Daughter

536 44 13
                                    

Readers ku yang baik ,terimakasih telah membaca book ini sampai saat ini , dukung Mimi dengan vote ya terimakasih banyak atas waktu senggangnya untuk membaca semua book Mimin. Vote kalian membuat Mimin makin semangat menulis , terimakasih semuanya ❤️❤️.

Wanita berbuntut tiga sibuk mengompres wajah William dibantu Mirai, inilah akibatnya kalau tidak mendengarkan penjelasan terlebih dahulu.

"Ya Tuhan ,ini akan lama hilangnya .. maafkan uncle dan Ken ya " Misaki sangat khawatir dengan lebam yang ada di pipi remaja tampan ini.

Sedangkan nagi masih sibuk memplototi William dari ujung sofa, entah apapun alasannya dia tidak akan mentolerir apapun siapa saja yang berani merusak putri kesayangannya.

"Sekarang jelaskan kenapa tanda itu ada di leher Mirai , tidak mungkin kan ada bibir terbang menempel disana ?" Celetuk Nagi ,pokoknya prinsip ayah tampan ini adalah.
"Maaf anak muda ,tidak ada sex bebas dalam keluarga kami ,jangan bawa adat orang asing hanya untuk alasan cinta , kau paham itu ? "  Celetuk Nagi menohok pada William.

Nagi saja tidak pernah menyentuh wanita manapun ,plus istrinya. Dia berani ketika sudah menyandang status menikah.

*Gulp*

William menengguk ludahnya sendiri, apalaah dia dibesarkan dari orangtua yang bebas memilih jalannya sendiri. Tapi dia pun belum bertanya pasti apa orangtuanya juga memilih gaya bebas berpacaran dulu.

" Y..yes sir ! "
Daripada dirinya terkena masalah ,lebih baik mengiyakan saja,demi masa depannya yang cerah.

Sedangkan masih sibuk melipat tangannya, kalau tau seperti jni tidak akan dia biarkan kakak tertuanya ikut ke itali hanya untuk sebuah imbalan nagi papa belajar memasak dari paman kaiser.

"Heh, kuda lumping .. kau benar-benar melakukan itu dengan Mirai oneesan ? " Tanya ken ,sebetulnya Ken dan juga nagi.

.

.

*Nyut-nyut*
.

.
Benjolan dikepala mereka berdua masih berdenyut ,masih terasa sekali pukulan maut dari Misaki istri dari pria jangkung ini.

Mirai yang tidak tahan dengan intimidasi dari papa dan adiknya akhirnya angkat bicara.

"Bisa tidak kalian berdua mendengarkan aku dulu ? " Tanya Mirai .

"Yada .. ! " Ucap Nagi dan Ken bersamaan. Keduanya bersikukuh menuduh William telah berani meniduri putri semata wayangnya.

Tidak kalah pusing Misaki pun ikut ambil dalam perdebatan ini , bagaimanapun dia tidak ingin citra suami dan anaknya rusak.

"Lalu kalau bukan itu ,apa Willie? .. tenang saja ,aunty tidak akan menghakimi mu ok ? " Tanya Misaki seraya memberi dukungan untuk putrinya. Dia belum pernah melihat Mirai dekat dengan siapapun selama ini,bagaimapun tugas ibu adalah mendukung dan membantu solusi putrinya.

"Aunty..

William menarik nafasnya ,mulai bercerita soal kejadian itu.
" Jadi ,malam itu aku dan mirari sedang bermain game ,ekhem.." agak ngeri sebetulnya matanya tidak ada hentinya melirik kanan kiri,  baik Nagi dan Ken. Mulai memancarkan aura membunuh.


************

Italy jam 21.00

" Mirai kau tidak bisa terus memandang layar handphone mu nanti matamu rusak "gerutu Willie, dengan sigap mengambil ponsel kekasihnya.

"Aku hanya sebentar ,kembalikan atau aku laporkan pada aunty.. " ancam Mirai ,seharian ini dia belum main game , William selalu memonopolinya seharian dengan mengajaknya kencan tanpa henti berkeliling kota italy.

(BLUELOCK) Living with my big baby (NAGI SEISHIRO). ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang