41. Hari bahagia

869 24 0
                                    

Selamat membaca





Kelnan tidak membicarakan banyak hal denganku. Kemungkinan juga itu ia lakukan karena di luar sana banyak yang sedang mengantri untuk menjengukku, dia cukup perhatian. Hal yang membuatku cukup terkesiap adalah tangisan Kelnan. Dia meminta maaf untuk hal yang terjadi menimpaku, dia menggenggam erat tanganku sambil mengatakan banyak hal dengan tulusnya. Dia benar-benar takut kehilangan ku, dan aku pun takut tak dapat bertemu atau mengucapkan salam perpisahan padanya. Bersyukur, kesempatan itu masih ada, hingga kami masih bisa saling tersenyum melempar cemas.

Berikutnya setelah Devan dkk, Catrin, papa Arga, mama Citra, mama mertua dan papa mertua, papa Alfeno, sekarang mama kandungku, mama Lestari dan sosok lelaki yang hampir hilang dalam ingatanku itu, papa Alvelifo. Papa kandungku yang sesungguhnya.

Mama dan papa bilang, mereka menyesal karena selama ini tak berada di sisiku dan sengaja membuatku terlibat dalam bahaya di insiden tembak-menembak beberapa jam lalu itu. Dia juga bilang untuk tidak menyalahkan Kelnan atas semua yang terjadi, karena sejujurnya, selama ini Kelnan bergerak atas perintah mama. Mama sendiri melakukan itu untuk membuktikan seberapa besar keperdulian dan rasa cinta Kelnan buatku.

Mama dan papa takut aku pergi sebelum mereka sempat membuatku bahagia lahir-batin. Mereka juga menyarankan untuk aku melakukan prewedding ulang karena mau terlibat foto keluarga yang lengkap. Aku akan memikirkannya setelah kelulusan nanti! Tolong ingatkan ya!

Mama menangis terisak bersama papa disamping kanan kiriku, keduanya menggenggam erat tangan kanan dan kiriku. Aku jadi ikut sedih. Aku juga takut kehilangan mereka walau aku kecewa, selama ini mereka terlalu jahat membuatku seperti orang bodoh sendirian. Tak bisa bohong kalau aku juga sangat menyayangi dan merindukan keduanya. Ingatan masa kecilku kembali sangat sempurna. Akhirnya aku menyadari kalau mereka memang orangtua ku yang sebenarnya. Aku merasa berdosa dan durhaka kepada papa Arga dan mama Citra, selama ini sudah menuduhnya yang tidak-tidak. Untungnya tadi kami sudah berdamai.

Yang membuatku lega, mama berkata kalau setelah aku keluar dari rumah sakit ia dan papa tidak akan pergi dan meninggalkan ku sendirian lagi. Mereka akan hidup dengan baik bersamaku dan Kelnan hingga mendapatkan cucu-cucu yang cantik, Sholeh, dan baik. Papa kemudian juga berkata bahwa akan mengurus semua permasalahan yang belum selesai. Ia berjanji akan menyisakan waktu tua nya untukku bersama mama.

Jujur, dari insiden tembak-menembak yang aku alami, hanya sedikit rasa penyesalan yang aku rasakan. Selebihnya aku merasa amat bahagia karena akhirnya papa dan mama ku kembali kepadaku, hubungan semua orang yang rumit berada dalam bahaya akhirnya tuntas dan penuh warna. Catrin dan Alfaro bahkan sama-sama berdamai melupakan masalah lama dan memulai kehidupan mereka yang baru. Fero dan kak Alfaro mengucapkan banyak kata maaf karena diam-diam selama ini mereka mengetahui banyak hal, yang yang paling membuatku kaget, ternyata kak Alfaro dan Fero pernah memiliki rasa suka buatku. Ah, syukurlah semua telah terselesaikan dengan baik.

Besoknya, Kelnan datang membawa camilan ringan yang boleh ku makan. Ia duduk tepat di sampingku, semalaman ia tidak tidur menjagaku. Suami yang baik.

"Udah makan?"Tanya Kelnan.

"Udah kok,"jawabku tersenyum menatapnya.

"Bagaimana? Masih ada yang sakit, hm?"Kelnan masih merasa bersalah, wajahnya sudah terbaca.

Sebaik mungkin aku menggelengkan kepala mengatakan kalau aku tidak begitu merasakan sakitnya lagi. Mengingat kalau semalam Kelnan terusan menyatakan maaf, menyalahkan diri sendiri atas yang ku alami. Hatiku jadi sedih.

"Kak."

"Hmm?"

"Aku tahu kamu sekarang masih nyalahin diri kamu atas yang terjadi menimpaku. Tapi, kalau boleh berkata jujur, aku sama sekali gak marah ataupun keberatan kok. Dari insiden ini masalahku pun teratasi dengan baik, mama dan papa datang dengan sendirinya meluruskan kesalahpahaman antara kami selama ini. Semua orang ikut terkena dampak baiknya. Kamu gak ngerasa kesana? Kalau dari apa yang telah terjadi, ada perubahan luar biasa buat kita semua. Aku cukup puas walau itu melukai tubuhku, paling tidak setelah ini kehidupan kita akan berjalan dengan baik, kan?"

MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang