Sore hari disambut dengan sunset dipantai bali. Marsha pertama kalinya berlibur tanpa kedua orang tuanya merasa senang dan bebas.
Terkecuali dari pantauan kak zee yang selalu mengikutinya.
Mamah marsha menitipkan marsha ke zee agar dijaga selama liburan.
Zee yang menyanggupinya seketika bersikap seperti bodyguard.
Marsha yang tak sabaran ingin cepat-cepat meninggalkan hotel dan berlari ke pantai dihadang zee."Beresin dulu barang-barangmu sha."
"Kak zee ngapain kesini, ini kan kamarku sama kak chika. Tuh kamar kak zee di depan bareng reval."
"Iya bawel."
Setelah tiba dihotel, mereka hanya punya waktu untuk membereskan barang-barangnya lalu berfoto untuk story sosmed.
Tidak seperti bayangan marsha yang akan bebas kemanapun.
Ini tidak berbeda seperti study tour baginya.Hari berikutnya, mereka mengunjungi wisata air terjun.
Zee menuntun marsha saat melewati jembatan kecil.
Zee juga membantu fiony, chika dan yang lainnya.
Marsha yang awalnya merasa diistimewakan oleh kak zee berpikir. Apa kak zee memang sebaik ini ke semua orang? Atau selama ini aku aja yang geer?
Kak zee bahkan meminjamkan topinya untuk kak fiony yang kepanasan.
Sebagian dari anak-anak yang ikut acara ini adalah teman sekelas zee. Ini juga pertama kalinya marsha melihat kak zee sebaik itu kepada semua temannya.
Marsha memberanikan dirinya memulai obrolan dengan kak chika."Kak chika, kak zee care banget ya ke semua orang."
"Zee? Awal kenal dia pasti mikir zee itu cool, pendiem ya?"
Marsha mengangguk.
"Karena belum kenal aja makanya dia gitu. Aslinya zee itu rusuh kalo udah kenal deket, baik juga sih. Itu setau gue ya yang udah 2 tahun sekelas sama dia." Jelas chika
Marsha semakin overthinking, kalau dia kelewat baper dengan perlakuin kak zee. Bagaimana bisa otaknya pernah berpikir kalau kak zee mulai menyukainya. Itu mungkin hanya sekedar cara bersosialisasi dia. Toh rumah marsha dan mamanya juga sebelahan, wajar kalau dia bersikap baik sebagai tetangga.
"Kenapa? Kok bengong."
"Engga papa kak."
Reval mencoba mendekati marsha.
"Sha, cape gak? Mau aku bawain tasnya?""Gak usah val. Enteng kok."
Tiba-tiba reval memakaikan marsha topi agar tidak kepanasan, lalu pergi menghampiri zee.
"Zee, acara barbeque kapan ya?"
"Besok malem val."
"Lhah, abis itu pulang? Cepet amat."
"Tahun lalu juga gini."
"Kirain seminggu gitu. Sebentar gini mah mending ke ancol deket."
"Banyak yang mau liburan ke luar negeri juga."
"Terus ada acara ngumpul-ngumpul gak? Main gitar gitu atau apalah."
"Ada, sebelum barbeque."
"Jelasin yang panjang dong. Biar paham gue. Gimana sih kakak kelas."
"Males."
"Serius zee."
"Jadi, sebelum barbeque nanti ada api unggun. Kita duduk muter, terus ditanya ada yang mau ngomong gak maju kedepan. Kalo yang mau main gitar juga boleh, terus udah barbeque. Paham kan?"
"Ok thank's."
Mereka beralih dari satu wisata ke wisata lainnya. Dan kembali ke hotel di sore hari.
Zee berjalan menyusuri tepi pantai, lalu duduk menikmati pemandangan langit senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bimbang
Teen FictionMarsha adalah gadis sma yang berusaha agar terlihat dimata kakak kelas yang ia sukai. Dia melakukan berbagai cara dengan bantuan teman-temannya. Zeeco anak cowok yang cukup pendiam dan tampan, namanya sering diplesetkan menjadi zeecool. Dia adalah k...