Nafas Aileen sudah mulai seperti biasa tidak sesak lagi dan dia dipasang oksigen serta selang infusan, Sebenarnya Aileen belum sembuh total dari tipes namun gadis itu nekad untuk masuk bekerja untuk menyelesaikan semuanya dengan Xavier, tetapi dia malah bertemu dengan Celia.
"Leen, jangan buat khawatir lagi ya" rilih Veyara sambil mengusap air mata nya.
Aileen hanya menganggukan kepala nya dengan pelan, "makasih banyak ya" jelas Aileen kepada sahabat sahabat nya yang selalu menemani dia.
"Gausah bilang makasih ini tugas kita," sanggah Jenny.
"Kalian hubungin ibu gue?" Tanya Aileen.
"Engga leen, kita kan dari awal udah bilang ke ibu lo ada acara di perusahaan sekitar satu minggu," ujar Jenny ini demi kebaikan dia dan ibu nya tidak mengkhawatirkan Aileen.
"Oh oke deh," sahut Aileen dia masih teringat dengan ucapan Xavier yang mengatakan akan mengakhiri hubungan nya dengan Aileen, lalu tidak bisa melupakan Celia itu cukup membekas di dalam hati nya.
Veyara dan Jenny akan tidur saja di kosan mereka, karena Arga yang ingin menemani Aileen semalaman ini, "jaga Aileen ya, awas di macem macem gue gibeng lo" jelas Jenny.
"Woke wokeeeee tenang aja bro" ujar Arga.
"Leen cepet sembuh, jangan banyak pikiran!" Tegas Jenny.
"Iya jen, iyaaa" jawab Aileen.
"Tidur jangan bergadang!" Tegas Veyara.
"Iyaaa veyyyyyyy" geram Aileen.
"Byeee" mereka berdua sudah pergi dari ruangan rawat Aileen.
Arga menatap Aileen dengan sendu, "udah ya galau galau nya? Cepet sembuh dong," sindir Arga membuat Aileen tertawa kecil.
"Lo sama Xavier udah selesai kan ya, happy happy sekarang. Bebasin semuanya jangan ada beban lagi," ujar Arga sambil memainkan rambut Aileen.
Aileen tersenyum manis kepada Arga, "makasih ga" rilih nya.
"Manis banget sih senyuman lo, cubit boleh? Pipi aja kok" gemas Arga.
"Aaaa jangan," manja Aileen.
Arga menghela nafas dengan panjang, "gausah galau lagi, apalagi sampai kambuh panik attack nya. Pleasee" memohon kepada sahabat nya.
"Iyaaa Arga iyaaa" sahut Aileen.
"Janji?" tanya Arga memberikan jari kelingking nya.
Aileen bingung namun dia harus terlihat happy di depan semua orang, "janji" jawab Aileen mengaitkan kelingking juga kepada Arga.
"Gitu dong" bahagia Arga melihat Aileen yang bisa bangkit dalam keterpurukan.
**
Keesokan hari nya Aileen sudah wangi dan rapih karena di urus oleh perawat, dia duduk bersandar di ujung brangkar sambil membaca novel yang Arga bawakan.
"Arga," panggil nya lalu Arga mendekat ke arah Aileen, dia baru saja selesai membersihkan diri dan sedang menggosok gosokan handuk kecil kepada rambut nya.
"Gimana Leen?" Tanya Arga.
"Boleh ga lo pergi ke minimarket?" Tanya nya.
"Boleh, mau beli apa emang?" Tanya Arga penasaran.
Menghadap ke cermin sambil menyisir itulah yang Arga lakukan, "beliin cemilan yang banyak" jelas Aileen membuat Arga menatap nya.
"Wiii sembuh neng?" Sindir Arga.
"Kenapa emang?" Tanya Aileen bingung.
"Cemilan kek gimana? Jangan yang aneh aneh, lo itu tipes leen harus yang lembut lembut dulu. Atau wafer semacam nya gitu, jangan yang pedes juga" tegas Arga kekeh.
Menghela nafas dengan kasar, "udah kaya dokter aja lo" kesal Aileen memanyunkan bibir nya.
"Kan biar lo cepet sembuh juga, ini cemilan nya gimana gue ya? Biar gue pilihin," tegas Arga."Iya iya deh terserah yaudah sana pergi, gue laperr" manja Aileen.
"Siap ibu negara laksanakan!" Ujar nya sambil hormat kepada Aileen.
Ketika Arga sudah pergi beberapa menit kemudian ada seorang pria yang masuk ke ruangan rawat Aileen, Tatapan Aileen langsung tajam saat Xavier pria yang sudah menyakiti hati nya datang kembali.
"Ada apa kesini?" To the point Aileen.
Xavier langsung duduk di atas brangkar menatap Aileen dengan sendu, "maaf aku lancang zel" rilih Xavier.
"Kamu kan udah selesaiin hubungan, ngapain masih nemuin aku?" Bingung Aileen.
"Gaboleh aku jenguk kamu?" Tanya Xavier.
"Gaboleh," tegas Aileen.
"Kenapa? Kamu marah sama aku?" Tanya Xavier polos membuat Aileen tertawa kecil.
"Marah?" Tawa nya kembali. "Kamu waras?" Tanya Aileen.
"Bukan marah lagi, tapi udah bener bener kecewa" tegas Aileen membuat mata Xavier berkaca kaca.
"Aku mau jelasin semuanya," ungkap Xavier.
"Gausah, gapenting juga. Toh kita udah selesai kan?" Kekeh Aileen membuat Xavier menggelengkan kepala nya.
"Aku udah gamau lagi kenal kamu," tegas Aileen, Xavier terkejut dengan ucapan gadis itu.
"Aku mau resign dari kantor," tegas nya kembali.
"Kamu mau pergi dari kehidupan aku?" Rilih Xavier membuat Aileen semakin bingung dengan ucapan nya.
"Aku salah ga kaya gini ke kamu? Dipojokin sebagai orang ketiga? Kamu mojokin aku seakan akan aku yang salah? Gila kamu ya," marah Aileen sambil menunjuk ke arah Xavier.
"Kamu mau kaya gini ke aku?" Tanya Xavier.
"Kita udah selesai," ucap Aileen dengan penuh ketegasan.
"Aku salah, disini aku yang salah." Tegas Aileen menyalahkan diri sendiri.
"Salah kenapa?" Tanya Xavier.
"Masih ngobrol sama kamu," jujur nya.
"Maaf aku udah ngancurin masa depan kalian yang udah di rancang bareng bareng, udah ngancurin hubungan yang udah di jalanin selama enam tahun, bahkan kalian gagal nikah gara gara aku" rilih Aileen menundukan kepala nya, lalu Xavier menyanggahkan dagu Aileen kembali.
"Kamu terlanjur sayang sama aku?" Tanya Xavier membuat Aileen menyunggingkan senyuman nya.
"Masih tanya hal sepele gini?" Heran Aileen.
"Tapi aku bisa mundur," tegas Aileen.
"Bisa?" Tanya Xavier.
"Bisa," sahut Aileen sambil mengerjapkan kedua mata nya.
"Kamu juga kemarin udah bilang gaakan lagi berhubungan sama aku, nikahin dia aja" tegas Aileen berluas hati untuk merelakan Xavier.
"Kamu gimana nanti?" Rilih Xavier.
"Kenapa nanya aku?" Heran Aileen.
"Kamu juga kemarin bilang kan gaakan pernah bisa lupain dia, bahkan kehilangan banget dia. Terus buat apa nanya gitu?" Kesal Aileen melihat mata Xavier yang tatapan nya kosong sekali.
"Aku udah ninggalin dia, aku udah selesai sama dia. Semua tabungan dan investasi udah balik lagi ke rekening aku, sekarang aku pilih kamu buat jadi pasangan hidup aku. Kamu mau?" Tanya Xavier membuat Aileen membulatkan mata nya sambil menggelengkan kepala.
"Kenapa? Nikah bulan depan tepat banget kamu ulang taun kenapa gamau? Kenapa kamu milih aku yang baru kamu kenal? Dia udah lama sama kamu, seharusnya kamu pilih dia. Orang tua gimana? Orang tua kamu marah banget," ungkap Aileen.
"Aku bakalan tanggung semua resikonya, kamu tenang aja. Percuma aku sama dia tapi hati aku cuma ada kamu," jujur Xavier karena cinta nya sudah terbagi.
Aileen benar benar bingung, dia juga mencintai Xavier tidak mau kehilangan nya. Apakah dia akan menerima cinta pria itu? Kembali menjalani hubungan disaat wanita lain tersakiti? Apakah Aileen wanita yang egois?
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Heart
RomanceCinta? . . Cinta seperti apa yang aku harapkan? Jalan cerita cinta bagaimana yang aku inginkan? Apakah aku bisa merubah semua yang terjadi? Bisa merubah takdir? Merubah rencana tuhan dari awal menjadi mulus? Jika aku harus memilih, aku tidak ingi...