Bab 29 - Sakit sekali

22 2 0
                                    

Celia memandang wajah Aileen terus menerus pantas saja Xavier mencintai gadis ini, dia memang sangat cantik. "Waktu itu aku nemuin lipstik merek brand terkenal padahal aku sama sekali gapernah pake itu, nemu di kolong mobil Xavier tapi aku masih bisa diem aja sambil nangis" jujur Celia.

"Kedua, kamu nelpon di instagram. Aku tau, karena itu aku yang bales" ujar Celia membuat Aileen kaget.

"Kalian berdua ke vilaa buat meeting kan? Disitu Xavier gendong kamu dan perhatiin kamu, kalian juga main kembang api dan diem di Vila milik Xavier pun aku tau, dia sering ke rumah kamu pun aku tau leen. Aku tau semuanya! Aku gatau apa yang kalian lakuin di belakang aku, aku sakit banget disini sakit" Tangis Celia membuat Aileen menggengam tangan nya dengan erat.

"Aku minta maaf Celia, aku ga pernah ada niat buat ngerusak hubungan kamu sama Xavier" jelas nya.

"Aku tau, karena mau sengejar apapun cewe kalau Xavier ga respon pasti cewe nya sadar diri. Tapi kan kalian malah terus lanjut, makanya aku gasalahin kamu" tegas Celia.

"Kalau aku sama dia, aku gabisa jamin kalau dia ga bakalan selingkuh lagi dan ngulangin kesalahan yang sama, seumur hidup lama kalau sama orang yang salah" ujar Aileen dengan bijak.

"Makanya, aku gamau kamu sama kaya aku" sahut Celia.

"Waktu itu dia udah sempet ngejauh kan dari kamu?" Tanya Celia.

"I-iya bener," jujur Aileen.

"Tapi waktu selama renggang adik kamu meninggal , makanya dia deketin kamu lagi katanya buat hubungan jadi baik baik aja gitu. Dia kasian sama kamu," sindir Celia membuat Aileen mengerutkan dahi nya.

"Bingung aku sama dia," tertawa kecil karena merasa sakit dengan perkataan Xavier yang memojokan nya seakan akan Aileen lah yang bersalah.

"Dia deketin aku karena kasian?" Tawa kecil Aileen.

"Udahlah Leen, kalau kamu mau sama dia ambil aja. Aku bakalan putusin dia hari ini" tegas Celia sambil bangkit berdiri.

Aileen reflek menarik tangan nya, "biar aku yang mundur, aku banyak ngecewain banyak orang terutama keluarga kalian dan kalian berdua. Aku masih satu bulan, sedangkan kalian udah enam taun. Aku minta maaf" ujar Aileen.

"Ada apa ini?" Marah Xavier melihat kedua wanita nya berada di satu tempat yang sama dengan keadaan dua dua nya sambil menangis.

"Kamu pilih dia, aku mundur" tegas Celia sambil mengusap air mata nya.

"Apa sih udahlah aku gamau kalian ribut gini," tegas Xavier.

"Kita ga ribut, kita baik baik" kekeh Celia.

"Yaudah kalau kamu mau pergi pergi aja, cape aku juga. Mau intropeksi diri dulu, aku juga gaakan punya hubungan lagi sama Aileen! Mau sendiri, pusing mikirin kalian berdua setiap hari. Mungkin ini balasan nya, makasih selama ini udah sayang sama aku sama keluarga aku juga. Pikiran aku pasti lebih ke kehilangan kamu," jelas Xavier dengan rilih pelan membuat Aileen sesak nafas mendengar perkataan yang menyakitkan itu.

"Aku gabisa bales semua kebaikan kamu, kasih sayang kamu juga. Bodoh aku nyia-nyiain kamu, udah nyiksa hati kamu selama ini. Mau sampai kapanpun aku gabakalan bisa ngelupain kamu." Jelas Xavier semakin membuat Aileeen sakit dan keluar dari sana.

"Aileen, mau kemana kamu? Liat dia udah nyelesaiin semuanya sama aku!" Teriak Celia seperti orang gila membuat Aileen semakin kambuh dengan panik attack nya.

"Kamu mau kan sama Xavier hah? Kamu mau kan?" Kekeh Celia lalu Aileen keluar ke arah pintu dengan keadaan sesak nafas yang tidak biasanya.

"Liat leen, aku gagal nikah bulan depan" teriak nya lagi.

"Celia, gausah kaya gitu!" Tegas Xavier.

Huh .. melihat Veyara dan Jenny yang langsung sigap membopong nya karena mereka berdua sejak tadi mendengarkan semua nya.

"Sakit banget," mencoba menarik nafas karena dia seperti tercekik dan kesulitan bernafas.

"Leen, kita kerumah sakit ya. Kamu belum pulih bener." Jelas Jenny dengan tangan yang gemetaran melihat sahabat nya yang seperti itu.

Mereka berdua tidak sanggup menahan Aileen sehingga terjatuh karena Aileen sudah kehabisan nafas juga, "argh, sakit" memegang leher nya terus menerus.

Kebetulan Arga datang karena ingin meminta laporan keuangan namun dia malah melihat Aileen yang terdampar di bawah yang mau digendong oleh kedua teman wanita nya namun mereka tidak bisa karena berat.

"Aileen?" Kaget Arga mereka semua masih dalam posisi di depan ruangan Xavier untung disana tidak ada ruangan karyawan yang lain, itu khusus untuk rey dan Xavier.

Xavier keluar dan melihat Aileen seperti orang yang mau sekarat, "Zel! Zella!" Panik Xavier namun Jenny langsung menepis nya dengan cepat.

"Gausah sentuh sahabat gue!" Marah Jenny.

Arga langsung sigap menggendong Aileen dan Veyara menelpon ambulance untuk segera membawa Aileen ke rumah sakit, xavier mengikuti mereka namun Celia menahan nya.

"Aku semakin yakin kalau kamu gamau kehilangan dia," ujar Celia.

Xavier memandang nya dengan sendu, "kamu kejar dia, aku tau cinta kamu lebih gede ke dia. Aku gapapa, gausah selesaiin dia! Dia baik, aku pamit vier" jelas Celia lalu meninggalkan Xavier sendirian.

Xavier menendang pot bunga besar itu dan menonjolan kepalan tangan nya ke dinding, "arghhh! Aku celaka sama kelakuan aku sendiri" emosi Xavier.

Rey mencoba menahan nya, "tuan udah tuan" rey merasa bersalah karena dia juga mendukung Aileen bersama bos nya.

"Celia sakit gara gara gue, Aileen kaya gini gara gara gue. Dia jadi sering sakit karena gue Rey! Karena kelakuan gue sendiri, mereka semua sakit! Arghhh" Xavier terperosot dan memukul mukul dahi nya oleh tangan sendiri.

"Tuan, ini sudah jalan nya. Sudah takdir tuhan juga. Semoga ada alasan dari kejadian ini semua" jelas Rey.

Disisi lain Aileen diberi oksigen oleh petugas ambulance, dia masih dengan keadaan sesak nafas sambil menangis menyebutkan nama ibu "ibu.." dengan susah payah nya dia mengatakan ibu karena saking kehabisan nafas.

Veyara menangis bahkan jenny pun sejak tadi menggengam tangan Aileen, "Aileen gue kabarin ibu lo ya," ujar nya meraih ponsel dari saku celana dirinya.

Menahan tangan jenny dengan segera, "jangan!" Tegas Veyara.

"Dia sakit parah, kenapa gue gaboleh telepon ibunya?" Tanya Jenny bingung.

"Apa lo udah siap ditanya ada apa dengan aileen hah?" Marah Veyara.

"Ibunya harus tau Vey pokonya ibu dia harus tau" kekeh jenny.

Aileen terus menggelengkan kepala nya, "gue pengen mati, gue gakuat. Gue gabisa nafas" ucap nya terbata bata dan mencoba menstabilkan suara namun tetap saja susah.

"Argh." Baru kali ini Aileen sesak nafas sampai segitunya.

Evil HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang