Ceroboh

754 77 9
                                    

Para siswa berlarian di lapangan festival olahraga. Semuanya memakai ikat kepala berbeda warna sebagai tanda.
Kelas 10 berwarna kuning, kelas 11 merah sedangkan kelas 12 biru. Beberapa murid perempuan menggunakannya sebagai bandana agar lebih stylish.

"Sha, kok punyamu bagus sih. Mau dipakein gitu juga dong." Kata kathrina

"Sini, gampang kok." Jawab marsha

"Aku juga dong sha." Ashel gak mau ketinggalan.

Akan ada beberapa lomba seperti bakiak, tarik tambang, panahan, lari estafet dll. Dengan aturan sistem gugur, acara diperkirakan selesai sebelum makan siang.
Dan akan dilanjutkan dengan festival kuliner dari masing-masing perwakilan kelas, hasilnya akan di donasikan.
Acara di tutup dengan penampilan dari guest star.

Zeeco masuk ke dalam semua list lomba. Kelasnya memang kekurangan anggota, sebab sebagian teman sekelasnya menjadi panitia. Karena sudah kelas 12, maka ini akan menjadi acara terakhir yang mereka tangani.
Di sela-sela pertandingan, zee menyempatkan diri membantu seksi dokumentasi. Dia mengambil banyak foto untuk diabadikan.

"Kak zee!!" Seseorang memanggilnya dari belakang.

"Lagi sibuk gak? Ada yang pengen aku tanyain."

"Apa?"

"Kameranya gak mau fokus. Aku kurang ngerti karena beda dari punyaku yang biasanya aku pake."

"Coba mana lihat."

Zee mengatur kameranya dan mencobanya beberapa kali, namun tetap tidak mau fokus. Lalu dia duduk dan menyamakan pengaturannya dengan kamera miliknya yang ia kalungkan di leher. Gracie pun mengikuti zee duduk di sebelahnya. Gracie yang penasaran dengan cara zee mengatur kamera, menjadi lebih dekat agar bisa lebih jelas.
Tanpa mereka sadari, di sekeliling mereka banyak yang memperhatikan.

"Gracie sama kak zee? Mereka pacaran?"

"Masa sih, mungkin cuma lagi liat hasil foto aja. Gracie kan anggota ekskul fotografi."

"Kalo beneran pacaran keren parah sih, jadi dimple combo. Sama-sama punya lesung pipi."

"Gue gak rela sih."

"Emang lo siapanya?"

"Ngimpi aja dulu dapetin kak zee."

Zee mencoba memotret benda dari jarak jauh, lalu memotret yang ada di dekatnya yaitu gracie. Itu membuat gracie kaget karena sangat tiba-tiba.

"Udah bener nih."

"Makasih kak zee."

"Kalo ada apa-apa bisa tanya ke teman lainnya. Muthe lebih jago." Zee menyadari pandangan disekelilingnya dan tidak ingin menjadi bahan gosip hanya karena hal sepele seperti ini.

"Baik kak zee. Maaf udah ngrepotin."

"Ecag." Ucap zee

Gracie yang tengah berjalan pergi, lalu kembali menghampiri zee.

Zee masih di posisi duduknya, memegang gelang tertulis ecag yang ternyata memang milik gracie.

"Makasih lagi kak zee. Permisi."

Marsha, ashel dan kathrina sibuk dengan perlombaan bakiak.  Mereka kesulitan menyamakan langkah dan sempat terjatuh. Apalagi ashel yang tidak berhenti tertawa dan merasa sudah pasrah siap menerima kekalahan.

"Kalah kan." Ucap marsha

"Sorry deh sha." Ashel merasa bersalah

"Gak papa ini kan cuma permainan." Kathrina menengahi.

BimbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang