Bella menatap Arga dengan sendu, dia ingin sekali memeluk pria itu karena sangat rindu kepada mantan kekasih nya yang sudah lama tidak berhubungan, "ada yang mau kamu obrolin?" tanya Arga dengan curiga.
"Aku udah nikah sama pilihan ibu, aku ninggalin kamu gara gara dijodohin. ibu punya hutang banyak sama keluarga mereka, aku sama sekali ga pernah di perlakukan layaknya seorang istri. aku malah sering dikasarin, dipukul di tendang. dia ninggalin aku sekarang, ibu aku dirawat dirumah sakit ini. aku sakit arga aku minta maaf udah ninggalin kamu" tangis Bella pecah membuat Arga kasihan.
"aku gabisa apa apa selain bilang ke kamu sabar, aku gabisa bantu kamu" ujar Arga karena hati nya sudah milik Aileen.
"aku udah cerai Arga," rilih nya.
"lalu?" tanya Arga bingung.
"kamu gaada niatan buat balik sama aku?" tanya Bella.
"Aku cinta sama Aileen," sahut nya membuat Bella mengerutkan dahi.
"hah? Aileen? serius? kamu suka sama bocah itu? anak kecil yang selalu ngintilin kita pacaran?" cibir Bella.
"dia bukan anak kecil lagi," bantah Arga.
"aku tau," sahut Bella.
"aku pamit mau pulang," ujar Arga.
"ngapain kamu kerumah sakit? kamu tau aku ada disini kan? kamu masih cari tau tentang aku?" percaya diri Bella.
"engga, Aileen sakit jadi aku jenguk dia" sahut Arga santai.
"panik attack?" bella tahu jika Aileen memiliki riwayat penyakit itu.
"hmmm," sahut nya singkat.
"mau pulang?" tanya Bella basa basi lagi.
"iya, pamit dulu" sahut Arga.
arga pergi meninggalkan bella walaupun dihati nya memang sulit untuk melupakan gadis itu, namun dia tidak mungkin kembali kepada Bella. pasti kedua orang tua nya menolak karena status bella bukan seorang gadis lagi melainkan janda walaupun dia belum melakukan malam pertama dengan suami nya.
Bella penasaran dengan kondisi Aileen sekarang, secantik apakah dia bisa bisa nya membuat Arga mencintai Aileen dengan dalam begitu?
"Aileen, bocah ingusan yang sering gue anter sekolah nya. bisa ya lo ambil Arga dari gue?" kesal Bella.
**
Diruangan VVIP kamar rawat Aileen, dia sedang membaca novel favorit nya. Xavier sengaja membelikan Aileen buku agar tidak bosan seharian di rumah sakit.
sang ibu sudah pulang sejak tadi menjenguk putri nya, harus kembali pulang karena ada urusan di pekerjaan nya yang menjabat sebagai seorang sekretaris kantor juga.
"Xavier?" panggil Aileen dalam telepon.
"iya sayang? bagaimana?" tanya Xavier.
"kapan ke rumah sakit? bosen nih, pengen jalan jalan keluar. masih banyak ya urusan kantor nya? cepet pulang dong," manja Aileen.
"iya sayang tunggu ya, 10 menit lagi aku selesai meeting udah gitu langsung on the way rumah sakit" jawab Xavier.
"oke see u" sahut Aileen menutup telpon nya karena ada yang mengetuk pintu.
"masuk," teriak Aileen dan pintu itu terbuka.
terkejut jika yang masuk ke kamar itu ialah Bella mantan kekasih Arga, keadaan nya berbeda dengan dahulu. sekarang berantakan bahkan banyak lebam di area wajah dan tangan apakah dia tidak bahagia dengan pernikahan nya? itulah pikiran Aileen.
"Kak Bella?" kaget Aileen.
Bella menatap Aileen dari atas sampai bawah, sangat cantik sempurna gadis itu dari dulu memang cantik namun sekarang malah lebih cantik seperti bidadari, dengan kulit yang sangat mulus putih bahkan mata dan hidung yang lancip pantas saja Arga sangat mencintai Aileen.
"apa kabar?" tanya Aileen lalu bella mendekat ke arah nya dan duduk di kursi memandang wajah Aileen.
"Keliatan nya gimana kata kamu?" tanya Bella sinis membuat Aileen terdiam.
"a-aku gatau," sahut Aileen bingung takut salah bicara.
"banyak banget kan lebam nya? boleh ga aku tuker posisi jadi kamu? boleh kan Aileeen sayang?" tanya Bella membuat Aileen mengerutkan dahi nya.
"maksud kak bella gimana? Aileen ga ngerti" bingung Aileen.
"kamu kan hidup nya enak banget nih, dikasih kerjaan juga sama Arga. kamu cantik hebat pinter semua cowo bakalan suka sama kamu, ah satu lagi kamu kan dicintain sama Arga? boleh aku minta posisi kamu?" terus terang bella membuat Aileen semakin heran dengan ucapan wanita di depan nya.
"aku masih belum ngerti apa yang kak bela maksud," sahut nya.
"Arga itu selamanya cuman milik aku Aileen, gaada yang boleh rebut dia dari aku. termasuk kamu!" tunjuk Bella kepada wajah Aileen.
"tapi kakak udah punya suami kan?" tanya Aileen.
"tau apa kamu tentang hidup aku? aku udah cerai sama dia. aku cuman pingin Arga kembali ke kehidupan aku. aku gamau dia jatuh cinta sama cewe bocil kek kamu!" pembicaraan bella sudah melantur kemana mana takut jika bella semakin memanas lagi.
"tapi aku ga nerima Arga kok kak, aku .."
"ga nerima? tapi kok Arga sebegitu yakin ya sama kamu? sampe sampe dia nolak aku kemarin?" tanya Bella.
"aku gatau tentang itu kak, aku punya pacar gamungkin aku terima Arga" sahut Aileen.
"punya pacar? oh ha ha ha. hebat banget ya Arga cinta sama cewe orang masih mau mempertahanin pula, kamu pake pelet ya? atau gimana sih? gimana caranya cowo jatuh cinta mendalam sama kamu? gimana coba?" cecar Bella semakin membuat Aileen tidak nyaman.
ketika bersama Xavier kehidupan tenang Aileen sudah hilang, dia sering cemas dan memikirkan sesuatu yang tidak penting bahkan tidak bisa mengontrol emosi dan penyakitnya yang sering kambuh.
"jawab Aileen, bagaimana caranya biar aku bisa jadi kaya kamu? cantik disukain banyak orang? gimana? disukain arga juga gimana caranya? aku ga habis pikir sama Arga, bisa bisa nya dia cinta sama cewe yang udah dia anggap adik sendiri, aku sampai heran kok bisa dia senekad ini. pasti kamu udah ngelakuin hal yang engga engga kan?" tuduh nya membuat sekujur tubuh Aileen gemetaran.
"cukup! ada apa ini?" Xavier datang tepat waktu, sebenarnya dia tidak sedang meeting melainkan sedang mencari kado untuk Aileen di dekat rumah sakit.
tatapan bella tertuju kepada Xavier, pria tampan yang sangat gagah. ini Aileen benar benar memakai pelet cinta semua jatuh cinta kepada gadis itu.
namun seperti nya Bella pernah melihat pria yang ada di depan nya, "Pak Xavier?" sapa Bella.
Xavier mengerutkan dahi nya bingung, "siapa?" heran Xavier namun pandangan nya langsung kepada Aileen karena gadis itu mulai sesak nafas kembali.
"Zella," panik Xavier lalu mencoba memberi minum Aileen.
Bella ketakutkan karena sudah membuat Aileen seperti ini, mencoba untuk bangkit namun Xavier menahan kaki bella oleh kaki, "gue gatau siapa lo, tiba tiba ada di sini! dan buat pacar gue kambuh lagi, lo harus tanggung jawab! Rey bereskan wanita gila ini, tahan dia dulu." tegasnya karena Xavier ingin menjaga Aileen terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Heart
RomanceCinta? . . Cinta seperti apa yang aku harapkan? Jalan cerita cinta bagaimana yang aku inginkan? Apakah aku bisa merubah semua yang terjadi? Bisa merubah takdir? Merubah rencana tuhan dari awal menjadi mulus? Jika aku harus memilih, aku tidak ingi...