37. Unboxing

608 18 0
                                    

Selamat membaca









"Jadi, selain gue, cowok lainpun bisa liat Lo tersenyum seluas itu?"tanya Kelnan tampak seperti tak ingin berbasa-basi sama sekali. Ia melempar handphone miliknya kehadapan Syaera sehingga sang empu bisa melihat foto kemesraan dirinya.

"Ah. Itu..."

"Ada yang nyuruh Lo jawab?"

"Ini gak seperti yang kamu pikirkan. Dia itu anggota baru di angkatan ku, kebetulan aku adalah wakil ketua kelasnya.  ketua kelas kami gak masuk jadi dia bertanya beberapa hal ke aku. Itu doang gak lebih,"

"Sampai harus pegangan tangan?"

Tatapan sinis Kelnan membuat sang empu tak berani menjawab lebih.

"Maaf."

"Lo sebenarnya mencintai gue gak sih, Sya, selama ini?"

"Cinta!"

"Ya kalo cinta kenapa seolah selama ini gue terus yang ngasih effort ke elo sementara Lo sendiri tertutup-tertutup gini sama gue? Bahkan hal kecil pun sulit Lo kasih tau. Seolah Lo memang memberi kita jarak. Apa dihati Lo masih ada Zero?"

DEG

Syaera langsung mendongak menatap Kelnan cepat. Ia tak menyangka pertanyaan itu akan keluar dari mulut Kelnan.

"Aku tau aku salah. Tapi Zero gak ada kaitannya sama permasalahan aku. Aku, gak mencintai dia bahkan semenjak hari kita menikah. Di hari itu aku udah benar-benar ngelepasin dia dari hidupku, tapi, manusiawi Kelnan kalau kita sedikit masih menyimpan kenangan itu sama orang yang bahkan sama sekali gak ada salahnya buat kita. Justru, lebih gak etis kalo aku bilang sepenuhnya aku udah gak memperdulikan Zero sedangkan kita berdua tahu, hal tersulit yang di miliki manusia adalah mengubah perasaannya."

"Dan juga. Kalau aku bilang mencintai kamu pasti kamu akan menyangkal dan mengatakan itu semua cuman omong kosong aku buat bisa nenangin kamu, kan?"Syaera tertawa miris. "Harusnya ... Kamu gak perlu ragu seperti setelah kamu ngucapin ijab qobul secara lantang di depan banyak saksi waktu itu. Aku, gak berniat balik sama Zero walau pun ada celah. Gak pula berniat mempermainkan kamu yang masih ragu sama pilihanmu. Bukannya kamu sebelum melakukan sesuatu hal kamu begitu amat yakin, yang kamu lakukan sekaligus kamu pilih gak akan pernah mengecewakan? Lalu, sekarang apa?"

Benar-benar mati telak. Baru kali ini Kelnan melihat Syaera di versi berbeda. Syaera yang berbicara lembut tapi terlihat sangat tegas. Kelnan hanya diam mencari celah kebohongan kecil di wajah gadisnya akan tetapi percuma saja ia tak menemukannya sama sekali.

"Hubungan itu akan hidup bila keduanya berjalan diatas roda yang sama."Kata Kelnan setelah beberapa menit keduanya terdiam.

Ia berjalan mendekati Syaera.

"Tapi kenapa ... Dimata ini gue lihat ada roda yang berbeda?"

***

Syaera duduk menyendiri di bangku taman dekat kompleks rumahnya. Ia memikirkan maksud setiap perkataan Kelnan tadi yang membuat hatinya risau.

"Apa Kelnan tahu, beberapa hari lalu aku diam-diam bertemu Zero??"

Tapi itu kan gak sengaja. Mereka bertemu di supermarket. Syaera mengingat pesan Catrin yang menitipkan sesuatu untuk diberikan kepada Zero, untungnya kertas berisi hal rahasia itu ia bawa dan selalu simpan didalam dompet. Syaera memberikannya kepada Zero.

"Em. Zero!"

"Ya?"

"Gimana kehidupan baru lo?"

MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang