Di ujung jalan aku pikir kita sudah nyaris mencapai tujuan namun salahnya aku begitu tak waspada bahwa ada sedikit persimpangan dimana akhirnya aku kehilangan dan benar-benar di tinggalkannya.
🍂
Happy reading 🍅
Sebuah pesan masuk di WhatsApp Syaera. Pukul 6 pagi gadis itu sudah membereskan rumah dan selesai mandi untuk bersiap-siap sekolah. Sekarang ia tengah menyiapkan seragam untuk Kelnan, suaminya yang lagi bersemedi didalam kamar mandi.
628+++
Ini wa ku kak, Gadis☺️
Maaf ya sksd. Tapi salam kenal kak Syaera!Syaera berdecak membaca pesan dari Gadis yang dikenali Alfaro semalam. Ia pun mendengus lalu menyimpan kontak tersebut tanpa berniat membalasnya.
"Kenapa muka kamu manyun gitu, Sya?"teguran Kelnan membuat sang empu sedikit terkejut. Syaera memutar bola matanya lalu menggeleng jengah.
"Itu baju nya udah aku siapin, sarapan juga udah di atas meja. Gih, siap-siap terus ke bawah kita sarapan bareng?"ujarnya.
"Sarapan kamu boleh?"goda Kelnan mengedikkan matanya genit.
"Gak usah mulai deh!"jengkel Syaera menjauhkan tubuh Kelnan darinya.
Namun, lagi Kelnan menahan tangan mungil itu dan menariknya. "Aku serius sayang,"Bisiknya.
Ia pun mendorong Syaera keatas ranjang lembut. Jantung Syaera naik turun, apa yang akan cowok sinting ini lakukan! Monolognya.
"Ka--kamu jangan gila ya! Kita mau ke sekolah tau!"
Melihat tingkah aneh gadis itu Kelnan tersenyum gemas. Ia pun menaikkan satu telunjuknya memohon. "Satu kali aja, kiss me 5 menit, hm?"pintanya.
"Gak."
"Cuman kissing loh, hmm, gak yang lain, ya, ya???"
Syaera menggeleng namun Kelnan terus memanyunkan bibirnya meminta disetujui. Kalah, akhirnya Syaera memejamkan matanya pasrah.
"5 menit gak lebih!"
***
Kringggg!!!
Bell berbunyi ketika Syaera dan Kelnan baru tiba di parkiran sekolah. Untung saja mereka tidak telat 1 detik, jika telat pintu gerbang bakalan di tutup dan pasti mereka terpaksa harus melintasi jalan lain yang tentu saja beresiko ke tangkap guru.
"Hosh, hosh, hosh, untung aja gak telat,"ujar Syaera ngos-ngosan menetralkan nafasnya.
Semua gara-gara si sialan Kelnan! 5 menit tau-tau nya 10 menit. Cowok sialan! Emang gak bisa di percaya, huh! Hatinya mengumpat sebal.
Tiba di kelas Catrin menatap Syaera kebingungan. "Napa lu keringetan? Lu juga dari mana lama amat, njir!"
"Please jangan interogasi gue, gue lagi setres berat,"jawab Syaera.
"Hah? Lo berantakan banget lagi, gila, Lo gak ngaca tadi? Bibir Lo tuh, lipt nya belepotan!"
Oh shit!
"Ah? Eh, em ... iya. Gue ga sempat soalnya buru-buru."
Catrin mengangguk saja tanpa curiga. Pun beberapa detik berikutnya pelajaran dimulai.
***
"Kalo Lo mau hidup Lo aman, jangan sekali-kali Lo sentuh Syaera atau berniat buruk sama dia! Gue, gak akan tinggal diem kalo Lo berani apa-apain dia!"ancam Alfaro kepada seseorang yang berhasil ia pergoki.
Orang itu tertawa miris.
"Segitunya Lo sama istri orang, Al? "Katanya tersenyum miris. "Bukannya Lo udah ada tunangan, harusnya Lo lebih fokus sama tunangan Lo, kan?"
BUGH!
Bogeman di dapatinnya membuat bibirnya berdarah.
"Itu bukan urusan Lo!"
"Dan sama. Urusan gue juga bukan urusan Lo!"Tegasnya. Ia menunjuk dada bidang Alfaro geram. "Baiknya Lo urus masalalu Lo, tunangan baru Lo dan juga mantan Lo. Gak usah libatkan urusan Lo sama urusan gue! Apa Lo beneran percaya, Catrin gugurin kandungannya setelah Lo tega gak mau tanggung jawab udah bikin dia hamil anak Lo, hah?"
"Lo~"
"Lo itu lebih sam-pah dari pada gue. Ngerti? Minggir!" Ia mendorong Alfaro kasar.
Cowok itu pun melangkah pergi meninggalkan Alfaro yang menahan murka. Ia melampiaskan amarahnya dengan menendang pembatas rooftop.
"Brengsek!"
Alfaro menghubungi seseorang dibalik telepon.
"Pulang sekarang, gue ada tugas buat Lo!"katanya begitu telepon di angkat.
Entah apa yang dikatakan seseorang misterius diseberang sana sehingga Alfaro tampak amat murka.
Kalo benar Catrin berani bohongin gue, gue bakal kasih dia perhitungan!
***
Sementara ditempat lain Zero menikmati kehidupan barunya sambil sesekali menghembuskan rokoknya. Teman baru dan lingkungan baru.
"Bagaimana hubungan Lo sama Catrin?"
"Gue gak ada hubungan apapun sama Catrin."
"Ck. Ngapain juga sih, berurusan sama si Catrin? Dia itu kan bekas si Alfaro."
"Lo kenal Alfaro?"
"Siapa sih, yang gak kenal leader Kalaxfarso? Kocak Lo!"
Beberapa terkekeh melihat kebingungan diraut wajah Zero. "Jadi dia berurusan sama geng yang banyak masalah dan musuh itu??"tanyanya.
"Gak hanya itu, kalau Lo tau siapa dia yang sebenarnya dan apa tujuannya Lo bakal kembali ke Indonesia karena seseorang."
Zero mengernyitkan dahinya tak mengerti akan maksud ucapan sahabat nya tersebut.
"Alfaro itu ... lebih berbahaya dari yang Lo tau."
Degh?!
"Apa alasannya Lo pindah? Bukannya disana kehidupan Lo udah mewah?"tanya Zero kepada Alfaro beberapa hari sebelum ia pindah.
"Lo akan tau setelah Lo pindah."
Sialan! Apa maksud ucapannya waktu itu? Tanya Zero dalam hati.
"Eh, Zero! Mau kemana Lo??"
"Gue ada urusan. Gue pulang duluan! Bye!"
Zero pun melangkah meninggalkan tongkrongan dengan kecepatan kilat.
Ia tiba di apartemen barunya beberapa menit setelahnya. Menghubungi seseorang untuk suatu hal.
"Ternyata gue belum bisa melepas Lo Sya,"gumamnya menatap pemandangan diluar melalui jendela.
Ia mendesah resah duduk di sopa.
"Kenapa gue harus perduli sama orang yang udah nyakitin gue? Kenapa pula harus Lo orangnya yang bikin gue kayak cowok gila?"
"Sialan!"
Kling!
Devan
Gue tau, tapi Lo gak perlu ikut campur. Syaera aman selagi bersama Kelnan. Gue harap Lo gak jadikan itu alasan Lo kembali kesini."Brengsek!"umpatnya melempar handphone miliknya keatas kasur tidur saking jengkelnya membaca pesan dari Devan.
"Ahhhh ... sebenarnya Lo ada hubungan apa sama mereka Sya? Kenapa Lo bisa terlibat?"
Di tempat lain.
Kelnan memperhatikan liontin kupu-kupu di dalam genggamannya. Matanya membelalak ketika menemukan huruf kecil di bagian liontin kalung tersebut.
DEGH???!!
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]
Novela JuvenilKakak kelas super ketus, dingin, jutek dan paling tidak aku harapkan menjadi suamiku di masa depan. Kelnan Alfeno Zayyano. Tapi pribahasa "mulutmu harimaumu" terjadi padaku. ⚠️⚠️ SIAPAPUN DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN MENGENAI ISI CERITA TANP...