OSIS Eliam High School

34 5 0
                                    

OSIS Eliam High School hari ini mengadakan rapat penting. Dihadiri pula oleh Pak Aji yang akan membuka rapat. Pak Aji yang biasanya menerima beres dalam kepengurusan OSIS, kali ini turun tangan. Semenjak surat itu beredar di Eliam dan membuat resah dirinya. Penemuan pelaku terror itu belum ada titik terang. Pak Aji meminta OSIS mengusutnya secara perlahan karena jika tergesa-gesa takutnya salah sasaran.

Rapat hari ini membahas persiapan penerimaan ketua dan wakil ketua OSIS. Semua anggota dan juga Pak Aji sudah berada di ruangan. Hanya Bagas, ketua OSIS yang belum tampak batang hidungnya. Pak Aji memerintahkan untuk memulai dulu saja rapat ini agar tidak membuang waktu. Saat Pak Aji akan memulai rapat, Bagas masuk ke ruang OSIS dengan wajah yang merah seperti terbakar. Bagas menjelaskan jika dia terlambat karena lama merenung di kamar mandi.

Ditangannya tampak kertas agak lusuh. Seperti kertas yang sudah diremas. Kemudian Bagas menyerahkan surat itu ke Pak Aji. Bagas menambahkan bahwa ia membawa surat yang diterima dari Pak Landung, satpam Eliams. Surat yang dia bawa ternyata dari “L”. Pak Aji menghela napas panjang dan mengangkat kepalanya ke langit-langit. Seakan menerawang sesuatu yang kosong. Ia memegang keningnya yang tidak pusing. Semua yang ada di sana tahu, pasti karena isi surat itu.

“Mari kita buka rapat hari ini Eliams,” kata Pak Aji, “Apa pun yang terjadi, mari kita hadapi.”

Rapat OSIS Eliam pun dimulai. Berkas pendaftaran untuk tim panitia maupun calon ketua dan waket OSIS sudah masuk. Waww… seruan anggota OSIS bergema saat mereka tahu bahwa banyak dari society yang turut berpartisipasi kali ini. Padahal –seperti yang sudah pernah diulas– tidak ada satu pun dari society yang pernah mau ikut. Boro-boro mencalonkan diri jadi ketua atau waket OSIS, jadi bagian OSIS dan kepanitiaan pun ogah.

Dari sekian banyak pendaftar, ada nama yang paling disorot. Dewa dan Defga mencalonkan diri menjadi ketua dan waket OSIS. Bagas menatap Asta, “Gue harap lo mencalonkan diri jadi ketua OSIS. Untuk wakil, gue carikan. Yang penting jangan mereka yang menang.”

Asta tidak terkejut dengan kalimat yang diutarakan Bagas. Dia memang berniat mendaftarkan diri walaupun belum menyerahkan berkas. Tetapi, saat dia tahu yang akan jadi lawannya adalah Dewa dan Defga, keraguan Asta muncul. Dia kuat secara vokal, tapi tidak secara kuasa. Lagipula, dia belum menemukan calon waket yang akan mendampinginya. Bagas yang melihat raut wajah bimbang Asta, berbicara kepada Pak Aji meminta izin agar salah satu anggota OSIS lama yang seangkatan dengan Asta agar bisa menjadi calon waket yang mendampingi Asta. Pak Aji mengizinkan. Namun, beberapa orang yang dia minta menolak itu. Sama seperti Asta, mereka ragu karena lawan mereka bagian dari super power.

Bagas mencoba memutar otaknya mencari cara agar Asta tetap bisa masuk. Dia tidak ikhlas jika society yang masuk. Dia sudah membayangkan jika Dewa dan Defga yang menang, mereka akan merubah peraturan seenak jidat mereka. Sebenarnya, ada kandidat lain yang sudah mendaftar. Tetapi, track record prestasi mereka maupun vokal sangatlah dibawah kemampuan Asta, Dewa, dan Defga. Anggota OSIS lain mencari kandidat juga. Ada yang mengusulkan Lutfi, Bella, dan Elang. Lutfi secara akademis mendekati Defga walaupun kemarin dibantai saat olimpiade dan dia juga sekelas dengan Asta, sehingga pendekatannya lebih enak. Bella yang notabene bagian dari super power dan juga berprestasi bisa mengimbangi Dewa dan Defga. Apalagi Elang yang tidak diragukan lagi kekuasaannya. Pak Aji agak ragu jika Elang mau. Dia anti dengan hal-hal seperti ini. Pak Aji membagi tugas kepada mereka agar bisa membujuk ketiga orang itu. Bagas menglobi Elang dan Lutfi dilobi Asta. Untuk Bella, Pak Aji yang turun tangan langsung karena mereka dekat.

Kenapa sih OSIS kali ini sangat tidak setuju jika society menjadi bagian OSIS? Bukan karena Dewa dan Defga, tetapi dengan isi surat yang mengguncang pikiran mereka. Isi surat tersebut adalah …

 Selamat pagi Eliams khususnya OSIS Eliam. Hari ini pasti kalian bakal sibuk banget ngurusin calon ketua dan waketnya, kan? Bagaimana kejutan kemarin? Fantastik kan? By the way itu baru awal. Bakal ada kejutan lagi. Yang jelas, OSIS dan Eliam High School akan mendapatkan pemimpin yang akan merubah sekolah ini 180°. Lebih seru! Tunggu saja, guys! Ha…Ha…Ha…!!!
See you when I see you!

“L” 

"L" LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang