Happy reading 🍅❤️🐾
Devan, Onel maupun Ando menatap kearah Kelnan aneh melihat wajah merah dan tatapan tajam lelaki itu.
Brakkk!
Dengan tidak sabarnya Kelnan duduk di bangku sambil meletakkan tas di atas meja menggunakan tenaga dalamnya.
"Wah, bisa mati nih, mending kabur yuk, sut?"bisik Ando kepada Devan.
Devan menepis sentuhan di bahunya lalu mendekati Kelnan di buntuti Onel dan juga Ando.
"Lo-"
"Gak usah komentar!"potong Kelnan cepat. Sudah cukup ia di plototi dan di interogasi oleh madam Elo tadi di depan gerbang sekolah, jangan sampai di interogasi kedua kali oleh teman-temannya.
Ando terkikik bersama Onel. Devan sendiri yakin sekali ini pasti berhubungan dengan Syaera. Ia pun melirik Ando meminta kejelasan sedangkan Ando menaikkan bahunya acuh.
"Ahhhhh! Memalukan."Kelnan menyembunyikan wajahnya diatas meja menutupinya sama tas.
"Ha---ha?? Memalukan? Memalukan maksud Lo?"selidik Devan begitu penasaran tingkat dewa.
Kelnan tak bergeming dan hanya mengulangi ucapannya tadi beberapa kali.
"Ya udahlah sat, biarkan dia bersama hidupnya, mari kita jajan!"ucap Onel.
Pletak.
"Jajan aja otak Lo! Temen Lo nih, urusin! Lagi setres juga Lo masih kepikiran makan. Bantuin noh, temen lu, kalik aja butuh Baygon?"ujar Ando menarik kerah baju Onel.
"Sialan! Gak mesti tarik kek gue itu anjing peliharaan Lo bangsad!"amuk Onel. Ia merapikan seragamnya kembali.
"Ngerasa Lo?"kekeh Devan mendapati geplakan dari Onel.
"Udah anjing berisik anjing!"murka Ando menyumpal mulut keduanya dengan kertas.
"Kenapa pada nyalahin anjing? Emang anjing salah apa sih anjing!?"ketus Ando memutar kedua bola matanya.
Devan pun memijit pelipisnya kemudian duduk berhadapan dengan Kelnan.
"Tolonglah Nan, temen Lo yang ini bisa di blacklist ga sih dari circle kita?"beonya menggoyangkan lengan Kelnan
"Hah? Ngomong apa barusan? Baptis? Siapa yang mau di baptis? Gue Islam kok!"saut Ando percaya diri. Pendengarannya sangatlah terganggu.
"BLACKLIST TOLOL!!"kompak Ando dan juga Devan.
Kelnan mengangkat kepalanya kemudian membuang muka menatap ke luar jendela, ia acuh akan perdebatan receh kawannya.
"Memalukan!"
Lagi dan lagi hanya mengucapkan kata yang sulit di mengerti. Pada sahabatnya cuman bisa bengong.
Di sisi lain Syaera berkali-kali memukul kepalanya dengan pena.
"Lo napa sih hais?"tegur Catrin.
Syaera menggeleng. Ia tidak akan mengatakan hal gila itu kepada Catrin, ia tidak akan pernah mengatakannya!
"Kenapa dah tangan lu di gesek-gesek ke tembok? Tangan lo gatal? Gue garuk sini! Ntar lecet Sya."
Syaera tetap menggeleng lalu menutup wajahnya.
"Sialan! Agh malu banget! Mau taruh dimana muka gue?"
"ISH, aneh banget deh! Kenapa sih? Ada apa?"
Pertanyaan dan kebingungan Catrin hanya di jadikan angin lalu oleh Syaera.
Jika mengingat kejadian tadi pagi itu Syaera sungguh sangat malu, bagaimana nanti ketika bertemu Kelnan? Haruskah ia berpura-pura tidak ingat atau haruskah ia benar-benar amnesia total?
***
Kringgggggggggggg!
Para murid berseru meninggalkan kelas. Di parkiran sekolah Syaera meneguk saliva ketika Kelnan berdiri bersandar di mobil menunggunya.
"Tuh, laki Lo udah nungguin, sana!"usir Catrin.
Syaera menghela nafas berat. "Gue pulang bareng Lo ya, pleaseeeeee?"mohonnya memelas.
Catrin menggeleng menunjuk kearah Kelnan lewat bahasa tubuhnya.
"Dia udah natap tajam tuh, keburu gue kena omelnya,"kekehnya. "Udah sana! Gak baik bikin suami Lo nunggu, durhaka masuk neraka mau Lo?"
"Aaa enggakkkk. ISH! Nyebelin deh. Yaudah yaudah deh, iya, kalau gitu gue balik ya?"
"Hmmm."
"Bye."
"Bye Sya. Dahhhhh! Hati-hati!!"
Syaera cemberut menatap Kelnan. "Apa liat-liat!"
"Gue punya mata."
"Ya tahu, gak perlu liat gue! Yang lain banyak bisa di lihat."
"Sya."
"APA?!"
"BUSETTTT. Gak jadi dah, buruan masuk mobil!"
Masih Kelnan membukakan pintu mobil untuknya, Syaera masuk tapi tidak menunjukkan senyumnya. Dia sangat badmood.
"Kita kerumah aku!"tekan Syaera.
"Lah, ngapain?"
"Ya emangnya gak boleh jenguk orangtua ku sendiri disana?! Ada-ada aja deh pertanyaan kamu! Buruan gak usah banyak protes!"
"Iya bawel."
"Durhaka banget jadi suami!"
"Yang durhaka itu Lo sialan! Dari tadi lo yang nyolotin gue, heran, Lo yang ngamuk-ngamuk ga jelas sama gue, tapi gue juga yang di banting ekpektasi dan emosi Lo, dikira gue beban hidup kalik?"
"Memang kamu beban!"
"Yang beban itu Lo!"
"Kamu-"Syaera menjeda ucapan sambil menunjuk Kelnan murka, kalah akan tatapan dingin dan mengerikan Kelnan akhirnya Syaera menarik kembali tangannya lalu mengepal meninju kaca jendela mobil.
Uh!
Syaera keluar dari mobil usai perdebatan kecil itu.
"Masuk gak!"bentak Kelnan.
Syaera bersedekap. "gak mau!"
"Syaeraaaaaa---,"jeda Kelnan menetralisir radikal racun dalam dirinya.
"Masuk mobil kata gue!"sekali lagi tapi Syaera tetap cuek.
"Oke. Kalo itu mau Lo. Sekalian aja, nanti dirumah hukuman Lo gue tambah!"
Mata Syaera membelalak. "Apa maksud kamu!! Hukuman apa? Salahku dimana dan apasih!?? Hukuman-hukuman terus anjing!"
"Bilang apa barusan, hm?"
Syaera bungkam. "Gak, gak bilang apa-apa, telinga kamu terlalu peka. Mangkanya jangan di congkel terus."
"Liat aja nanti."
Kelnan menaikkan sudut alisnya menunggu gadis itu bergerak. Akhirnya Syaera mengalah lalu kembali masuk mobil sebelum Kelnan menyeretnya.
"Fuck!"
Kelnan hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekanakan Syaera mengacungkan jari tengah.
"Jari kecil di pamerin, dasar bocah!"umpatnya jengkel.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]
Roman pour AdolescentsKakak kelas super ketus, dingin, jutek dan paling tidak aku harapkan menjadi suamiku di masa depan. Kelnan Alfeno Zayyano. Tapi pribahasa "mulutmu harimaumu" terjadi padaku. ⚠️⚠️ SIAPAPUN DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN MENGENAI ISI CERITA TANP...