Bab 5 - Salting Brutal

28 4 0
                                    

Perjalanan pun sudah selesai, kini mereka berdua sudah tiba di rumah milik Aileen. Tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, dia memiliki rumah yang sederhana karena berasal dari keluarga yang biasa saja, Aileen hanya tinggal bersama Ibu dan adik lelaki nya. Kedua orang tua Aileen sudah berpisah dan kakak perempuan dia sudah meninggal dunia.

"makasih yaa" ucap Aileen lalu keluar dari mobil Xavier.

"Makasih doang? Gue ga disuruh masuk nih?" Sindir Xavier membuat Aileen merasa tidak enak karena sudah mengantarkan nya, takut hanya menganggap Xavier sebagai gojek saja.

Aileen menganggukan kepala nya "boleh" sahut Aileen.

"Kepaksa ga nih?" Tanya nya.

"Engga dong, silahkan tuan raja masuk. Maaf yaa mungkin rumah gue ga sebagus dan semewah punya lo, gue bukan orang kaya" ujar Aileen sambil berjalan membuat Xavier menahan nya.

"Hisstt, jangan kek gitu. Gausah bawa bawa sosial disini. Banyak diluaran sana yang belum punya rumah, lo harus tetep bersyukur apapun yang lo punya" tegas Xavier begitu dewasa membuat Aileen menatap nya dengan sendu.

~ Dia tidak hanya baik, namun dia mampu membuat aku menjadi setenang ini jika melihat wajah nya ~ Aileen Grazzella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Dia tidak hanya baik, namun dia mampu membuat aku menjadi setenang ini jika melihat wajah nya ~ Aileen Grazzella.

"Yuk masuk" ajak Aileen.

Ketika masuk ke dalam rumah disana ada adik Aileen bernama Devano dia sekarang menginjak kelas 2 SMA di Alovmora High School. "Hai kak" sapa nya hangat lalu melihat pria di samping kakak nya membuat dia tersenyum.

"hai kak" sapa nya kepada Xavier.

Xavier memberikan senyuman yang manis di bibir nya, "adik kamu?" Tanya Aileen mendengar Xavier mengatakan kamu kepada nya.

"Iya adik gue, cakep ya kek kakak nya" puji diri sendiri membuat Xavier tertawa.

"Cakep kan cewe," jawab nya santai.

"Ibu mana de?" Tanya Aileen mencari ke arah sekitar seperti nya sang ibu tidak berada di ruang tengah.

"Lagi masak kak, buat makan malem. Kakak makan malem disini ya!" Tawar Devano membuat Xavier menatap ke arah Aileen.

Aileen tersenyum paksa, "ma-mau makan dulu?" Tanya nya.

"Sekarang kan jam enam sore, makan malam paling sekitar jam 7 malam. Berarti aku masih ada waktu kali ya satu jam disini," ucap nya lalu duduk di sofa membuat Aileen menepuk dahi nya dengan pelan.

Mereka berdua Devano dan Xavier mengobrol persoalan lelaki dan bercerita banyak juga, Aileen yang tidak mau menganggu langsung pergi ke dapur untuk menemui ibu nya.

"Bu?" Panggil Aileen.

"Ya sayang?" Sahut nya sambil memasak.

"Ada siapa di depan? Temen devano?" Tanya sang ibu karena ada suara lelaki yang sedang mengobrol dengan putra nya.

"Ada bos Aileen di kantor, dia ceo baru bu. Nama ..."

"ceo baru kok udah nganterin kamu sih? Kamu ga takut dia macem macem? Kalian baru kenal loh, kenapa kamu seceroboh ini?" Tanya nya sang ibu membuat Aileen bingung.

Menggigit bawah bibir nya dengan pelan, "aku gaenak bu, dia udah nganterin aku makanya aku ajak kerumah" jawab Aileen.

"untuk soal ke rumah apa engga itu bukan masalah Aileen, tapi kenapa kamu mau dianter sama ceo baru itu? Ibu cuman takut kalau kamu di macem macem sama dia. Inget kakak kamu Aileen, jangan buat cerita yang sama kaya kak Vira" tegas sang ibu membuat Aileen menganggukan kepala nya.

"Iya ibu." Sahut Aileen dengan rilih pelan.

Makan malam sudah tiba, tidak ada meja makan disana, mereka makan bersama di ruang tengah walaupun dengan kursi yang sederhana. Sang ibu melihat pria yang dibawa oleh putri nya memang sangat tampan, apakah dia jatuh cinta kepada Aileen di saat pertama kali bertemu sehingga nekad mengantarkan nya pulang?

Xavier tersenyum lalu memberikan salam kepada ibu nya Aileen, "saya Xavier bu" ujar nya memperkenalkan diri.

"Iya saya ibu nya Aileen," sahut Meta.

"Kamu bos nya anak saya?" Tanya Meta langsung to the point.

Aileen langsung menatap ke arah sang ibu sambil mengedipkan mata jangan sampai ibu nya melarang Xavier untuk tidak mengantarkan nya lagi.

"Iya bu, saya bos Aileen." Sahut Xavier dengan sopan.

Devano melihat Aileen dan Xavier sangat cocok kemiripan wajah nya hampir sama, devano berdoa sih jika Xavier adalah jodoh kakak nya. Walaupun umur mereka berbeda sepuluh tahun, tidak mungkin jadi penghalang bagi cinta keduanya.

"Makan dulu yuk," ajak Aileen lalu mereka makan bersama.

"Maaf ya nak Xavier, disini makananya tidak seenak restoran mewah atau kaya di rumah kamu" ujar Meta ibu Aileen.

Xavier menganggukan kepala dan tersenyum ramah, "ibu, gausah berpikiran begitu. Makananya enak kok, semua sama bu. Jangan bandingin lagi ya" ujar Xavier merasa tidak enak jika di bandingkan dengan kehidupan nya begitu sejak tadi.

Ibu Aileen mengobrol dengan Xavier dan tertawa bersama sama bercerita tentang masalalu, masa kecil yang indah menurut mereka berdua.

Devano dan Aileen melihat pemandangan itu membuat nya terharu, tiba tiba terlintas di pikiran Aileen jika Xavier adalah kekasih nya.

Huhh .. apaan sih Aileen, kenapa lo malah mikir si Xavier pacar lo? Batin nya.

Sekitar pukul 9 malam, Xavier juga pamit untuk pulang dan diantarkan oleh Aileen sampai ke luar untuk masuk ke dalam mobil nya. "Makasih udah nganter" ucap Aileen.

"Sama sama" sahut nya tersenyum manis.

Aileen menahan salah tingkah nya ketika Xavier tersenyum sambil mengedipkan satu mata nya kepada Aileen, "besok jangan telat ya?" Ujar Xavier.

"Gue ga pernah telat selama ini," jawab Aileen percaya diri.

"Kalau lo besok telat, mau gue hukum apa?" Tanya Xavier sambil melipatkan kedua tangan nya di dada dan menyenderkan tubuh di sisi pintu mobil nya.

"Gue gaakan telat," kekeh Aileen.

"Kalau lo telat, gue mau lo masakin makan siang gimana setuju ga?" Tanya Xavier membuat Aileen mengerutkan dahi nya.

"What makan siang? ha ha ha gue masakin lo gitu? Gamau ya gue, gue pastiin gue gabakalan telat," kekeh Aileen bersungut sungut.

"Yaudah kalau gitu, eh btw makasih buat waktu nya malem ini udah ngajak gue makan juga. Thanks ya" jelas Xavier menepuk pundak Aileen dengan pelan membuat jantung nya berdebaran sangat kencang.

Aileen hanya menganggukan kepala dia tidak kuat sepertinya ingin oleng kesana kemari karena salting brutal hari ini oleh sikap manis bos nya itu.

Xavier masuk ke dalam mobil dan kembali menunjukan senyuman yang manis itu, "see u" ujar xavier sambil melambaikan tangan sedikit kepada gadis di depan nya.

Mobil sudah melaju dan Aileen langsung berlari ke arah rumah nya, "ga kuat gue inimah salting brutal" senang Aileen.

Evil HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang