Mine

841 84 7
                                    

Zee menjemput marsha untuk jalan setelah random mengajaknya pergi saat menonton vierratale.
Ini kali pertamanya dia pergi bersama marsha tanpa bantuan mamanya. Wajahnya memancarkan bahagia semenjak bangun dari tidurnya.

Zee membukakan pintu mobilnya untuk marsha, tak lupa juga memasangkan seat beltnya.
Karena jawaban marsha selalu terserah saat ditanya zee ingin kemana. Maka zee sudah memilih tempat yang akan mereka kunjungi.

"Sha, udah sampe." Ucap zee lalu turun membukakan pintu untuk marsha.

"Waah, kebun binatang? Aku suka banget!" Ujar marsha girang

"Aku tau kamu pasti bakalan suka."

Setelah membeli tiket masuk, mereka berdua mulai mendatangi satu persatu hewan dengan melihat peta lokasi. Tak lupa, zee juga membawa kamera.

"Singanya pemalas, bobo terus." Tunjuk marsha ke singa yang sedang rebahan.

"Kak zee, ayo kasih makan rusa." Marsha menarik tangan kak zee.

Zee mengikuti marsha yang berlarian seperti anak kecil.

"Kak zee, ada tikus gede."

"Bukan tikus, itu berang-berang sha."

"Ih lucu pasang-pasangan gitu. Lhah kok mereka pada ciii.."

Marsha tidak melanjutkan ucapannya, mukanya memerah sedangkan kak zee memalingkan pandangannya karena salting melihat berang-berangnya sedang ciuman, lebih mesra dibanding mereka.

"Itu liat sha, monyetnya gelantungan." Zee mengalihkan perhatian.

"Bukan monyet kak zee, itu simpanse."

"Sama aja sha."

"Beda!"

"Sama kaya kamu sih sha. Hai marsha." Zee menyapa simpanse.

"Iiiih. Halo kak zee." Sapa marsha pada harimau sumatera.

"Lebih keren tiger sih. Raawwrrr!"
"Sha, tau ngga kenapa beruang kutub gak kedinginan padahal gak pake baju." Tanya zee

"Karena tubuh sama bulunya tebal. Kalo tipis nanti kedinginan." Jawab marsha

"Iih kok kamu pinter sih sha."




"Sha, ujan. Ayo neduh dulu." Zee menggandeng tangan marsha mengajaknya berlari.

Mereka berteduh di restaurant. Lalu memesan makan siang.

"Semoga ujannya cepet reda ya. Belum liat panda." Kata marsha sambil melihat luar jendela.

"Pilih makanannya dulu sha."

"Kak zee aku mau ini, ini, sama ini. Ini juga deh buat dessert. Sama minumnya juga." Marsha menunjuk gambar didalam menu.

"Sha, jangan banyak-banyak ya." Ucap zee pada marsha yang kalap memilih makanan.

"Kenapa? Kak zee gak ada uang ya?" Tanya marsha yang polos.

"Sejujurnya iya sha, boleh minjem dulu 100?" Muka zee terlihat meyakinkan.

"Ini kak zee." Marsha sangat polos dan benar-benar memberi zee uang 100k.

Zee tertawa sampai perutnya sakit.
"Becanda sha. Habis ini aku mau ajak kamu ke suatu tempat, banyak makanan, kamu pasti suka."

Satu jam mereka menunggu hujan reda sambil menikmati makan siang.
Merasa tidak enak terlalu lama mengulur waktu didalam restaurant, mereka berdua beranjak pergi.
Marsha merasa hanya hujan gerimis, tak apa-apa jika melanjutkan melihat panda.

Zee membuka payung dan mengikuti marsha.
Zee juga memiringkan payungnya agar marsha tidak kehujanan, sedangkan setengah badannya sendiri terkena rintikan gerimis.
Zee selalu mendengarkan marsha yang tak berhenti bicara saat melihat hewan-hewan lucu, tanpa marsha sadari kalau tingkahnya lebih lucu dari seisi hewan yang ada di kebun binatang ini.

BimbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang