15. Sosok misterius

527 24 7
                                    

Say hai!

Happy enjoy🐾❤️🍅



Syaera dan Kelnan di sambut hangat oleh Arga, begitu pun Citra ikut menyiapkan beberapa cemilan untuk kedua putra putri nya tersebut. Senyum Citra mekar karena amat merindukan Syaera selama ini.

"Tumben berkunjung gak ngabarin mama?"ucap Citra mengelus pelan rambut Syaera.

Masih terlihat dingin Syaera menghela nafas panjang. "Mau ngomong sama papa,"jawabnya singkat.

Arga mengernyit menatap Syaera sambil menyeduh kopi hangatnya. Sedangkan Kelnan cuman diam menyimak.

"Mau mengatakan apa kamu?"selidik Arga.

"Aku mau ketemu mamaku."

Arga dan Citra jadi shock keduanya saling menatap diam.

"Sya-"

"Gak mau dengar alasan ma, pa. Aku cuman mau tau mamaku dimana, dan mau bertemu dengannya. Bahkan di hari pernikahan ku saja dia tidak ada, apa sebenarnya aku baginya?"

Arga tak bisa mengatakan apapun, ia hanya menunduk sedangkan Citra cuman bungkam dalam diam.

"Kamu akan bertemu Lestari, tapi tidak sekarang,"ujar Arga melemah.

"Kenapa? Kapan? Kapan pa? Kapan aku bisa lihat mama! Papa selalu bilang kayak gitu dari dulu, memangnya aku ini apa sampai gak boleh dikasih tahu!?"

Suasana menjadi panas. Kelnan pun menarik lengan Syaera dan menekannya agar gadis itu tidak melewati batas.

Akhirnya Syaera menghela nafas panjang.

"Kita pulang."Katanya pada Kelnan.

"Ta-tapi, tapi kalian baru datang sayang?"tahan Citra.

Syaera mengacuhkannya.

"Kalau pun tiba waktunya, jangan sampai hari itu adalah hari penyesalan kalian. Jangan sampai hari itu menjadi akhir dari segalanya yang kalian inginkan, karena kesempatan bisa menjadi tidak berguna seringnya di tunda."Usai mengatakan itu Syaera menarik Kelnan pergi.

Citra dan Arga terdiam membatu.

***
Setiba dirumah Syaera langsung bergegas menuju kamarnya disusul Kelnan. Ia bahkan tidak perduli kalau Kelnan melihatnya melepaskan pakaian.

"Lo kalo marah jangan sampai bego lah?"sindir Kelnan bersedekap bersandar di ambang pintu.

"Kenapa? Kamu masalah aku buka baju depan kamu?"selidik Syaera.

Kelnan jadi tersenyum geli. "Gak masalah sih. Cuman gue takutnya Lo yang bermasalah karena mancing gue dan gak bertanggung jawab atas yang Lo lakukan, hm?"

Sialan! Lidahnya sangat berbisa. Syaera akhirnya melangkah menuju kamar ganti. Selama Syaera di ruang ganti Kelnan mengutak-atik handphone miliknya, tatapannya amat dingin dan datar menatap layar ponsel.

Setelah 5 menit Syaera keluar memakai kaosan dan hotpants.

"Udah?"

Syaera mengangguk menatap Kelnan, kemudian ia duduk di tepi ranjang.

"Ngapain masih disana?"

Kelnan menggeleng kemudian mendekati Syaera.

"Ikut gue mau?"tanyanya meminta persetujuan istrinya.

"Kemana?"tanya Syaera.

"Kosan Ando."

"Ngapain?"

"Mergokin dia sama ceweknya."

Jengah. Syaera menggelengkan kepalanya. "Gak ah, kamu aja."

"Oh, jadi mau nya di rumah doang??"

"Hmm."

"Sya."

"Hmmm?"

Kelnan duduk mendekati Syaera, memainkan rambut gadis itu ia kemudian mengambil handphone milik Syaera meletakkannya di atas nakas.

"Tadi kalo gak salah sepulang sekolah gue bilang mau menghukum seseorang deh ya??"kodenya tentu saja dibalas delikan tajam dari sang istri.

"Gak usah macem-macem!"

Gelak tawa Kelnan pecah. "Macem-macem gimana maksudnya?"

"Ya macem-macem! Aku tau ya otakmu, udah ke baca kok."

"Masa iya? Kalo paham emang apa coba, yang ada di otak gue?"

Apa-apaan sih dia? Lihatlah tatapannya yang sengaja menggoda itu, apa pula senyuman gilanya itu? Sialan! Amuk Syaera dalam hati

"Gak tau."

"Tadi katanya tau, hmmm??"

"Gakkk tauuuuuu!!! ISHH NYEBELIN BANGET SIHH! UDAH CUKUP JANGAN CUCI OTAK AKUUU!"

Kelnan terbahak-bahak. Wajah takut dan malu Syaera sangat menggemaskan. Bolehkah dia mengigit pipi chubby Syaera?

Kelnan mengalah kemudian beranjak dari sana. Mengambil kunci motor di atas nakas kemudian melangkah keluar, di ambang pintu kamar ia menoleh kearah Syaera. Seperti paham maksud tatapan dari sang istri Kelnan pun memperlihatkan senyuman terbaiknya.

"Gue gak lama kok, sebentar aja."

"Gak bisa apa, sehari aja jangan tinggalin aku dirumah sendirian? Hobbi banget ya keluyuran di luar bahkan sampe malam tega banget bikin istrinya nungguin."Cibir Syaera dibalas decakan kecil Kelnan.

"Cuman sebentar Sya, gue janji gak bakal lama. Boleh ya?"

"Gak aneh-aneh kan?"

"Astaghfirullah... ya enggaklah! Apaan coba, pikiran Lo itu?"

"Kalik aja kamu mau aneh-aneh tanpa sepengetahuan aku?"

"Jangan suka souzon sama suami. Udah, gak usah bawel. Gue pergi dulu, sebentar doang gue janji, habis ini gue pulang."

"Ah males ah, janji muluh. Kayak gak betah aja dirumah."

"Mangkanya di manja dong biar betah hmm?"

"Manja?"

"Iya. Di nafkahin batin, misalkan?"

"Pala Lo pe'ang!"

Kelnan terkikik geli mendengar apalagi melihat ekspresi masam istrinya.

"Jadi gimana nih, boleh pergi apa enggak, hmm?"

Syaera mendengus mengiyakannya.

"Kak!"

"Ya?"saut Kelnan sebelum benar-benar menghilang dari pandangan Syaera.

"Beliin gue apel ya?"

Kelnan mengangguk sebagai jawaban.

"Ingat. Jangan kemana-mana, jangan keluar rumah tanpa seizin gue, jangan buka pintu sebelum gue pulang siapapun yang datang bertamu Lo harus ingat. Lo, harus siaga. Telepon gue kalau ada apa-apa."

Tidak paham maksud ucapan Kelnan Syaera pun cuman mengiyakan lalu mendadahinya.

Deru mesin motor milik Kelnan perlahan menjauh dari area rumah, Syaera pun mengelus dada bersyukur karena Kelnan tidak benar-benar memberikannya hukuman. Sesuai perintah suaminya Syaera pun mengunci rapat-rapat pintu rumah kemudian kembali ke kamar merebahkan diri sambil bermain handphone.

Ia tak sadar bahwa se sosok misterius tengah mengintai rumahnya sambil mengangkat telepon.

"Target sudah ditemukan, dia sendirian."

"Lakukan seperti yang telah di rencanakan."

"Baik tuan."

Tbc

MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang