Bab 26 - Kamu atau dia?

17 3 0
                                    

Xavier sudah tahu dimana Aileen berada karena dia melacak ponsel milik Arga, dia menanyakan kepada resepsionis disana terlebih dahulu. "Atas nama Aileen Grizella, ada di kamar berapa?" Tanya Xavier panik.

"Kamar kelas 1 ruangan Melati, kamar nya ada di lantai bawah sini tinggal belok dekat taman," ucap wanita itu.

Xavier langsung berlari dengan cepat karena khawatir dengan kesehatan Aileen yang tiba tiba seperti ini, "Zella," dia masuk ke dalam ternyata tidak ada siapa siapa.

"Zel?" Panggil nya.

"Zelaa?" Panggil nya kembali masuk ke dalam toilet benar saja gadis itu tidak ada di dalam.

Xavier keluar dari kamar ternyata melihat Aileen sedang bersama Arga disana, Arga sedang membujuk Aileen yang terus terusan menggelengkan kepala entah sedang meributkan hal apa sampai seperti itu.

"Zel" panggil Xavier membuat Aileen menyanggahkan wajah nya melihat Xavier karena nafas nya terengah engah.

Melihat Aileen memakai kursi roda dan selang infusan yang menempel ditangan nya, bahkan wajah yang pucat dan mata sembab seperti sudah menangis semalaman membuat Xavier curiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat Aileen memakai kursi roda dan selang infusan yang menempel ditangan nya, bahkan wajah yang pucat dan mata sembab seperti sudah menangis semalaman membuat Xavier curiga.

"Zel, kamu sakit kenapa?" Tanya nya dengan maju dua langkah namun Aileen memberikan kode tangan stop kepada Xavier.

"Stop, jangan deketin gue" deg .. Xavier terkejut ketika Aileen mengatakan gue untuk nya.

"Zel kenapa si? Kok gue gue gitu?" Heran Xavier.

"Gausah deket deket sama gue," tegas nya.

Xavier menggelengkan kepala nya berulang kali, "Zel ada apa?" Bingung Xavier.

"Arga bawa gue balik ke kamar," tegas Aileen lalu Arga membalikan kursi roda Aileen.

Menahan kursi roda Aileen dan berjongkok di hadapan nya, sungguh jika menatap Xavier hati Aileen luluh kembali bahkan jatuh cinta lagi kepada pria itu.

Mata Xavier tiba tiba berkaca kaca melihat Aileen yang seperti ini, dia curiga jika Aileen sudah tahu semuanya. "Kenapa lo natap gue kaya gitu?" Tanya Aileen dengan tegas.

"Bisa ga ngomong nya kaya biasa aja gausah gini," pinta Xavier membuat Aileen memalingkan wajah ke arah Arga.

"Arga tinggalin gue berdua sama dia" tegas nya membuat Arga paham dan meninggalkan mereka berdua.

Xavier mengenggam tangan Aileen dan mencium nya berulang kali, "jelasin apa yang harus kamu jelasin sama aku vier" rilih Aileen tidak sanggup.

Dia hanya memejamkan kedua mata sambil mencium tangan Aileen terus menerus, "apa yang kamu tau zel?" Tanya Xavier.

Aileen tersenyum menyunggingkan ujung bibir nya sedikit, "apa yang aku gatau tentang kamu?" Ucap Aileen menyindir.

"Kasih tau aku zel" kekeh Xavier.

"Kamu ga jujur sama aku vier, kamu bohong sama aku. Kamu tega jadiin aku mainan kamu, apa karena aku masih kecil? Jadi kamu kaya gini?" Tanya Aileen sambil menangis.

Menggelengkan kepala nya berulang kali, "ga zel engga. Gamaksud gitu aku" kekeh nya.

"Terus maksud kamu apa giniin aku vier? Hebat ya kamu bisa nyakitin dua cewe sekaligus. Mentang mentang kamu ganteng kaya banyak yang suka jadi kamu seenaknnya sama cewe?" Marah Aileen membuat Xavier terus saja menggelengkan kepala.

"Ga gitu zel, sumpah. Ga gitu" tegas nya.

"Oh kalau ga gitu berarti gini, nikah nya sama dia main main nya sama aku gitu?" Tanya Aileen penuh ketegasan.

"Cukup zel, aku cinta sama kamu" tegas Xavier membuat Aileen tertawa kecil.

"Cinta? Secinta apa kamu sama aku hah? Sampai sampai tega kamu khianatin dia yang udah bareng sama kamu selama enam tahun, mau nikah bulan depan. Kamu kira dia gasakit?" Marah nya Aileen membludak.

Memegang kedua bahu Xavier, "kamu tau ga? Aku dan dia sama sama sakit! Kita sakit sama cowo yang sama, aku korban kebohongan kamu! Aku korban love bombing kamu vier, dan dia? Dia korban penghianatan kamu, dia ngabisin waktu nya enam taun, Apa kamu tega nyakitin dia hah? Jahat kamu vier!" Marah Aileen membuat Xavier menangis meneteskan air mata lalu menatap Aileen dengan sendu.

Menangkup wajah Aileen oleh kedua tangan nya, "aku ga niat ke arah sini sebenernya, aku terlanjur sayang sama cinta sama kamu. Kamu juga cinta kan sama aku?" Tanya Xavier.

"Kalau aku bilang aku cinta sama kamu, apa kita bisa kenal dengan cara biasa aja gausah ada kaya gini? mulus ceritanya bisa?" Marah Aileen jalan cerita cinta dia tidak semulus orang lain.

Xavier mengusap air mata Aileen, "aku gamau kenal kamu lagi Xavier, kamu balik lagi ke dia. Dia yang paling banyak berkorban buat kamu. Aku sama kamu cuman satu bulanan dibanding dia itu gaada apa apanya hubungan kita. Makasih udah ngisi hari hari yang singkat" ujar Aileen ingin memajukan kursi roda nya namun Xavier memeluk nya dengan erat.

"Aku bener bener bingung Leen, harus pilih kamu atau dia" rilih nya.

Sakit sekali ketika Aileen menjadi salah satu pilihan, "maaf aku bukan pilihan, lebih baik kamu pilih dia." Tegas Aileen.

Arga langsung sigap mendekat ke arah Aileen lagi, "lepasin aku vier" tegas Aileen melepaskan pelukan dari Xavier.

"Kita gaada hubungan apa apa lagi, maaf" tegas Aileen dengan bibir gemetaran lalu Arga mendorong kursi roda nya kembali.

Aileen menangis tersendu-sendu sambil menutup wajah nya oleh kedua tangan, hiks hiks hiks ..

Xavier mengusap wajah dengan kasar, melihat Aileen sudah masuk ke dalam ruangan rawat nya membuat dia tenang namun di hati dan pikiran nya masih belum tenang, dia tidak mau meninggalkan Aileen.

Aileen duduk di atas brangkar rumah sakit dan Arga membenahi selang infusan Aileen, mata gadis itu kosong seperti tidak mempunyai semangat hidup. Bahkan Aileen yang ceria kini berubah menjadi pendiam.

"Ibuuu," tangis Aileen dengan segera Arga memeluk Aileen.

"Gue minta maaf, ga ngabarin ibu lo. Gue takut dia nanya lo kenapa sampai bisa kaya gini, gue minta maaf" penjelasan Arga memang benar dia bisa lebih di marahi jika tahu bahwa yang membuat nya seperti ini adalah Xavier.

"Jenny juga udah bilang ke nyokap lo, kalau kita ada hunting sekitar satu minggu dari kantor biar nyokap lo ga nyariin" jelas kembali Arga.

"Tapi kita bohong," sanggah nya.

"Boong demi kebaikan leen, udah gapapa semangat yuk. Mana dong Aileen yang gue kenal? Senyum senyum" namun Aileen sama sekali tidak menggubris nya.

Aileen sangat sakit dengan perjalanan cinta nya kali ini, ternyata ucapan ibu benar Xavier bukan orang yang baik. Namun selama mengenal Xavier dia adalah pria yang luar biasa, mungkin hanya saja kali ini dia berbohong banyak hal itu yang membuat Aileen tidak suka.

Evil HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang