8.Berbohong

599 20 0
                                    

Kembali ke masa sekarang setelah hari-hari baik itu berlalu. Waktu begitu terasa singkat, pernikahan dengan Kelnan terasa amat cepat terlewati.

Zero menghampiri Syaera ketika melihatnya memasuki gerbang sekolah. Kali ini Syaera datang lebih pagi tujuannya memang untuk bertemu Zero.

"Sya. Kita perlu bicara,"ujarnya memohon. "Aku bisa jelasin semuanya, Sya,"tekannya.

Syaera membuang nafas jengah. "Kalau niatnya mau memburukkan Kelnan mending urungkan aja niatnya, sekarang Kelnan suamiku, berbicara buruk tentangnya sama aja berbicara buruk tentang ku."Jawabnya.

Zero menunduk lesu. "Sebenarnya apa yang bikin kamu cepat berpaling dari aku Sya?"

Syaera hanya diam menatap cowok yang tampak amat prustasi karenanya itu. Tersenyum, Syaera pun menyentuh bahu Zero.

"Bukannya kamu sendiri yang bilang, manusia itu mudah berpaling, apalagi seringkali diragukan?"Jelas Syaera. "Selama pacaran sama aku kamu pernah percayai segala hal sama aku gak?"

Zero bungkam. Selama ini dia begitu posesif dan begitu berlebihan, dia seringkali bertanya hal-hal yang tidak masuk akal kepada Syaera, dia juga tampak sedikit toxic sehingga Syaera mengaku tidak nyaman. Tapi kalau boleh di tanya...

"Jadi untuk apa hubungan nyaris 3 tahun ini kalau bagi kamu gak ada apa-apa nya, Sya?"beo Zero menunduk lemah bersandar dibahu Syaera sejenak.

"Aku gak pernah nahan kamu Zer. Kamu yang nahan aku,"ungkap Syaera semakin membuat Zero sakit.

Syaera yang jodohkan dan menikahi Kelnan tapi disisi lain Zero adalah pacarnya yang ia cintai terpaksa ia lepas agar Kelnan tidak menyakitinya lagi. Bukan hanya itu saja ... Syaera harus mengambil keputusan karena Kelnan sudah memberinya waktu cukup lama untuk bersama Zero. Syaera juga tak boleh egois dan menyakiti dua orang itu, jalannya ia harus merelakan salah satunya dan membuat keputusan.

"Kamu udah berubah Sya, kamu udah gak bisa aku kenali lagi,"

Syaera tersenyum tipis.

"Kasih aku kepastian Sya, kasih aku keyakinan agar bisa melepas kamu. Aku mohon, Sya...."

"Kita putus!"

"Lo gila?! Kita pacaran udah mau 3 tahun Lo minta putus?"baru kali ini Zero terkejut dan semarah itu.

"Iya. Kita putus."Tegas Syaera dingin.

"Apa alasannya, Sya??"

"Gue hamil ... Anak Kelnan."

"A--apa??"

****

Setelah pengakuan Syaera tadi pagi Zero langsung menggila menyerang Kelnan di kantin sekolah membuat beberapa orang gaduh. Untungnya kala itu kantin cukup sepi.

"Dasar brengsek!! Cowok macam apa Lo ngehamilin cewek secara paksa kayak gitu anjing!?!"

Kelnan tersenyum. "Dia istri gue, dan gue brengsek pun sama istri SAH gue. Harusnya Lo gak mengabaikan peringatan gue di awal buat gak deketin Syaera, maka dia gak akan gue sakitin kayak gini. Dia hamil anak suaminya, bukan anak haram."terang Kenalan.

"Gue udah cukup baik ngasih 3 bulan gue buat Lo sama Syaera. Gue juga udah cukup sabar ketika Lo cium bibir dia dan mencoba mencuci otaknya dibelakang gue sampah!"bentak Kelnan mendorong Zero. "Apa? Lo berharap apa dengan setelah Lo ciuman sama dia? Lo berharap dia balik sama Lo, hah?! Gak usah mimpi Lo! Itu gak akan pernah terjadi dalam sejarah hidup Lo!"

"Dia gak mencintai elo! Dia mencintai gue! Harusnya Lo jangan jadi penghalang Nan!"

"Yang penghalang itu Lo!"sengit Kelnan menunjuk Zero geram.

"Gue suaminya. Gue bakal bikin dia mencintai gue dan melupakan elo kayak gue melepas orang yang gue cintai demi menjaga perasaan dia. Harusnya kalo Lo beneran mencintai secara tulus, dari awal Lo udah mengikhlaskan dia sebagaimana gue ikhlas dia pacaran sama Lo setelah dia jadi istri gue, dan gue pun ikhlas Lo cium dia untuk yang terakhir. Bukan malah berusaha merusak rumah tangga nya kayak yang Lo lakukan. Itu pecundang!"

Zero mati telak. Bersama para sahabatnya Kelnan ikut menyaksikan perkelahian tersebut.

"Dan sebelum Lo gue habisin, ada baiknya Lo gak usah sok jagoan! Apalagi sampai nyalahin gue atas kebodohan lo. Paham Lo?! Cih!"usai mengatakannya Kelnan melangkah pergi meninggalkan Zero di susul yang lainnya melewati Zero menepuk pundak cowok itu.

Flash back.

Ketika Kelnan sedang asyik-asyiknya dengan dunianya ia malah mendapat kiriman foto dari seseorang bahwa istrinya Syaera tengah berciuman dengan Zero di taman sekolah. Kelnan yang waktu itu lagi sibuk-sibuknya langsung melihat fakta bahwa foto tersebut bukan sekedar editan tapi kenyataannya, dengan mata telanjangnya ia menyaksikan istrinya berciuman sama cowok lain.

Kelnan menggila dan menghajar habis-habisan Zero. Untungnya sahabatnya datang untuk melerai, Syaera ketakutan lalu menangis, tak memberi kasihan Kelnan menariknya kasar untuk pulang. Hujan turun dengan lebat seakan berpihak pada Kelnan, di rumah Kelnan seperti harimau kelaparan yang menyakiti Syaera, menciumi, memberi tanda, mencakar bahkan mengigit lengan Syaera hingga berdarah. Andai saja Syaera tidak menangis lebih kencang dan meneriaki "mama" dengan lantang mungkin siang itu benar-benar akan menjadi sebuah bahaya besar dalam hidup Syaera atas kemarahan Kelnan.

1 Minggu di perjanjian awal yang Kelnan beri ternyata malah menjadi kesempatan terakhir Syaera bertegur sapa sama Zero secara santai. Dan 3 bulan yang Kelnan berikan juga menjadi masa-masa berat yang Syaera hadapi.

"Lo. Harus mengakui hamil anak gue sama dia! Dan dengan cara itu gue bakal maafin Lo dan ngasih toleransi ketiga buat Lo! Gue juga bakal tutup mulut soal Lo yang berselingkuh hingga berciuman sama bajingan itu di depan orangtua kita. Kalo sampai ... Lo jujur sama dia gue belum apa-apa'in Lo hingga detik ini, LO ... benar-benar akan habis sama gue!"

Ancaman sekaligus perintah dari Kelnan membuat Syaera harus berbohong dihadapan Zero, menyatakan dirinya hamil agar Zero berhenti dan mulai melupakannya. Cara yang berat tapi dengan begitu Zero perlahan akan mengerti.

Flashback off.

Dan semenjak kejadian itu juga Kelnan yang baik berubah memperlihatkan sisi buruknya yang lain. Dia berubah atau memang itulah dirinya yang sebenarnya?

Ahh, entahlah ...

Syaera menghela nafasnya berat.

MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang