22. Sholat bareng

322 13 1
                                    

Halloww

I'm back xixixix_<




Setelah jam pelajaran terakhir berakhir, Syaera di haruskan pulang mandiri membawa motor milik Kelnan, sedangkan Kelnan izin untuk pulang agak telat dan sering keluar rumah untuk mengurus persiapan pergantian ketua OSIS baru. Berhubung Kelnan adalah ketua OSIS ia harus benar-benar memperhatikan dan mempertimbangkan matang-matang persiapan nanti untuknya melepas gelar sebagai ketua OSIS lama dan memulai fokus untuk melakukan persiapan ujian kelulusan.

"Lo yakin, bisa bawa motor gue dalam keadaan pakai rok gitu, hm?"tanya Kelnan memastikan sebelum benar-benar melepas kepergian ceweknya.

Syaera mendengus lalu berkata:"ya habisnya gimana lagi, kamu kan hari ini bawa nya motor bukan mobil, kan?"ujarnya dipahami oleh Kelnan.

"Bawa mobil gue aja,"timpal Ando mendekati mereka. "Biar nanti gue bareng Kelnan pulang sekalian ngambil mobil kerumah kalian."Terangnya disetujui oleh Kelnan.

"Itu lebih baik dari pada paha Lo keliatan di jalanan."

Akhirnya Syaera mengangguk menerima tawaran Ando. Ia menyalami Kelnan dan bercipika-cipiki.

"Inget ya, jangan lupa pulang!"

"Yaiyalah gue pulang, ya kalik tidur dijalan?"

Ando terkekeh mendengar pembicaraan dua pasutri itu.

"Nan! Buruan! Udah di tunggu tuh!"teriak rekan OSIS yang lain.

"Yaudah. Kalau gitu aku duluan ya! Inget. Jangan genit, kalo genit awas aja,"ucap Syaera memperingati Kelnan. Kelnan mengacak-acak pelan rambut Syaera.

"Iya bawelll."

"Iyi biwil."

"Pulangnya hati-hati, ada lampu merah berhenti, jangan kebut-kebutan, lima belas menit setelah kepergian Lo dari sini bakal gue telpon."

"Hah?? Buat apaa?"

"Buat mastiin Lo beneran dirumah apa kelayapan."

"Dasar suami posesif!"

"Demi kebaikan Lo."

"Berisik!"

Akhirnya Syaera meninggalkan area sekolah. Sampai mobil yang Syaera bawa menghilang Kelnan baru lah kembali masuk menuju aula OSIS bersama dengan Ando.

***
Benar. Lima belas menit Syaera tiba dirumah Kelnan benar-benar menghubungi dirinya, tak tanggung-tanggung cowok itu mengajak video call. Bahkan sengaja Kelnan tidak mematikan vc tersebut dan melarang Syaera mematikannya.

Sambil menikmati semangkuk mie didepan tv Syaera sesekali mendengar samar-samar tentang rapat para OSIS. Ricuh suasana dan berisiknya orang disana membuat Syaera kadang jengah hendak mematikan sambungan telepon tapi Kelnan seakan tahu dan selalu melayangkan tatapan dingin ketika gadis itu hendak mencapai tombol merah dilayar, hasilnya ia hanya tersenyum kikuk dan menunda niatnya.

Tak terasa waktu berjalan cukup cepat. Syaera terlelap di ruang tv tak menyadari Kelnan sudah tiba dirumah. Senyum Kelnan terangkat ketika panggilan masih berlangsung, ia juga menyapu rambut Syaera pelan dan mencium pipinya.

"Sore sayang,"Bisiknya.

Mata Syaera perlahan mengerjab. Ia melirik kehadiran sosok Kelnan di dekatnya.

"Hoammmm, jam berapa?"tanyanya.

"Jam lima lewat tiga puluh. Kenapa?"

"Ugh, lama banget sih!"

"Iya maaf. Kan udah pamit tadi, hm?"

"Ya iya tetap aja lama! Bosen tau, sendirian di tinggal dirumah!"

"Iya iya maaf ya cantikk, bosen ya?"

"Yaiyalah pakai nanya!"

Kelnan terkekeh kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya. Kebab yang terbungkus plastik masih hangat ia berikan kepada kekasihnya.

"Buat aku?"

"Iya."

Senyum Syaera terbit. "Aa makasih! Gitu dong, hehehe,"

Kelnan pun menghela nafas, ia melirik jam kemudian membenarkan rambutnya yang lengket. Ia bau keringat.

"Sya."

"Hm?"

"Habis makan kebab nya jangan lupa bersihin diri, kita sholat bareng, ya?"

"Sho--sholat?"

"Iya. Aku jadi imam mu. Siap kan?"

Jantung Syaera berdegup. "Tapi. Tapi kamu gak capek? Habis pulang kerumah langsung mandi, gak mau istirahat dulu?"

"Istirahat nya tunda setelah solat, Sya. Sesibuk apapun kita, yang namanya sholat itu wajib, mau kita berdosa atau gimana, kita wajib sholat lima waktu Sya. Lelah bisa di tunda, kematian ga bisa."

Baru kali ini Syaera mendengar ceramah Kelnan menyentuh ke hatinya. Ia jadi malu.

***

Setelah sholat Maghrib berjamaah, Syaera di ajarkan mengaji oleh Kelnan, kali ini ia membaca surah al-alaq. Sedangkan Kelnan membaca ar-rahman. Setelah selesai mengaji Kelnan mencium puncak kepala Syaera dan Syaera menciumi punggung tangan sang suami.

"Sya."

"Hmm?"

"Udah siap nih?"

Godaan Kelnan berhasil membuat wajah Syaera bersemu, wajah polos terlihat anggun memakai mukenah putihnya.

"Kalau di lihat-lihat Masyaallah Sya, kamu subhanallah cantik banget ya, pakai kerudung?"

Jantung Syaera berdegup dua kali lipat.

Ca--cantik? Beo batinnya

"Ka--kak."

"Yaa?"

"Aku mm anu, soal itu aku-"

"Iya aku paham kok."Angguk Kelnan membelai wajahnya. "Jangan dipaksa kalo belum siap Sya. Kita juga masih muda, "katanya.

"Emm, ka--kak."

Kelnan menautkan alisnya bingung. Sepertinya Syaera ingin mengatakan sesuatu tapi terlihat seperti kesusahan. Kelnan jadi semakin penasaran menunggunya sebelum beranjak.

"Ka--kamu keberatan gak, kalo misalnya aku minta sekali lagi baca'in ar-rahman?"

DEG.

"So--soalnya. Soalnya aku suka banget dengar suara kamu nya, aku-"

Kelnan tersenyum amat lebar. "Iya sayang. Boleh," Ia mengangguk menyanggupinya dengan senang hati membacakan surah tersebut begitu merdu dengan nada sesuai keinginan sang istri.

DEG

DEG

DEG


TBC

Yang mau suami kayak Kelnan? Aku aku aku😫

MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang