20. Anak baru

358 14 0
                                    

Hai!

Selamat membaca.



Weekend adalah hari terbaik yang di nantikan para remaja. Tapi weekend kali ini berjalan tidak begitu mulus, Catrin di telepon harus pulang karena ada kerabatnya yang datang berkunjung. Syaera dan Kelnan di kunjungi oleh Alfeno sehingga para sahabatnya Kelnan langsung berpamitan pulang dengan alasan urusan mendesak.

Hasilnya sekarang Kelnan, Syaera dan juga Alfeno lah yang duduk di meja makan bertiga.

"Bagaimana kabarmu?"tanya Alfeno.

"Baik, yah,"jawab Kelnan.

"Kau Syaera, bagaimana keadaan mu? Apakah Kelnan memperlakukan dirimu dengan baik, hm?"

"Yy-ya. "Jawab Syaera gugup.

Alfeno mengangguk tersenyum. "Ah maaf saya berkunjung dadakan. Apa kalian kesulitan karena hadir saya?"

"Ti--tidak kok! Tentu tidak sama sekali,"jawab Syaera cepat.

"Ehm ya ... ngomong-ngomong apa kalian sibuk Sabtu depan??"

"Syaera sih enggak tapi kemungkinan kak Kelnan, dia~"

"Kelnan ada waktu kok yah. Memangnya kenapa?"

"Baguslah. Saya berencana untuk mengajak kalian ikut ke night party rekan bisnis saya yang kebetulan hari itu mengadakan jamuan besar. Bagaimana, kalian bisa menemani saya, Kelnan, Syaera?"

Kelnan mengangguk sebagai jawaban. Ia melirik Syaera kemudian menggenggam tangannya erat.

"Kami akan datang."

***

Syaera melirik Kelnan, di dalam kamar keduanya bersantai. Syaera rebahan santai di sofa sementara Kelnan mengerjakan beberapa tugas dan keperluan osis-nya. Sambil menikmati susu rasa strawberry Syaera membiarkan angin sepoi-sepoi masuk lewat jendela.

"Kak, kok aku ngerasa ajakan papa Alfeno tadi bukan kayak sekedar party doang ya?"

Ucapan Syaera membuat Kelnan menghela nafas panjang.

"Intinya kamu jangan jauh-jauh dari aku kalo udah di sana nanti, Sya."Kata Kelnan.

Suasana berubah jadi hening. Tak ada pembicaraan lagi setelah itu, Kelnan sibuk dengan pekerjaannya sementara Syaera kebingungan memikirkan maksud perkataan Kelnan.

"Masih Sabtu depan kan??"

"Iya Sayanggg."

"Hahahaha! Gombal!"

***

Senin tiba begitu cepat. Weekend hanya tinggal nama.

Melangkahkan kaki memasuki gerbang sekolah, Syaera nampak kewalahan dan lemas.

"Ini semua gara-gara kak Kelnan!"umpatnya.

Ya, jika saja semalam Kelnan tidak mengajaknya begadang minta di temani nonton bola di tv rumah bersama mungkin saja pagi ini Syaera akan lebih bugar tidak terlihat seperti orang nyaris kekurangan gizi.

GDUBRAKK!

Ahhhh!??

Tap!

Syaera terdiam.

"Lo ... gakpapa?"

Sesaat untuk pertama Syaera mematung diam memperhatikan waja cowok yang beberapa hari lalu ia temui sekali lewat. Cowok itu merangkul pinggang rampingnya membantu Syaera agar tidak terjatuh ke tanah. Syaera mengerjab beberapa kali kemudian barulah menjauhkan diri ketika deheman terdengar cukup keras.

MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang