Bab 14 - Surat Terakhir

14 4 0
                                    

Sebelum terjadi nya kecelakaan Devano sempat mengantarkan Aileen untuk pergi bekerja, "dev, kamu nanti kalau udah dari sini langsung ke sekolah awas kalau belok dulu kerumah pacar kamu!" Jelas Aileen dari belakang karena dia di bonceng oleh Devano.

"Pacar aku dianter sama supir nya kak, jadi aman" jawab nya.

Aileen langsung mengerutkan dahi, "kamu pacaran sama anak orang kaya dev?" Heran nya.

Devano hanya cengengesan saja, "iya kak he he, maaf ya kak" jawab nya sambil mengendarai.

"Kita orang gapunya dev, apalagi kamu cowo pasti nanti direndahin sama keluarganya" tegas Aileen agar devano mengerti dengan status sosial yang selalu menjadi bahan perbandingan seseorang.

"Gapapa kak, doain aku biar bisa cepet kaya" jawab nya iseng.

"Heh, tapi kakak doain deh" tawa renyah Aileen.

"Namanya Qinara ya kak" memberitahu sang kakak.

"Oh bagus bagus namanya" jawab Aileen.
Sesudah sampai di perusahaan mereka salam tos karena Aileen dan Devano sangat dekat bahkan Aileen juga mencium gemas devano.

"Jangan belok dulu okey? Byee" jelas Aileen melambaikan tangan.

"Jangan galau lagi ya kak" sindir Devano.

"Heh anak kecil dari mana kamu tau?" Marah Aileen.

"Denger waktu kakak nelpon ka Veya" jawab nya lalu pergi dari sana meninggalkan Aileen.

Aileen hanya menggelengkan kepala dengan kekonyolan adiknya itu, "dasar" gumam nya.
**
Qinara menghampiri Aileen yang sedang memeluk erat batu nisan sang adik, "kak, ini surat dari Devano" ujar nya membuat Aileen menatap dengan sendu siapa yang memberikan surat itu.

Tatapan Aileen menjadi tambah sedih, "kamu Qinara? Kamu Qinara kan?" Tanya nya.

Qinara menganggukan kepala nya, bahkan dia masih menggunakan baju seragam dan izin dari sekolah untuk menemui jazad terakhir kekasih nya, Aileen memeluk Qinara dengan erat dan menangis tersendu-sendu.

"Maafin semua kesalahan Devano ya" rilih nya dia semakin menangis mendengar sang ibu yang terus menangis.

"Kak baca dulu surat terkahir devano, maaf bunga nya sudah hancur. Aku nemuin ini dari warga sekitar" jelas nya membuat Aileen membawa surat itu dengan tangan yang gemetaran.

|| Kak ini bunga dari Devano, jangan sedih lagi ya? Kan kakak kuat! Gapapa cari lagi aja cowomah gampang || tangisan Aileen semakin kencang membaca itu semua, "bunga nya mana? Bunga nya hancur?" Rilih Aileen menundukan kepala nya.

Semua orang yang berada disana sangat bersedih melihat Keluarga Aileen yang sudah kehilangan satu anggota keluarganya, kini Aileen hanya tinggal bersama sang ibu dirumah devano telah pergi meninggalkan mereka berdua di dunia ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Evil HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang