinya demam, tapi tamparan itu semakin membuatnya sakit dan tak bertenaga. Syaera membersihkan wajahnya hingga kelihatan wajah pucat nya, matanya memerah, ia mengguyuri tubuhnya di bawah shower yang dingin. Berharap ajalnya datang semakin cepat.

***

Ke esokkan harinya tak ada tanda-tanda kehidupan dari dalam kamar Syaera membuat mama tirinya yaitu Citra jadi khawatir. Apalagi sekarang sudah pukul 9 pagi, apakah gadis itu ingin Alpa lagi dari sekolah?

Ia berusaha membujuk dengan mengetuk pintu kamar Syaera namun kelang 15 menit Syaera tak kunjung membuka. Khawatir, Citra pun memanggil beberapa bodyguard lalu mengambil kunci seref kamar itu.

Mencari di setiap sudut kamar Syaera tidak di temukan hingga terdengar kran air yang menyala. Citra mengetuknya beberapa kali untuk bertanya apakah gadis itu sedang mandi, nafasnya sedikit lega karena merasa kekhawatirannya hanya sebatas rasa cemas.

Tapi sesuatu mengganjal, pasalnya pintu kamar mandi tidak terkunci, Citra dengan sedikit ragu membuka pintu tersebut. Alangkah kagetnya dia ketika menemukan Syaera yang tak berdaya bersandar di tembok dingin disertai tubuh pucat bak mayat.

"SYAERA!???!!!!"

****

"MAS. SYAERA MAS! SYAERA TIDAK SADARKAN DIRI!! PULANG SEKARANG MAS!! HIKS."

Arga jadi risau, ucapan lewat telepon dari istri kedua membuatnya panik sekaligus takut.

"SYAERA SEPERTINYA SUDAH DARI SEMALAM TIDAK SADARKAN DIRI KARENA TUBUHNYA BEGITU DINGIN SEPERTI MAYAT!"

"MAS! Nafasnya melemah mas!!"

Arga langsung menaikkan kecepatan tinggi untuk segera tiba dirumah sakit. Ia sudah meminta beberapa orang membawa Syaera ke rumah sakit.

Dirumah sakit Arga langsung menghampiri Citra menanyai keadaan Syaera. Tapi mata sembab dan bengkak itu menjawab segalanya, Arga hanya memeluk Citra dan memejamkan mata berdoa berharap putrinya baik-baik saja.

Dengan usaha para dokter yang baik, dan berbagai bantuan alat medis, 8 jam telah berlalu salah satu dokter yang menangani Syaera pun keluar ruangan ICU.

Menjelaskan keadaan Syaera yang nyaris meregangkan nyawa jikalau telat 5 menit saja membawanya kerumah sakit, dokter juga menjelaskan mengenai banyak hal yang terjadi pada Syaera sampai gadis itu di nyatakan koma untuk sementara waktu karena belum sadarkan diri.

Arga dan Citra saling menangis sekaligus shock. Jika istri pertamanya mengetahui mereka lalai menjaga sang anak sudah pasti istri pertamanya akan sangat murka dan bisa jadi Arga juga Citra tak dapat menemui Syaera lagi. Sebaik mungkin mereka menyimpan rahasia ini dari Lestari.

Suara alat medis dan juga dingin nya ruangan VIP sangat membuat Citra terpuruk, ia merosot kelantai mendapati Syaera yang dibantu bernafas menggunakan alat medis. Syaera yang tak berdaya terlihat seperti patung hidup.

Menggenggam jemari kecil yang dingin itu Citra memeluknya semakin menangis.

MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang