Disisi lain Celia sedang menangis tidak bisa di pungkiri jika dia kehilangan Xavier dan pria itu lebih memilih gadis yang baru dikenali dua bulan dibanding bersama Celia yang sudah bertahun-tahun lamanya.
dia masih ingat ketika pertama kali menemukan sebuah lipstik di kolong jok mobil depan milik Xavier, kebetulan sekali waktu itu dia sedang berkencan dengan Xavier kekasih nya.
duduk di jok itu dan tidak sengaja ujung sepatu nya seperti menginjak sesuatu, Celia langsung membawa nya dan melihat barang apa itu ternyata adalah sebuah lipstik. "Xavier mobil kamu tadi di tumpangin siapa?" tanya Celia to the point.
"Rey, ada apa?" bingung Xavier.
"sekarang rey suka pake lipstik ya?" sindir Celia lalu Xavier memberhentikan mobil nya.
"gimana?" tanya Xavier.
"Rey sekarang suka pake lipstik ginian?" tanya Celia menunjukan sebuah lipstik kepada Xavier membuat nya membulatkan mata dan menelan saliva berulang kali, harus menjawab apa dia hari ini?
apa lipstik itu punya Aileen ya? tadi siang dia kan sempet makeup di mobil, batin Xavier.
"jawab," marah Celia.
"aku gatau itu punya siapa, punya kamu kali. masa iya aku pake lipstik" elak Xavier.
"sejak kapan aku pake lipstik mahal ginian? sejak kapan aku pake lipstik?" tanya Celia karena dia sangat jarang memakai makeup dan walaupun memakai juga pasti tipis dan hanya memakai liptint bukan Lipstik.
"terus kalau bukan kamu siapa?" pura pura Xavier.
"ya gatau, kamu ngerasa bawa cewe lain ga dimobil ini?" heran Celia.
"engga," elak Xavier menggelengkan kepala nya.
menatap mata Xavier seperti seseorang yang sedang menutupi kebohongan, "jadinya kamu gaakan jujur?" tanya Celia sekali lagi.
"lah emang aku boong?" heran Xavier.
"tadi siang kamu kemana? aku minta jemput siang loh, bahkan aku minta kita kencan itu dari siang. tapi kamu gaada kamu ga jemput aku juga, baru malem ini? semalem ini kita kencan? dari mana aja kamu?" terus saja menanyakan hal tersebut.
"meeting lah," sahut nya.
"meeting di waktu weekend?" kesal Celia.
"tanya aja sama Rey," sahut nya.
"ya ga mungkin, sejak kapan kamu nerima meeting waktu weekend gini? emang penting banget? apalagi ngeganggu hari libur. sepeduli itu sekarang kamu sama kerjaan?" tuding terus celia.
"kamu ini kenapa sih cel? bisa gausah nething ga?" heran Xavier.
"ya kalau gamau aku nething kamu buktiin dong kalau lipstik ini bukan punya cewe lain, atau ini punya selingkuhan kamu?" tuding nya lagi.
"siapa namanya? Aileen bukan?" deg .. jantung Xavier semakin berdebaran, dari mana Celia tahu nama Aileen?
"Maksud kamu apa?" heran Xavier.
Celia tertawa sinis, "emang aku ga pernah check instagram kamu? ada yang follow namanya Aileen Grizella. aku tau, kamu dm an sama dia aku tau. entah lah mungkin setelah itu lanjut ke whatsapp yang lebih bersifat pribadi" sindir Celia membuat Xavier menggelengkan kepala nya.
"dia cuman asisten pribadi," tegas nya mengelak.
"haha asisten pribadi? gacukup tuh Rey doang?" sindir nya sebenarnya dia tahu dari adik Xavier jika di kantor nya ada asisten wanita untuk bekerja bersama Xavier.
"itu kan urusan ayah, ayah kok yang kasih Aileen buat jadi asisten pribadi." sahut Xavier.
"asisten pribadi atau selingkuhan?" tanya nya.
"Celia!" emosi xavier.
"udahlah aku yakin kalau ini punya cewe itu, gausah ngelak lagi. jauhin dia atau aku yang pergi?" ancam Celia.
"cel .. cel, ga usah ..."
"aku yang pergi?" ancam nya kembali.
"jangan, oke aku bakalan jauhin dia" sahut nya.
setelah kejadian itu Xavier memang mengabaikan Aileen, namun disaat itu juga Aileen malah mendapatkan kabar jika Devano meninggal sehingga Xavier mendekati Aileen hanya untuk mengasihani saja karena kesalahan nya membuat Aileen galau sehingga devano memberikan bunga terkahir untuk kakak nya.
Celia juga mengingat ketika Xavier dan Aileen bermain kembang api di depan mata nya, bagaimana Xavier memeluk Aileen dengan penuh kasih sayang, itu sangat sakit. jadi Aileen sakit namun Celia jauh lebih sakit dengan kebohongan pria yang selama ini menjadi semangat malah menjadi penghancur mental.
"sakit banget jadi gue," rilih nya.
sang adik memberikan pelukan untuk kakak nya agar menjadi wanita yang lebih kuat dan tegar lagi, "kak, semangat jangan putus asa" membelai rambut nya dengan lembut.
"de, semua cowo sama aja kan? semua cowo butuh cewe yang cantik sempurna? ga kaya kakak, liat dia pernah bilang ke kakak kalau dia gasuka cewe yang terlalu mewah dan terlalu cantik. dia suka sama cewe sederhana dan biasa aja, kenapa dia matahin semua omongan nya? ternyata dia suka juga kan sama cewe yang spek kaya gitu? bohong kan diaaa hah!" kesal nya.
"dia sekarang suka sama cewe kek modelan gitu, yang selalu tebar pesona bahkan baju baju seksi. gaya nya yang mewah kek gitu, ha ha pembohong" rilih nya.
"udah kak udah, gapapa. masih banyak cowo diluaran sana, mungkin tuhan ga takdirin kakak sama dia biar tahu kalau dia itu gabaik buat kakak. kalau dia baik gamungkin dijauhin kan dari kakak?" ucap sang adik menenangkan kakak nya.
"dia udah sia siain waktu kakak selama enam tahun cuman buat nunggu dia, kakak juga bodoh mau banget di privasi hubungan nya. kakak cuman pengen dia kerja dengan tenang itu aja, bisa bisa nya kakak setuju. bodoh ya kakak de? iya kan" kekeh Celia.
"engga kak, ga gitu. emang udah jalan nya aja, biarin mereka sama sama. udah takdir juga dari tuhan cuman jalan nya emang harus kaya gini ga mulus," sahut sang adik.
"jadi kamu belain dia dari pada kakak?" tanya Celia dengan mata yang tajam.
"engga gitu, maksud ade ya ikhlasin aja. nanti juga ada karma nya buat mereka kakak tenang aja gausah khawatir, belajar moveon ade yakin kakak bisa lewatin ini semua tanpa nyari pelarian, kita semua disini ada buat kakak. jangan putus asa, jangan merasa sendiri" tegas adik nya.
"kita gapunya keluarga yang lengkap, selama sama Xavier kakak merasa punya keluarga apalagi mereka semua baik sama kita. kakak seneng banget bisa kenal mereka, ga nyangka banget kalau aku sama Xavier bakalan seasing ini sekarang dengan masa depan yang kita rancang bareng bareng, kalah sama perempuan itu" emosi Celia membuat adik nya terus menenangkan sang kakak.
"hisstt, udah kak udah gapapa. udah lupain aku yakin kakak kuat. gausah pikirin yang gapenting." kekeh adik nya.
"kakak sakit de, kakak sakit. sesakit ini" rilih nya terus saja menangis di kamar karena melupakan Xavier bukanlah hal yang mudah karena kenangan nya yang begitu banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Heart
RomansaCinta? . . Cinta seperti apa yang aku harapkan? Jalan cerita cinta bagaimana yang aku inginkan? Apakah aku bisa merubah semua yang terjadi? Bisa merubah takdir? Merubah rencana tuhan dari awal menjadi mulus? Jika aku harus memilih, aku tidak ingi...