Bab 34 - Posesif

17 1 0
                                    

Mereka berdua berjalan di sisi pantai dengan sunset yang indah, ternyata Xavier adalah orang yang menyakiti Aileen namun mampu menjadi pengobat luka juga.

"Aku tuh menang tapi rasanya bersalah banget udah nyakitin hati yang lain, apalagi .."

"Gausah di bahas zel, kita jalanin lembaran baru." Tegas Xavier mereka duduk di sebuah tenda pantai untuk meminum air kelapa disana.

"Iyaa, kamu bisa lupain dia kan?" Tanya Aileen.

"Bisa, makanya aku milih kamu" kekeh Xavier.

"Tolong jangan kecewain aku zel, tolong nurut sama aku" tegas Xavier sambil minum membuat Aileen menganggukan kepala nya.

"Aku bakalan turutin semua perintah kamu larangan larangan posesif kamu," manja Aileen sambil tersenyum manis.

Mencubit pipi Aileen dengan gemas, lalu melihat ke arah sekitar. "Mau apa?" Tanya Aileen.

"Mau cium tapi malu banyak orang," tidak biasa Xavier karena selama ini hubungan nya selalu di private, semenjak bersama Aileen dia bisa membuka semuanya di depan semua orang.

Aileen tertawa kecil, "aku gamau kaya dia yang hubungan nya di private, kamu harus publish aku. Biar semua orang tau kamu punya aku, aku takut kejadian ini terulang lagi, aku gamau" ungkap Aileen membuat Xavier mengerti.

"Aku gabakalan ngelakuin hal ini lagi," jelas Xavier.

"Kamu tau ga kenapa kamu belum nikah sampai umur 30 ini?" Tanya Aileen sambil memainkan sedotan.

"Kenapa coba?" Tanya Xavier penasaran.

"Ya karena jodoh nya masih kecil," bercanda Aileen membuat Xavier tertawa sambil menganggukan kepala nya.

"Kamu bener, kalau aku nikah sekitar umur 25 kamu nya masih sekolah juga. Tuhan itu udah siapin jodoh aku disaat umur kamu udah mateng," terang Xavier.

"Kadang aku tuh malu sama diri sendiri," jujur Xavier.

"Malu kenapa?" Heran Aileen.

"Aku jatuh cinta sama cewe muda kaya kamu, beda sepuluh taun. Kamu itu umur nya sama kaya adik aku, keluarga aku pun bilang gitu" jujur Xavier.

"Jadi aku cocok nya sama adik kamu gitu?" Tanya Aileen namun sensitif untuk Xavier.

Menaikan satu alis nya terkesan sombong, "kamu mau sama adik aku? Tinggal sama keenan aja. Dia juga masih muda, ganteng lagi. Aku udah tua juga" kesal Xavier membuat Aileen menggelengkan kepala.

"Aku cuman nanya doang, aku ga bermaksud ke arah sana. Kenapa kamu sensitif?" Heran Aileen.

"Ya kamu kok nanya gitu? Udah tau keluarga semua ngomong gitu, gausah buat aku jadi marah gini!" Marah Xavier.

"Aku minta maaf, aku salah" menundukan kepala nya.

Xavier menganggukan kepala dan menataap Aileen dengan sendu, "maaf,"

Menyanggahkan wajah nya sedikit untuk melihat Xavier, "iyaaa," sahut Aileen dia juga salah mengatakan hal tadi disaat suasana masih panas.

**

Malam hari Aileen sedang berada di dekat jendela, melihat pemandangan indah di malam hari. Dia teringat kepada sang ibu, hampir empat hari tidak bertemu dengan nya.

Xavier memeluk Aileen dari belakang dan mencium leher Aileen, "belum ngantuk?" Tanya Aileen.

"Belum, kamu juga belum tidur" ujar Xavier.

Terus saja mencium Aileen dengan gemas sehingga gadis itu menghadap ke arah nya, "cium cium mulu, nikahin dong mas" sindir Aileen membuat Xavier tertawa kecil.

"Aku bakalan nikahin kamu, mau kenalin kamu ke keluarga aku tapi kalau suasana nya udah dingin ya? Gapapa kan?" Tanya Xavier.

"Aku ngerti koo, takut nya kalau dikenalin sekarang mereka semakin ga setuju" ucap Aileen.

"Untung kamu ngerti," mengecup bibir Aileen sekilas.

"Tidur yu," ajak Aileen.

"Cium dulu boleh?" Tanya Xavier membuat Aileen selalu salah tingkah oleh sikap dan perbuatan nya.

Menaikan kedua alis dan mengangkat tubuh Aileen, menidurkan nya di atas ranjang dan mencium bibir mungil gadis itu. Dengan sensasi yang luar biasa panas membuat Xavier membuka piyama tidur.

Menciumi leher Aileen dengan perlahan namun gadis itu langsung menahan nya, "ga gabisa vier," sanggah Aileen.

"Maaf maaf, malah kelepasan" untung Xavier jika bersama Aileen rasanya hawa nafsu dia semakin meningkat.

"Apa kamu pernah lakuin yang lebih sebelum nya sama mantan kamu?" Tanya Aileen penasaran.

"Mana ada, hubungan aku sama dia aja private. Jarang ketemu juga, kita sibuk sama urusan masing masing" jelas Xavier.

"Vier kamu lagi ga boong sama aku kan?" Tanya Aileen serius.

"Aku ga bohong kali ini," tegas Xavier membuat Aileen percaya.

"Bagus kalau gitu," sahut nya.

••

Di kantor, Arga masih melamun sudah dua hari ini dia tidak bertemu Aileen. Gadis itu seperti berbulan madu saja dengan Xavier sampai melupakan pekerjaan nya masing masing.

"Duarrr!!!" Aileen mengagetkan Pria itu dengan menepuk bahu nya.

"Ishhh!" Kaget Arga mengusap wajah dengan kasar.

"Cemberut aja mas," ledek Aileen lalu duduk di kursi yang kosong.

"Dari mana aja lo? Udah kaya bulan madu pergi liburan segala" cibir Arga.

"Eh suka suka dong, dari pada gue galau sedih mulu. Elu tuh yang ngelamun aja dari tadi, lo ngelamunin apa? Utang? Atau aaaaa jangan jangan lo lagi galau ya sama pacar lo?" Tanya Aileen .. "eh eh ga deng, lo kan gapunya pacar" senyuman pepsodent itu keluar membuat Arga ingin mencubit sahabat nya.

"Bisa diem ga lo?" Kesal Arga. "Hari ini lo pulang pokok nya ibu lo udah nelpon gue kemarin" tegas Arga.

"Kenapa nelpon tumben?" Tanya nya.

"Ya karena gue kan tiap hari pulang kerumah nih, rumah kita deketan pasti ibu lo tau. Ya untung nya jenny sama veyara ga bilang kalau ada tugas kantor nya sama gue, kalau mereka bilang wah parah ketauan lo boong nya" menyentil dahi Aileen dengan gemas.

"Iya iyaa, udah sekarang gue pulang. Gausah bawel" tegas Aileen.

"Lo tau ga kalau kita kepilih buat jadi brand ambassador makeup dan fashion terkenal?" Tanya Arga membuat Aileen kaget.

"Hah? Serius lo? Sumpah?" Senang Aileen bisa kembali menjadi brand ambassador.

"Ya iya, katanya sih tuan Xavier juga udah ngizinin" jelas Arga membuat Aileen bertepuk tangan.

Prok prok prok .. "yuhuuuuu.. brand apa? Pasti bagus nih" senang Aileen.

"Gatau sih ga disebut juga sama Pak Rey" sahut Arga.

"Cuan ngalir cuan ngalir," bahagia Aileen lalu keluar dari ruangan Arga.

Bertemu dengan Xavier yang baru saja keluar dari lift, "dari mana?" Tanya Xavier dengan mata elang yang tajam, membuat Aileen susah untuk berbicara karena melihat wajah Xavier yang menakutkan seperti harimau.

"A-ak-akuu, ..."

"Dari Arga iya?" Tuding Xavier membuat jantung Aileen berdebaran sangat kencang, Xavier memang posesif walaupun Aileen bersama sahabat lelaki nya.

"I-iya he he" sahut Aileen cengengesan membuat Xavier menggelengkan kepala nya.

"Masih mau sama Arga atau kembali bekerja?" Tanya Xavier dengan kalimat penuh penegasan.

"Bekerja, iya bekerja" sahut Aileen panik lalu memencet lift agar segera terbuka, karena Xavier hari ini ada janji dengan salah satu klien untuk meeting sekalian makan siang bersama dengan rey juga sehingga Aileen hari ini bebas untuk makan bersama teman teman nya.

Evil HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang