Isekai

862 90 5
                                    

Penonton berdatangan memenuhi stadion. Hari ini adalah final pertandingan badminton antar provinsi.
Ashel dan zee tiba di stadion lebih dahulu. Ketika marsha datang, ashel sengaja menaruh tas disisi kirinya jadi marsha bisa duduk disamping kanan zee. Kathrina pun datang dengan raut muka kesal karena ditinggal marsha.
Segerombolan laki-laki datang bersiap duduk dibarisan zee dkk. Langsung saja zee menukar tempat duduknya dengan marsha.
Zee juga membagi salah satu balon tepuknya pada marsha, dan sekarang mereka berdua harus kompak agar balon tepuknya tidak bertepuk sebelah tangan.

"Fans reval banyak juga ya." Kathrina menunjuk sekelompok fans cewek reval. Mereka membawa spanduk untuk memberi dukungan.

Pemain mulai memasuki lapangan, penonton bersorak menyampaikan antusias mereka.

"Wiih, auranya beda ya."

Pentandingan babak pertama reval memimpin jauh dari lawannya skor 21 : 13 .
Pertandingan babak kedua berlangsung sengit, bahkan reval sempat terjatuh melukai kakinya. Selama waktu interval penonton ramai memanggil namanya.
Skor 19 : 18 reval unggul 1 poin. Zee yang juga seorang atlet ikut emosional melihat pertandingan sengit ini. Sesekali dia mencengkeram lututnya, merasakan rasanya berada diposisi reval.

Match point, tanpa sadar zee menggenggam tangan marsha. Marsha yang tangannya digenggam erat zee, memberanikan diri melihat mimik muka zee.
Zee hanya fokus ke depan, melihat arah pertandingan berlangsung.
Rally panjang terjadi memicu adrenalin. Sorak sorai penonton ramai. Lalu, smash terakhir membawa reval memenangkan pertandingan ini. Zee yang ikut senang, berniat berdiri memberi tepuk tangan namun satu tangannya yang menggenggam tangan marsha tanpa sengaja menariknya.

"Eh, sorry sha." Zee yang salah tingkah reflek duduk kembali, mengambil botol minum.

Zee membuka tutup botol, lalu memberikannya ke marsha.

"Makasih kak zee."

Pertandingan selesai, penonton turun satu persatu. Sempat terjadi desakan, zee mencoba menghalangi disekeliling marsha.
Ashel, kathrina, marsha dan zee menyempatkan menemui reval. Reval dengan bangganya membawa medali kemenangan.

"Selamat bro." Ucap zee

"Congrats val." Ucap ashel

"Keren juga lo val." Kathrina memuji

"Selamat ya val." Ucap marsha yang langsung disambut adegan reval mengalungkan medalinya ke marsha.

Sontak itu membuat suasana menjadi canggung diantara mereka.

"Makasih ya udah pada dateng ngasih semangat buat gue." Ucap reval

"Cel, kamu mau pulang sekarang atau nanti?" Zee peka dengan keadaan.

"Sekarang aja zee."

"Yaudah guys, kita duluan ya."

"Gue juga balik deh." Kathrina mengikuti zee dan ashel.

Marsha melepas medali, memberikannya pada reval dan pergi tanpa mengatakan apapun.
.
.
.

Zee membawa ashel ke sebuah taman tidak jauh dari rumah mereka. Ashel duduk di sebuah ayunan, zee mengikutinya duduk di ayunan satunya lagi.
Zee melihat muka ashel yang terus murung sejak pulang dari menonton pertandingan.

"Kaya ada yang kurang cel."

"Apa?"

Zee mencoba memperlihatkan senyumnya ke ashel.

"Apaan sih zee."

Zee mencoba tersenyum lebih lama dan menatap ashel lebih dalam.

"Zee!!! Serem tau. Kamu tuh gak pantes." Ashel mendorong muka zee menjauh darinya. Lalu tertawa

BimbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang