Kelnan melirik jam dinding di kelas. Setelah istirahat berakhir ia menghampiri kelas Syaera berada. Tak berbasa-basi cowok itu menarik Syaera dari duduknya membuat seisi kelas shock.
"Kamu apa-apaan sih gila!"maki Syaera ketika Kelnan menariknya keluar tanpa permisi.
Sepanjang jalan Syaera mengumpat Kelnan yang membawanya paksa menuju rooftop sekolah.
"Ughhh,"ia mengusap pergelangannya yang cukup sakit ulah Kelnan.
"Mau apasih?!"bentaknya tak suka.
Kelnan menghela nafas. "Lo udah putus?"
"What?! Lo gila?! Putus? Apa-apaan sih pertanyaan Lo! Ya jelas-jelas lah gue gak mungkin putus sama Zer~"
"Gak usah sebut namanya."Rekan Kelnan membekap mulut Syaera.
"Iiihhh lepasin! Lo gila banget deh!"
Memang. Kelnan sangat gila, apalagi menghadapi kenyataan bahwa yang akan segera ia nikahi gadis ini, gadis yang lebih gila membuatnya semakin menggila.
"Gue bakal kasih Lo waktu buat putus sama dia. Jangan sampai batas waktu kesabaran gue habis, atau Lo bakal menyesal."Tekan Kelnan menarik Syaera kedalam pelukannya. Ia berbisik ditelinga Syaera membuat Syaera bergidik saking geli dan ngerinya momen itu.
"Apa hak Lo suruh gue put~"
Lagi dan lagi Kelnan membekap mulut cerewet itu.
"Lo akan tau secepatnya hak gue atas diri Lo!"ucapnya tajam. Ia mendorong Syaera sedikit kasar darinya. Usai mengatakan itu ia meninggalkan Syaera yang kebingungan dibuatnya.
"SINTING!"
***
Syaera masih memikirkan maksud perkataan Kelnan tadi di rooftop. Kalah di pikir-pikir tadi itu adalah momen pertama Kelnan bicara banyak dan secara empat mata dengannya.
"Apa-apaan sih?! Dasar cowok gila!"
Ia terus mengumpat sambil menelungkupkan kepalanya diatas meja.
"Udah ketemu sama Kelnan?"
Ia mendongak mendapati Devan salah satu bagian dari Kelnan dkk.
"Bukan urusan kakak! Kakak tahu dari mana aku ketemu dia?"
Devan hanya tersenyum mengulurkan tangannya. Kebingungan Syaera pun balas menjabatnya.
"Selamat!"senyum Devan mengembang penuh arti.
Kenapa semua orang hari ini pada sinting sih? Keluh Syaera dalam hati.
***
4 hari berlalu.
Hari yang ditunggu datang juga. Syaera menatap dirinya di depan meja rias, dimana ia mengenakan gaun cantik berpoles makeup ala douyin, rambutnya yang dibentuk sanggul cantik bagian depan kanan kiri dibiarkan tergerai bergelombang ditambah mahkota diatas kepala.
Sungguh, jika boleh kabur ia sangat ingin kabur dari pernikahan ini, apalagi dirinya yang tidak di izinkan melihat mempelai pria sebelum ijab kabul.
Setelah kata sah terdengar jelas barulah Syaera dibolehkan keluar kamar untuk melihat calon suaminya.
Dengan anggunnya ia berjalan. Namun ia terpaku, shock, kaget, tak percaya semua itu terpampang jelas di ekpresi wajahnya sekarang.
HIIIIIIIIII?!!!
Doeng.
Sekarang keadaan macam apa ini? Batin Syaera.
Syaera duduk di tepi ranjang masih mengenakan gaunnya sementara yang sedang mandi di kamar mandi itu adalah suaminya, suami yang sudah menikahinya beberapa jam lalu.
Acara pernikahan hanya dihadiri kerabat penting tapi tetap terkesan mewah di sebuah gedung.
Kelnan dan Syaera disuruh lebih dulu berisitirahat ketika selesai menyalami para tamu, mereka sekarang menginap disebuah hotel sementara waktu.
Satu kamar, sama pria dingin? Apa aku gak bakal beku? Batinnya mengeluh.
Semua terjadi begitu cepat.
Pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan otot tubuh Kelnan yang kotak-kotak, rambutnya yang basah membuatnya terkesan begitu seksi dan menggoda. Pikiran Syaera jadi liar sampai handuk basah itu mengenai wajahnya.
"Sialan! Lo~"
"Durhaka, hm?"
Ah sudah, Syaera kalah telak. Lelaki itu suaminya sekarang yang bisa saja mengutuknya kapan saja dan akan membuatnya bahaya karena kesulitan mengejar surga.
"Oke-oke, baiklah,"Syaera mengalah untuk kali pertama. Ia pun berdiri hendak menghampiri Kelnan namun sela gaunnya tersangkut di kursi membuat jalannya oleng tak seimbang, sampai ...
GDUBRAKK?!
?!!
Dua pasutri itu saling bertindihan. Syaera yang memanas berada diatas Kelnan, dan Kelnan yang memasang ekspresi terkejut karena berada dibawa Syaera.
?!
ARGHHHHH!!!
Keduanya saling menjatuhkan diri.
"Bisa gak sih?! Jalan itu hati-hati!"emosi Kelnan meluap.
"Ya, ya habisnya sih! Gaunnya tuh berat banget! Aku kesulitan jalannya tahu! Lagian kamu tuh harusnya bantu lepasin resletingnya bukan malah ngoceh!!"
"Yang ngoceh itu elo!"
Krikkrik.
"Yaudah mangkanya buruan bantuin gue!!"
"Iya sabar kenapa sih!?"
Kelnan membantu Syaera melepas resleting tersebut. Pipinya merona menatap punggung seksi serta leher jenjangnya Syaera.
Ah sial, keadaan seperti ini lebih sulit dari pada berada di medan perang ... batinnya mengumpat.
Terpaksa ia memalingkan tatapannya agar tidak melewati batasnya.
Akhirnya malam pertama itu harus berakhir dengan menyebalkan begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH KELNAN [COMPLETED]
Novela JuvenilKakak kelas super ketus, dingin, jutek dan paling tidak aku harapkan menjadi suamiku di masa depan. Kelnan Alfeno Zayyano. Tapi pribahasa "mulutmu harimaumu" terjadi padaku. ⚠️⚠️ SIAPAPUN DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN MENGENAI ISI CERITA TANP...