37

1K 72 4
                                    

Setelah menjalani masa bed rest, kondisi kesehatan Raga akhirnya sudah pulih. Wajahnya sudah lebih segar dan demam nya pun tidak kambuh lagi.

Dari perkiraan 3 hari tersebut, ternyata Raga membutuhkan waktu 5 hari hingga akhirnya benar-benar sembuh. Tadinya Ranjani meminta Raga untuk di rawat saja, namun Raga menolak dan hanya ingin dirawat oleh Ranjani di rumah.

Sepertinya sakit Raga membawa hikmah untuk dirinya. Kini Raga dan Ranjani semakin dekat, bahkan yang tadinya Ranjani diam seribu bahasa, semenjak Raga sakit ia jadi lenih cerewet sampai Raga pun kini pusing mendengar ocehannya.

"Beneran mau kerja?" Tanya Ranjani melihat Raga yang sedang siap-siap mengenakan jas nya.

Ranjani memandangi Raga dari atas hingga ke bawah, suaminya bersikukuh ingin langsung ke kantor karena sudah kelamaan mengambil libur.

"Aku udah sehat sayang. Kamu ga pp aku tinggal?" Tanya Raga melirik Ranjani, ia mendekati Ranjani lalu duduk di sebelahnya.

"Ga pp, aku udah biasa sendirian. Kamu beneran udah enakan? Kalo tiba-tiba demam di kantor gimana?" Tanya Ranjani khawatir, pasalnya Raga memang baru saja sembuh dari demamnya kemarin.

"Aku udah ngerasa sehat, Ran," jawab Raga menenangkan Ranjani, ia menggengam tangan istrinya.

Ranjani pun tersenyum tipis. Setidaknya ia membiarkan Raga pergi tidak dengan perasaan khawatir.

"Kamu hari ini mau ke cafe lagi?"

"Engga mas, aku udah ke cafe kemarin. Syukurlah udah makin rame lagi sekarang cafe nya," jawabnya.

Raga tersenyum senang, setidaknya cafe mereka mengalami peningkatan yang siginifikan walaupun tidak setiap hari rame.

"Alhamdulillah. Yaudah aku berangkat dulu ya," kata Raga lalu bangkit dan mencium kening Ranjani.

Kini Ramjani tidak pernah menghindari lagi sentuhan fisik dari Raga. Ia selalu menerima namun tidak membalasnya, biarlah semuanya berjalan seperti ini.

"Aku antar ke depan."

-----

Kembalinya Raga ke perusahaan setelah sakit disambut hangat oleh para teman-temannya. Aldo mengajak teman-teman yang lain untuk membelikan pizza yang akan dimakan oleh mereka ramai-ramai merayakan kedatangan Raga.

"Udah sehat bro?" Tanya Aldo sambil memeluk Raga hangat.

Begitupun teman-teman yang lain mereka bergantian menyambut Raga. Karena selama bekerja baru kali ini Raga jatuh sakit yang sangat lama membuat teman-temannya khawatir jika Raga mengalami penyakit serius.

Setelah itu mereka pun berbincang layaknya teman dan mengobrolkan beberapa kegiatan yang ada di perusahaan saat Raga sakit.

Teman-temannya yang lain kembali ke pekerjaannya masing-masing dan kini hanya ada Raga dan Aldo.

Sebenarnya inilah moment yang Raga tunggu, ia ingin menceritakan bagaimana perkembangan rumah tangganya setelah badai yang datang kemarin.

"Gimana keadaan lo sm istri, udah lebih baik?" Tanya Aldo ikut penasaran.

"Gue rasa sakit gue ini ngebawa keberuntungan. Semenjak sakit Ranjani jadi lebih care sama gue walaupun aga jutek dikit, tapi gue seneng aja dia masih mau perhatian," jelas Raga tersenyum.

"Ranjani emang pada dasarnya masih sayang dan peduli sama lo, cuma dia butuh waktu aja buat nyembuhin rasa kecewanya."

"Selama ini lo udah usaha buat kembaliin lagi rasa percaya dia ke lo dan gue acungi jempol untuk itu. Mungkin sekarang hati Ranjani udah lebih melunak liat keseriusan lo," kata Aldo.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang