Hari ini adalah momen yang ditunggu-tunggu. Selain hari ini adalah ulang tahun sekolah, bakal ada perhelatan untuk dua rival yang akan beradu bakat. Dua minggu waktu yang cukup untuk mereka mempersiapkan diri. Pernak-pernik ulang tahun sudah dipasang, ruang-ruang juga turut dihias, pula stage pertunjukan sudah 100% siap dipergunakan. Panitia dan OSIS wira-wiri memastikan semua keperluan sudah beres. Lisa selaku ketua panitia paling aktif ke sana ke mari seperti setrika. Walaupun masih kelas X, dia yang paling siap untuk dijadikan pemimpin perhelatan ini. Bukan karena dia anak Pak Aji yang notabene orang nomor satu di Eliam, tetapi dari nilai tes dan wawancara, dia paling tinggi.
Karena hari ini tidak saja momen perayaan sekolah, tetapi juga unjuk bakat para rival. Poster para kandidat juga sudah terpasang di sepanjang lorong sekolah. Bukan hanya lorong tetapi hampir semua sisi dipenuhi wajah Elang dan Asta di sisi kiri jalan serta Dewa dan Defga di sisi kanan. Poster kandidat nomor 1 “The Power” milik Elang dan Asta memiliki motto Aspire, Inspire, No Expire. Sedangkan poster yang berisi motto Sekolah Bukan Penjara, Siswa Bukan Narapidana milik kandidat nomor 2 “Nobis” Dewa dan Defga adalah yang paling diluar nalar. Bukannya memotivasi tapi malah memprovokasi.
Di balik kehebohan persiapan hari ini, masing-masing kandidat sudah mencari perhatian selama dua minggu dengan cara mengadakan kegiatan diluar sekolah. Tujuannya untuk menarik perhatian awam. Karena, pemilihan kali ini bukan hanya ditujukan untuk Eliams namun juga alumnus. Para alumnus meminta pihak sekolah untuk membukakan kesempatan bagi mereka agar bisa memilih penerus Eliam. Kenapa bisa? Mereka antusias dengan Elang dan Dewa yang bakal menjadi calon pemimpin. Anak dari Eliam Super Power yang sangat tidak mungkin berminat untuk ikut dalam organiasai ini. Organisasi yang nggak penting buat mereka. Ternyata, pihak sekolah menyetujui. Penamaan tema “Super Big Bang Power” adalah dari alumnus.
Seperti yang sudah dijelaskan Pak Aji, kali ini tidak ada penampilan dari tiap kelas seperti tahun-tahun sebelumnya, hari ini pure suguhkan performance dari The Power dan Nobis. Anak-anak yang dari tadi menunggu stage pertunjukan terbuka mulai berlarian. Sebagian tribun ternyata sudah diisi oleh Eliams. Semua Eliams menempati posisi sesuai dengan jurusan dan kelas masing-masing. Tiap anak memakai atribut sesuai jurusan mereka. Jangkauan di stage ini sangat luas. Oleh karena itu, sudut-sudut tribun dikelilingi kamera dan beberapa layar agar semua mata bisa melihat aksi “Super Big Bang Power” dengan jelas. Website sekolah juga sudah diaktifkan. Perhelatan ini disiarkan secara langsung melalui website agar alumni bisa melihatnya dari jarak jauh.
Sebelum penampilan dimulai, layar ukuran paling besar menampakkan video Pak Aji. Pak Aji menjelaskan semua peraturan. Setelah semua peraturan dibacakan, Pak Aji diam beberapa detik. Dia mengeluarkan kertas yang dilipat membentuk sebuah surat.
“Seminggu yang lalu, tiba-tiba surat yang lama sekali tidak saya terima muncul lagi,” Pak Aji mengangkat surat itu dan mendekatkan ke arah kamera agar Eliams melihat surat itu dengan jelas. Semua sontak berbisik dengan orang-orang yang ada di sampingnya. Mereka menerka surat yang dibawa Pak Aji adalah “L” Letter. Ternyata benar.
Hai Eliams mari kita berperibahasa!
Gajah besar dan berkaki empat sekalipun, terkadang terdorong dan jatuh tersungkur bumi.
Barang siapa menabur angin akan menuai badai.
Paham maksudnya? Artikan sendiri! Hahahaha.
Bye, Eliams. See you when I see you in PERHELATAN!“L”
Pak Aji menegaskan kembali perkataan yang pernah diucapkan saat upacara, “Apa yang saya sampaikan waktu itu berdasarkan surat ini. Pertama, setiap orang berkuasa ada kalanya akan kehilangan kebesarannya. Kedua, orang yang berbuat curang akan mendapat bencana.”
“Orang kaya dan berkuasa jika melakukan kecurangan akan kalah. Begitulah maksud surat itu. Jadi, jika hari ini ada kekacauan pada salah satu peserta, berarti tersangkanya adalah kubu lawan. Secara otomatis, tersangka itu akan dinyatakan gagal. Peserta yang jadi korban, perwakilan yang notabene menjadi kandidat akan dipilih menjadi ketua dan wakil ketua OSIS tanpa uji debat dan tanpa pemilihan.”
Eliams kembali bergemuruh mendengar pernyataan Pak Aji. Bagi mereka ini tidak adil. Belum tentu kubu lawan yang membuat kekacauan. Bisa saja tersangka berkedok korban agar menutupi kejahatan. Pak Aji paham. Tetapi, beliau tidak mau ambil pusing dan membuang waktu. Cara seperti itu yang baik bagi beliau.
“Hari ini kalian akan melihat keahlian terpendam dari calon pemimpin kalian. Nikmatilah pertunjukan ini. Dan... Bijaksanalah dalam menilai. Objektif. Jangan sampai kalian salah pilih. Pilhanmu menentukan masa depanmu!”
Tok…. Tok… tok….
Pak Aji mengetuk mic tiga kali. Artinya, perhelatan Eliam High School dinyatakan dibuka. Semua audiens bertepuk tangan. Tak lupa suara tepuk balon juga mengudara di ruangan. Enjoy the show! Di samping soundman ada mata yang serius menyimak video Pak Aji. Dia sudah berjanji pada ayahnya bahwa tidak akan ada kekacauan kali ini. Sebagai ketua panitia, dia akan pastikan aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
"L" Letter
Teen FictionSurat yang ditulis oleh inisial "L" menggemparkan Eliams -penghuni Eliam High School-. Surat yang berisi teror, tuduhan, dan adu domba menyerang antarsiswa super power. Surat singkat yang berhasil mencobak-cabik seluruh sekolah. Terutama, saat Defg...