30. Rahasia terbongkar

313 19 1
                                    

Syaera mendongak menatap sosok Kelnan yang datang padanya. Ia pikir cowok itu tak mau bicara nyatanya perkiraannya meleset. Kelnan langsung menciumnya tanpa permisi.

"Sialan! Kalo di liat orang gimana?!"protes Syaera menatap sekeliling.

"Itu urusan kamu. Lagian siapa suruh bikin aku kesal? Bisa-bisanya kamu lebih mencemaskan cowok gak dikenal dari pada suami sendiri? Apa namanya kalau bukan istri jahat?"kata Kelnan memasang raut bete.

"Maaf."

"Udah di maafin."

"Kok cepat banget??"

"Lah? Mau lama-lama gitu?? Ya gak seru lah, ntar gak bisa tidur meluk kamu, lagi, hm?"

"Ish!"

Wajah Syaera merona. Ia memalingkan tatapannya kearah langit.

"Sial! Cerah banget, aku kepanasan lagi."

"Mau berenang, hm?"

"Gak! Yang ada gosong tau!"

Kelnan terbahak. Tidak berhasil ternyata? Ia pun duduk di dekat Syaera bersandar sejenak di pundak gadis itu. Ia menggapai kepalan mungil milik istrinya kemudian membandingkannya dengan kepalannya, rasanya mau gila sendiri jika melihat tangan Kecik tersebut.

"Kamu makan banyak tapi kecil banget kayak gak dikasih makan, kebanyakan makan hati ya, sayang?"

"Enak aja! Tubuhku tuh ideal tau! Hanya saja kurang tinggi 5cm."

"A-APA? HUFTT, HA, HAHAHAHA!"

"Kelnannnn! Jangan ketawa gak lucu!"

"Ya. Hahahaha, oke baiklah, maaf-maaf kelepasan sedikit."

"Huft, menyebalkan!"

Tak bisa di pungkiri bahwa disisi lain 2 orang tengah memperhatikan pasutri tersebut.

"Lo liat kan, sebahagia apa mereka? Apa Lo masih berpikir bahwa di hati Syaera beneran ada Lo?"ujar Alfaro tersenyum smirk melirik Fero.

Mengepalkan tangannya Fero menatap nanar kedepan. "Syaera sekarang lupa ingatan karena berusaha nyelamatin gue dulu, wajar kalau dia gak ingat gue. Gue yakin, setelah dia ingat semuanya dia bakal kembali sama gue,"ujarnya percaya diri.

"Naif."Timpal Alfaro menatap kedepan.

"Harusnya Lo sadar diri. Banyak orang yang udah bikin posisi Lo terasingkan."

"Ck. Lo sendiri gak sadar diri tuh?"

"Apa maksud Lo?"

Fero tersenyum menyeringai. "Gue tau satu hal tentang Catrin yang bahkan Lo sendiri gak akan pernah tahu,"ujarnya menarik kerah baju Alfaro dengan tatapan psikopat nya.

"Maksud Lo?"sinis Alfaro.

Ternyata Alfaro memang tidak tahu apapun soal Catrin selama ini, Ia pun merasa menang melihat wajah lugu Alfaro sekarang.

"Ya maksud gue adalah ..."

***

Brakkk!!

Alfaro murka membanting pintu begitu keras. Ia mencari keberadaan orang tuanya dirumah.

"Alfaro apa yang~"ucapan terhenti kala Alfaro memotongnya.

"Apa benar, Catrin pernah datangi kalian dan mengatakan soal kehamilannya?"

Mamanya shock. "A--apa??"

"Jangan bohong mam! Jawab aja yang jujur! Apa yang mama bilang sama Catrin sampai-sampai dia menghilang waktu itu? Jawab!"

"Ba-baiklah, baik, mama akan ceritakan semuanya tapi mama mohon kita duduk dulu ya?"

"Baik."

1 jam Alfaro mendengar penjelasan dari mamanya, selama itu pula ia menahan emosi yang bergejolak dalam dirinya. Ia berkali-kali mengepalkan tangannya amat murka.

Beberapa waktu lalu ...

Fero menunjuk dada bidang Alfaro. "Kepergian Catrin dan penyebab Catrin gugurin kandungannya itu semata-mata adalah kesalahan keluarga Lo. Terutama mama Lo!"

"Lo pasti bingungkan? Kenapa Catrin tiba-tiba menghilang dan menyembunyikan kehamilannya?"

Alfaro tetap diam menunggu penjelasan Fero.

"Itu semua karena ancaman dari mama Lo!"

"Lo jangan sembarangan ya kalo ngomong! Mama gue gak mungkin sejahat itu!"

"Ya, faktanya memang begitu. Lo gak bisa menyangkalnya. Apa perlu, gue bawa Catrin beserta keluarga nya sebagai saksi kekejaman mama Lo, hah?"

Degh?!

Alfaro geram memandang wajah mamanya.

"Maafin mama Alfa, mama beneran menyesal setelah kepergian Catrin waktu itu, mama beneran bersalah. Mama berharap mama tidak mengusir keluarganya yang datang meminta pertanggungjawaban mu, waktu itu mama memikirkan masa depan mu, mama belum siap melihat mu menikah dan memiliki anak di usia muda. Mama juga tahu kalau yang terjadi antara kalian berdua itu kecelakaan. Maafkan mama Al,"ujarnya menangis tertunduk.

Alfaro tak bergeming. Ia pun beranjak dari duduknya.

Seandainya mama tahu kalau anak yang tidak pernah kalian harapkan itu sekarang hidup dengan baik, kalian akan lebih menyesal, batinnya berucap.

"Jadi kau lah alasan Catrin mengugurkan calon cicitku?"

Mereka tersentak.

"Papa/kakek!?!"

***

"Syaaaa hp kamu ada telepon!!!"jerit Kelnan dari dapur sambil minum.

"Tolong angkat kak! Aku masih pakai baju!!"saut Syaera dari kamar atas.

Akhirnya Kelnan meraih hp Syaera diata meja, ia mengernyit melihat nama Catrin terpampang di layar.

Ia mengangkatnya tanpa berniat menjawab, namun siapa sangka itu akan membuatnya shock hingga menjatuhkan gelas di genggamannya ke lantai.

"S-sya, sya gue harus gimana Sya!"

Dia menangis? Batin Kelnan bertanya-tanya karena suara Catrin getar.

"Sya ... ada satu hal yang gue rahasiakan dari semua orang termasuk Lo selama ini ... gue beneran takut Sya,"

"Al--Alfaro ... Alfaro tau ka-kalau Ercya adalah anaknya."

?!

APA?!






TBC

MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang