29. Sksd

266 15 0
                                    

HR❤️







Tass!

Brakkk!

Gdbugh!?

Semua murid histeris. Alfaro dan Kelnan tengah mengunci pergerakan seseorang di koridor lantai kelas 11. Semua mata tertuju ke mereka, Syaera menutup mulutnya yang menganga menatap banyaknya darah yang mengalir dilantai membuatnya mual sekaligus mau muntah.

Ini terjadi ...

Beberapa menit lalu.

"Sya, mau kemana? Kenapa Lo pakai seragam sekolah? Bukannya masih ada waktu 3 hari lagi baru kita masuk sekolah, hm?"

Syaera menghela nafas mendengar pertanyaan dari Catrin, ia pun menatap layar ponsel melirik jam.

"Gue harus nganterin pesanan kak Kelnan, dia minta di bawain milkshake strawberry,"ujarnya memberitahu.

Catrin pun mengangguk mengiyakan.

"Jangan lama ya, sore nanti kita ada les sama madam."

"Oke!"

Di sekolah.

Syaera baru tiga langkah memasuki gerbang sekolah akan tetapi rangkulan seseorang membuatnya terkejut sekaligus kaget.

"L--lo siapa?!"hentaknya menjauhkan diri. Ia tak suka sembarangan disentuh apalagi orang itu tak dikenalinya.

Cowok bername tag Albi Fero Nenzas itupun melempar senyuman.

"Gue Fero. Lo Syaera, kan?"jawabnya.

Syaera mengangguk ragu, tatapannya tak santai sedikitpun, ia menatap dingin.

Note; Syaera di baca (Siyaeyra)

"Gue gak kenal Lo. Kenapa Lo rangkul gue tanpa izin?"ketusnya. "Gue gak suka cowok sksd dan gak menjaga batas,"lanjutnya memperingati.

"I know"

"You know but you don't apply it. You are crazy?"

Fero terbahak-bahak karena baginya wajah emosi Syaera menggemaskan.

"Karena gue kenal Lo. Lo aja yang lupa siapa gue, kan?"

Ucapannya membuat alis Syaera mengernyit, ia tak mengerti maksud dari perkataan cowok itu sedikit pun.

"Apa maksud Lo?"terangnya tak mengerti.

Fero mendekat lalu mengambil daun di rambut Syaera.

"Daunnya melayang, untung gue lihat,"kekehnya mundur 2 langkah setelah Syaera melayangkan tatapan mautnya. "Ups. Sorry, gak sengaja, beneran!"ia memberikan tanda peace.

"Kalau Lo gak ada kepentingan lebih baik minggir gue mau lewat."

"Kalau gue gak mau, gimana, hm?"

"Gue bakal~"

BUGH!

?!

Dan itulah yang terjadi sekarang.

"Kelnan! Alfaro! Cukup!"pak guru datang menghentikan perkelahian 2 lawan 1 itu.

Fero masih menyeringai mengelap darah di sudut bibir, ia memegangi kepalanya yang sakit mengeluarkan darah, sudah bisa ia tebak bahwa darah di lantai itu bukan hanya miliknya.

"Apa-apaan kalian?!"marah guru killer.

Syaera tak bergeming saking shocknya. Apalagi di wajah Kelnan dan Alfaro sudah mengalir darah segar.

"Kalian bertiga ikut saya ke ruang BK!"

Kelnan berbalik melirik Syaera dingin, ia menghunus kornea mata Syaera seakan memberi isyarat penting.

'Gue gakpapa'

Begitulah kira-kira.

***

Setelah menunggu akhirnya Kelnan dan juga Alfaro keluar dengan keadaan kepala sama-sama di plaster.

"Co-cowok tadi gimana?"tanyanya cemas kalau-kalau terjadi sesuatu. Akan tetapi Syaera tidak peka, ia tidak bisa membaca situasi.

"Kalo Lo perduli, temui dia di dalam,"ketus Kelnan melewatinya dengan wajah datar.

Alfaro memijit pelipisnya lalu mendekati Syaera. "Lo ini Sya. Selain polos, ternyata juga gak peka, ya?"kekehnya gemas.

"Bisa-bisanya di saat seperti ini Lo lebih mengkhawatirkan cowok lain ketimbang cowok Lo sendiri?"

Syaera diam mematung.

"Bu-bukan itu maksud gue kak, gue-"

"Iya gue paham."Potong Alfaro mengusap pelan puncak kepala Syaera. "Tapi Lo juga harus paham dengan situasi sekarang."

"Maaf."

"Hei! Lo gak mesti bilang gitu ke gue?"

Wajah Syaera tampak memelas membuat perasaan Alfaro jadi kacau.

"Ya sudahlah. Ngomong-ngomong, bagaimana bisa Lo ngobrol sama Fero? Lo ..."

"Ah? Itu ... tadi dia ngerangkul gue, gue sendiri gak tau maksudnya. Tapi---, dia bilang sesuatu yang bikin gue susah mengerti."

"Sesuatu?"

Syaera mengangguk mengiyakan.

***

"Karena gue kenal Lo. Lo aja yang lupa siapa gue, kan?"

Syaera duduk melamun di parkiran sambil menunggu Kelnan. Cowok itu beneran ngambek dan enggan menemuinya.

"Sebenarnya... ada apasih? Apa yang terjadi? Kenapa kepala gue seperti di tarik beribu benang kusut yang berlawanan arah??"

Banyak hal aneh yang tak bisa di pungkiri. Kenapa Kelnan sering keluar malam dan pulang pagi sekali? Kenapa Catrin bersikap tak biasa ketika bertemu Alfaro di hari pertama dan di mall? Siapa cowok bernama Fero? Kenapa dia bersikap seolah saling mengenal lama? Dan bagaimana kabar mama Lestari yang hingga saat ini tak kunjung memberi tanda kehidupan padanya?
Dan banyak lagi pertanyaan yang membuat pikiran Syaera kacau.

"Sebenarnya ... gue kenapa?"

"Apanya yang kenapa?"

DEG!?





TBC
See u☺️
Arigato gozaimas🙏

MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang