20

1.5K 78 3
                                    

Mengawali pagi sebagai seorang istri merupakan hal yang tidak pernah Ranjani bayangkan sebelumnya. Saat terbangun ia memandang wajah suaminya dengan sangat damai.

Saat pacaran dulu, Ranjani tidak pernah setenang ini menatap wajah Raga. Ada perasaan berbeda setelah Raga sah menjadi suaminya.

Ranjani pun memulai kegiatan pertamanya dengan membersihkan dirinya. Ia perlahan menarik selimut kecil yang menutupi tubuh telanjangnya.

Meskipun semalam Raga bilang hanya ingin bercengkrama saja, tetapi malam pertama sepertinya sangat disayangkan untuk dilewatkan. Ranjani pun tersenyum malu mengingat kejadian tadi malam.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Ranjani langsung menuju dapur dan membuatkan sarapan pagi untuk mereka.

Hari ini Raga dan Ranjani mengambil jatah cuti menikahnya selama 1 hari saja. Dan saat Ranjani dan Raga cuti, ada rekan kerja kepercayaan Raga yang bisa menghandel semua pekerjaan di sana.

"Sayang," panggil Raga dengan wajahnya yang khas baru bangun tidur. Ia memasang wajah cemberutnya saat mengetahui Ranjani tidak ada di sampingnya.

Raga pun menghampiri Ranjani lalu memeluk istrinya dengan lembut. Ia mencium wangi tubuh Ranjani yang begitu memabukkan.

"Kok ga bangunin aku?" Kata Raga berbisik.

"Aku ga tega banguninnya," jawab Ranjani.

"Kamu masak apa?"

"Sayur tahu sama telor, kamu suka ga, Mas?" Tanya Ranjani.

Ranjani ingin mencoba mengenalkan masakan lainnya pada Raga. Karena saat berpacaran dulu, ia lebih sering memasakkan nya olahan ayam dan ikan.

"Suka. Aku suka apapun yang kamu masak," jawab Raga membuat Ranjani tersipu malu.

Meskipun Raga sering memuji, namun setelah menjadi sepasang suami istri, ia merasa lebih salting. Padahal pujiannya memang itu-itu saja.

"Kamu mandi dulu aja mas sambil tunggu masakannya mateng," ucap Ranjani.

Raga pun mengangguk patuh lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Sedangkan itu Ranjani fokus lagi memasak hidangan sarapan mereka. Ia mencicipi masakannya untuk mengoreksi rasa, apakah ada yang kurang atau malah kelebihan garam.

"Syukurlah, udah pas."

Setelah masakannya siap, Ranjani memanggil Raga untuk sarapan bersama. Dan hari ini mereka mengawali pagi dengan makan bersama sebagai suami istri.

Perbincangan pagi ini dimulai dengan membahas pernikahan mereka kemarin. Raga khawatir jika Ranjani merasa kurang puas dengan tema yang ia inginkan, namun semuanya sudah sangat sempurna dimata Ranjani, yang terpenting ia sekarang sudah sah menjadi istri Raga.

"Oh iya, aku mau tanya sesuatu mas." Ranjani teringat akan satu hal yang ingin ia tanyakan dari dulu pada Raga.

"Kenapa sayang?"

"Aku waktu itu ga sengaja liat notif dari handphone kamu dan itu isinya pesan dari Mark. Dia sering minjem uang sama kamu?"

Raga mengganggukan kepalanya, Mark memang akhir-akhir ini sering sekali meminjam uang dan bahkan kas bon ke perusahaan dengan memotong dari gajinya, namun Raga tidak pernah mempermasalahkan akan hal tersebut.

"Sejak kapan?"

"Dari 6 bulan yang lalu kayanya deh, kenapa emangnya?" Tanya Raga merasa heran.

"Kamu ga curiga uang nya buat dipake apa sama dia?" Ranjani merasa ada yang janggal dengan Mark yang sering meminjam uang.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang