Prolog.

2.5K 49 24
                                    

Buat kalian yang menjadi teman, kenalan, kerabat siapapun itu yang mengenal versi reallife gua tolong banget ya tolong, gua di disini dan di reallife berbeda 180•c. Jangan di sama'in Wkwk🙏 otakku di WP dan di kehidupan nyata miring 25/100 hahaha⚠️

~




Kenalkan namaku Syaera Anggika Lestari, aku lahir di bulan Oktober. Karena wajahku yang terlihat seperti antagonis aku kesulitan beradaptasi dan mencari teman, hobbi lainku selain diam adalah bermain handphone, menyapa orang bukanlah kesukaan ku. Ditambah aku ini suka telat datang ke sekolah, itu yang menjadi alasan aku bertemu dengan sosok ini!

Cowok berhidung mancung berkulit putih alis tebal dan tatapan tajam, tubuhnya bak atlet yang menggoda pikiran kaum hawa jadi liar. Bukannya tidak terpesona aku bahkan lebih jengkel tiap kali dia melayangkan tatapan penuh intimidasi. Si ketos sekolah yang sok cool!

"Telat lagi Lo Sya?"tegur salah satu rekan osisnya.

Aku memutar bola mataku jengah sebelum cowok dihadapan ku ini mulai mengeluarkan makian dan hinaannya, menyiapkan mental ku menghadapinya.

"Tas!"

Aku mengernyit tidak mengerti akan satu kata menjengkelkannya itu, apa mulutnya ini hanya bisa mengeluarkan satu kata saja? Karena tidak melakukan pergerakan ia pun merebut pasar ranselku.

Mataku melotot ketika seluruh isi dalam tas sekolahku di jatuhkan ya ke tanah.

Dasar biadabbbbbbbbb!!!

Oh tidak. Tahan Syaera, tahan ....

"Oh my gosh listip gueee,"rengekku saat ia mengambil lipstik milikku lalu membuangnya kedalam api unggun menyala. Di lanjuti dengan beberapa barang lainnya ikutan terbakar, hatiku jadi miris karena uang yang aku habiskan puluhan juta sia-sia.

"Sepatu."

Aku pun melepaskan sepatuku. Saat ia hendak mengambilnya aku buru-buru melempar sepatu itu ke atas genteng sekolah.

"Lo!"

Aku pura-pura tidak menatapnya, lalu menatap kaki ku yang seperti kaki ayam tanpa alas, untungnya kaos kaki ku masih selamat sebagai pelindung.

"Apesss, apess,"kata salah satu kakak kelasku yang lain tengah tertawa menatapku.

"Gakpapa, besok gue beli lagi,"jawabku balas tersenyum mekar. "Buang aja kok, semuanya juga gakpapa. Yaudah, kalo gitu gue ke kelas, bye!"

"Tas Lo."Tekannya menahan kerah seragamku. Aku hanya menatap miris tas kotor itu yang juga buku-bukunya ikut berserakan.

"Kan elo yang buang semuanya? Ya Lo lah yang beresin!"ketusku melenggok pergi.

"Dasar keras kepala!"umpatnya menggelengkan kepalanya.

***

Kepergian Syaera membuat cowok bernama Kelnan selaku ketua OSIS itu hanya menghembuskan nafas panjang. Dia benar-benar tidak berubah mau setegas apapun Kelnan, bahkan Syaera seolah sengaja memancing amarahnya setiap hari.

Kelnan menatap barang milik Syaera kemudian memungutinya, ia mengernyit ketika menemukan sesuatu dari dalam kantong kecil tas bewarna merah tersebut.

***

"Syaera mana tugasmu! Ini sudah dua Minggu bapak kasih waktu!"

Dengan entengnya Syaera menjawab. "Belum buat pak."

Akhirnya Syaera di marahi habis-habisan oleh pak guru. Tak hanya di situ Syaera di suruh berdiri dan hormat menatap bendera sampai jam pelajaran berakhir. Terik matahari membuat keringatnya bercucuran, tapi bukan Syaera namanya kalo pingsan kayak kebanyakan orang.

Bell berbunyi setelah 2 jam lamanya. Kaki Syaera yang kala itu sudah membeku terasa tak berfungsi lagi, tubuhnya melemas serta dahinya yang panas, ia meneguk Salivanya dan berdoa agar tidak demam. Samar-samar ia menatap ke berbagai arah, penglihatannya jadi buram seketika. Detik berikutnya entahlah apa yang terjadi ia merasakan tubuhnya ringan sekali hingga matanya tertutup dipenuhi kegelapan.

***

5 menit sebelum Syaera pingsan dan di bawa ke UKS.

"Bro, bro! Lihat tuh, adek kelas Lo gak ada kapok-kapoknya bikin masalah,"kata teman Kelnan sambil menggelengkan kepala.

"Mungkin hatinya terbuat dari batu,"kata yang lainnya.

"Jangan pernah menganggap enteng cewek kayak gitu, dia kayak gitu bisa jadi karena suatu alasan atau problem yang sulit ia hadapin."Final si jenius menghela nafas.

"Eh, eh, eh! Nan, Nan! Oleng tuh!! Buruan Nan!!"

Kelnan spontan berlari menghampiri Syaera dan berhasil menangkap tubuh gadis itu kedalam dekapannya.

Untung saja, kalau enggak kepalanya bisa pecah! Batin Kelnan menatap keramik yang sudah banyak rusaknya.

Orang-orang menatap takjub seorang Kelnan yang membawa ala bridal style Syaera menuju UKS.

***

Syaera mengigau menyebut 'mama' beberapa kali sebelum sadarkan diri. Wajah tenangnya yang pingsan kala itu membuat dada Kelnan sedikit berdesir, melihat Syaera yang seperti itu jauh lebih buruk dari pada Syaera yang biasanya suka mengoceh.

Meski sudah di tangani perawat UKS Syaera tetap terlihat memucat, tubuhnya pun panas. Ia membuka mata perlahan menatap Kelnan disana yang juga menatapnya dingin.

"Sadar lo?"

Ia terperanjat mode on.

"Ka--kamu ngapain disini?!"hebohnya menjauhkan diri.

"Lo pingsan."

Jadi Kelnan yang bawa gue ke UKS??? Batinnya.

"Pi-pingsan?!"jujur ia sangat tidak ingat apapun.

"2 jam."

"APA?!"

Saking shocknya tubuh Syaera melemas dan merosot di tempat tidur. Jadi selama itu pula Kelnan disana menemaninya? Ah sialll, kenapa malah wajahnya merona coba?

Pintu UKS terbuka memperlihatkan Zero pacarnya Syaera.

"Sya?! Kamu kenapa?! Ada apa?!"tanya Zero mendekat bertubi-tubi.

"Kemana Lo?!"sinis Syaera ketika Kelnan beranjak.

"Pacar Lo udah disini."Jawabnya dingin kemudian melangkah pergi.

Ditengah itu Kelnan menatap dua pasutri yang asik bercakap-cakap sebelum benar-benar meninggalkan UKS. Ia menghela nafas lalu melangkah pergi menuju kelasnya berada.

***

"Ya ampun sayangggg, kamu habis dari mana? Aku cariin kamu dari tadi loh!"ucap cewek manja bertubuh montok itu. Namanya Gladin.

"Lepas Din,"Kelnan yang agak tidak nyaman berusaha menjauhkan Gladin darinya. Namun Gladin semakin menempel.

"Iih kamu kenapa sih???"

"Din! Lepas gue bilang!"

"Kamu kenapa sih?! Aku ini pacar kamu loh! Kok kesannya kayak orang asing gitu?!"

"Iya gue tau, tapi gue gak suka kayak gini di hadapan umum! Gue risih! Hargai status gue dong? Dan lagi, gue gak suka cara berpakaian Lo itu!"

Usai mengatakan itu Kelnan pun meninggalkan Gladin sendirian.

"Yaudah kalo kamu gak suka!! Kamu cari aja sana yang kamu sukai!!!"

Teriakan Gladin tidak digubris sama sekali oleh Kelnan membuatnya semakin jengkel.



Berhubung Askalenta, Zeonar dan Giavanefa aku unpublish, cerita ini aku terbitkan untuk mengisi kekosongan. Karena banyak yang mau ketiga cerita ku itu balik ke alur awa sebaik mungkin aku akan berusaha teman-teman! Terimakasih yang sudah mampir walau sesaat, selamat membaca dan vote yaa☺️☺️☺️😘
Aku ga nuntut kalian like atau menyukai ceritaku, tapi mohon kalau gak suka skip aja jangan meninggalkan jejak yang bikin batinku semakin perih☺️🙏

MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang