Arga datang ke kantor dengan tatapan yang kosong, dia melihat Aileen bisa sebahagia itu jika bersama Xavier sungguh menyakitkan bagi nya.
Jenny dan Veyara yang ingin makan siang lebih awal karena mereka tidak masak dikosan sehingga beristirahat satu jam sebelum waktu nya, melihat Arga yang melewati mereka tanpa menyapa membuat nya heran.
"Arga arga!" Panggil Jenny menahan Arga.
Arga hanya menatap saja tanpa menyahut apapun, "arga kenapa lo kerja sih? Aileen sama siapa? Parah lo ya udah gue titip juga" marah Jenny membuat Arga menyunggingkan senyuman nya.
"Buat apa gue disana? Toh udah ada Xavier juga yang jaga" sahut Arga sungguh membuat Veya dan Jenny kaget.
"Hah?"
"Xavier jagain Aileen? Apa lo gila? Dia bisa sedih kalau ketemu Xavier!" Marah Veyara.
"Sedih? Engga tuh, gue liat tadi dia sebahagia itu sama Xavier." Kekeh Arga ini benar benar di luar prediksi mereka, Aileen ternyata terbuai kembali oleh janji janji Xavier.
"Arga tapi lo gabisa kaya gini, udah sekarang lo balik lagi dan jagain Aileen!" Kekeh Jenny.
"Dia bakalan sedih lagi!" Kekeh Veyara.
"Tapi dia bahagia sama Xavier, gue gabisa ngapa-ngapain" tegas Arga.
"Tapi lo cinta kan sama dia? Mumpung ada celah lo harus dapetin Aileen!" Tegas Jenny.
"Gue harus bilang berapa kali sih sama kalian hah? Aileen itu emang sakit kalau sama Xavier tapi dia bakalan jauh lebih sakit kalau ga sama cowo yang dicintai nya. Kalian gausah egois, dia bahagia sama pilihan nya, kita gabisa maksa!" Tegas Arga kekeh membuat sahabat sahabat nya terdiam.
"Gue gabisa ngapa-ngapain. Itu pilihan Aileen, kalian ga berhak salahin dia" tegas Arga lagi.
"Tapi kita gabisa biarin Aileen sakit hati terus, belum nanti perbandingan keluarga nya? Gimana Arga? Gue takut dia banyak pikiran," rilih Veyara.
"Gausah khawatir, ada Xavier mana mungkin dia diem aja disaat gadis yang dicintai nya ga di terima dikeluarga dia" ucapan Arga ada benar nya juga.
Disisilain xavier sedang mengurus pembayaran rumah sakit bahkan Aileen bisa pulang lebih cepat jika hari ini tidak ada keluhan apapun, Aileen juga sudah di lepas selang infusan nya dia jauh lebih baik ketika obat yang menjadi luka sudah hadir kembali kedalam pelukan nya.
Aileen duduk di atas brangkar sambil melipat selimut itu dengan rapih, ada seorang wanita yang masuk dan duduk di kursi siapa lagi jika bukan Celia, "gimana sehat?" Tanya nya.
"Sehat, malam ini bisa pulang. Mumpung masih sore jadi bisa belajar beraktivitas kaya biasa" jelas Aileen.
"Bagus kalau gitu," sahut Celia.
"Aku udah balikin semua tabungan dia, akses apapun aku udah tutup. Biar gaada hubungan lagi sama dia, keluarga aku yang lain udah marah," terang Celia membuat Aileen terdiam.
"Aku udah ngasih kesempatan dia berkali kali, tapi malah di sia-siain. Aku udah nutupin kelakuan dia ke keluarga tapi yaudah jalan nya harus gini mungkin" jujur Celia dengan mata yang berkaca kaca.
"Gabakalan ada jaminan dia bakal ngelakuin hal yang sama ke kamu nanti nya," sindir Celia.
"Aku bingung," rilih Aileen.
"Kamu udah terlanjur sayang sama dia? Maju aja," tegas Celia air mata itu tiba tiba hilang dengan tatapan yang sinis.
"Kalau boleh jujur aku emang terlanjur," ungkap Aileen membuat Celia tertawa licik.
"Bener kan? Ha ha ha" tawa nya.
"Terlanjur," sahut Aileen kembali.
"Terlanjur cinta, sayang?" Sambil tertawa sinis.
"Iya, maafin aku Celia" memegang tangan Celia dengan erat.
"Setelah tau dia punya pacar , punya calon istri kamu masih ngarepin dia?" Tanya nya tidak percaya, "labil ya kamu, sesuai sama umur kamu!" Emosi Celia sungguh membuat Aileen bingung.
"Aku ga ngarepin dia balik lagi ke aku, dia sendiri yang kesini" jujur Aileen, dia bingung dengan Celia yang katanya menanyakan namun berakhir di cibir.
"Katanya gamau menang tapi ada yang tersakiti, gimana sih?" Sakit Celia.
"Maaf, ga mungkin kan aku di deketin Xavier ga kebawa perasaan?" Jujur Aileen.
"Lah emang kamunya ngarep aku udahan sama Xavier kan?" Kekeh celia.
"Aku udah minta selesaiin kedia, apa itu kurang buat kamu? Tapi Xavier balik lagi ke aku, aku .."
"Lanjut aja sama Xavier," potong celia. "Maju," tegas nya lagi.
"Keluarga nya kemarin nangis ke aku, apalagi ibu nya. Mereka semua sayang sama aku, mereka bilang aku gaada kurangnya. Ini Xavier yang salah" pembelaan Celia membuat Aileen tersenyum.
"Keluarganya udah mihak kamu kenapa kamu suruh aku maju?" Heran Aileen.
"Cowonya aja maju ke kamu, buat apa lagi?" Sindir Celia.
"Sayang, ayo kita pulang! Dokter udah izinin" ucap Xavier tidak sadar jika itu Celia, iya kira itu adalah Veyara.
Celia memandang keduanya dengan menyunggingkan senyuman licik, "bagus ya kalian. Udah jadian nih?" Sindir Celia sambil bangkit berdiri.
Prok prok prok .. "selamat ya Aileen, semoga karma ga ngehampirin kamu!" Sindir Celia. "Gaada jaminan loh kalau Xavier ga kaya gitu lagi," sindir kembali Celia.
"Munafik," cibir Celia lalu pergi ke arah luar meninggalkan mereka berdua.
"Udah gausah dipikirin," tegas nya.
Aileen menangis, "aku salah kan Xavier? Aku salah, keluarga kamu bahagia dapet menantu kaya dia! Dia sabar orangnya, dia jagain kamu selama enam taun! Aku ini gaada apaapanya dibanding dia!" Tangis Aileen lalu Xavier memeluk nya dengan erat.
"Gausah kaya gitu, buktiin ke keluarga aku okey? Walaupun keluarga aku mandang kamu sebelah mata gaya yang mewah makeup berlebihan, kamu gausah khawatir aku bisa jagain kamu" tegas Xavier membuat Aileen mengerutkan dahi nya.
"Keluarga kamu mandang aku kaya gitu?" Tanya Aileen.
Xavier seperti nya salah bicara, "ah gimana?" Bingung Xavier.
"Mereka liat aku sebegitunya? Di instagram? Gaya aku mewah iya? Makeup aku berlebihan? Ga kaya dia yang sederhana?" Tanya nya emosi.
"Ga gitu Zel, sebenernya emang keluarga aku bilang tumben banget aku mau sama cewe yang kaya kamu," jujur Xavier.
"Kaya aku gimana? Aku jelek dimata mereka gitu?" Marah Aileen.
"Liat Celia, dia jarang pake makeup sederhana ga terlalu mewah. Itu yang dipikirin keluarga aku, mereka ngira kamu cewe gabener. Udah ngegoda aku sampai khianatin Celia, makanya aku bilang buktiin ke keluarga aku kalau kamu bukan cewe yang gabener! Kamu pilihan aku yang paling baik," tegas Xavier membuat Aileen terkejut dengan perkataan nya.
"Hebat ya mereka bisa nilai aku di sosial media tanpa liat semuanya, ayah kamu kan tau aku kerja sama ayah kamu udah lumayan lama. Kenapa tega kaya gitu?" Heran Aileen.
"Karena posisi kita berselingkuh Aileen, aku selingkuh dari Celia," tegas nya.
"Mereka judge aku dari penampilan," heran Aileen. "Don't judge in the cover" tegas nya.
"Aku beneran gasalah pilih kamu, makanya kamu buktiin kalau kamu yang terbaik buat aku" kekeh Xavier membuat Aileen bingung apakah dia harus melanjutkan semuanya yang toxic ini atau berhenti namun dia kehilangan Xavier pria yang dicintai nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Heart
RomansaCinta? . . Cinta seperti apa yang aku harapkan? Jalan cerita cinta bagaimana yang aku inginkan? Apakah aku bisa merubah semua yang terjadi? Bisa merubah takdir? Merubah rencana tuhan dari awal menjadi mulus? Jika aku harus memilih, aku tidak ingi...