Sesudah sampai di tempat perusahaan Klien yang hanya memerlukan jalan kaki saja karena dekat dengan tujuan, "akhir nya" ujar Veya sambil mengipas-ngipasi leher yang berkeringat.
"Gila sih ini, gue pengen mandi lagi gakuat" kesal Jenny anak nya si paling hobi mandi.
"Liat si Aileen," unjuk nya melihat Aileen yang sedang duduk di kursi taman dengan Xavier yang berjongkok dibawah sambil melepas sepatu Aileen.
"Aih sosweet nyaa" gumam Jenny.
Aileen yang merintih kesakitan ternyata kaki nya yang lecet itu berdarah sedikit, "pake hansaplast ya, biar ngeganjel luka nya" ujar Xavier membuat Aileen tertegun.
Wajar tidak jika gadis itu memiliki perasaan berbeda kepada bos nya? Di perlakukan baik dan senyaman ini, pasti semua perempuan pasti bawa perasaan.
"Xavier, apa ini ga berlebihan? Gue malu diliatin sahabat sahabat gue" jelas nya membuat Xavier bangkit karena sudah memberikan obat dan hansaplast ke kaki Aileen.
"Zella, saya cuman niat bantu kamu." Jawab nya tersenyum manis.
Satu jam meeting di perusahaan dekat pemandangan yang indah dan nuansa yang sejuk, tidak panas dan tidak terlalu dingin walaupun hari ini menunjukan pukul satu siang. "Deal," tegas Xavier mengenggam tangan klien nya.
"Tuan Xavier dan nona Aileen sangat cocok, kalian pacaran ya?" Tanya nya membuat Aileen terpelongo dan Xavier tertawa kecil.
"Tuan rencana nya pembangunan kapan?" Tanya Aileen mengalihkan pembicaraan.
"Secepatnya, nanti saya kabari jika dana sudah cair okey?" Ujar klien.
Meeting selesai dan mereka kembali ke villa, "hari ini Aileen masak deh, mau ga? Gue kangen masakan lo Aileen" jelas Jenny.
"Harus banget gue yang masak?" Tanya nya kesal.
"Liat disini udah lengkap banget leen," kekeh Jenny membukakan kulkas di villa itu.
Aileen melihat nya dengan selidik, "niat banget sih emang" jelas nya."Cepet leen masak masak! Hmm menu nya apa ya .." bingung Veyaa.
"Asal dibantuin pokonya gue gamau sendiri," tegas Aileen.
"Ya gue bantu, tapi bantu motong motong doang," ujar nya lalu mereka semua memasak.
Bercerita hal lucu bahkan sambil memasak memang seru dan membuat hati menjadi bahagia jika bersama sahabat, sambil mendengarkan lagu juga dan bersenandung.Harum masakan Aileen tercium ke luar, karena Xavier sedang tertidur dan beristirahat di ruang tamu bersama rey disana. Dia terbangun karena mencium aroma yang membuat dia semakin kelaparan. "Wiii pada masak nih?" Ujar Xavier.
Semuanya terkejut ketika Xavier menghampiri mereka, Aileen takut jika Xavier meminta masakan nya yang tidak enak itu. Aileen dan yang lain nya hanya cengengesan saja tanpa menjawab pertanyaan Xavier.
"Kenapa pada cengengesan gitu?" Tanya Xavier bingung.
"Makan pak" ujar Veyara menatap Xavier.
"Masakan siapa ini?" Tanya nya penasaran."Aileen pak, dia pinter masak" jawab Jenny membuat Aileen menepuk dahi nya dengan pelan.
Xavier tersenyum manis ke arah Aileen, "kek nya bisa nih nyoba" ujar Xavier langsung duduk di samping Aileen.
"Bis-bisaaa" jawab nya.
"Boleh kok pak" ujar Aileen karena Xavier belum juga mengambil makanan nya.
Xavier menganggukan kepala, "iya sediain dong," jelas Xavier membuat Aileen menghela nafas dengan panjang.
"Harus aku?" Tanya Aileen bingung.
"Harus dong kan kamu asisten saya," tegas Xavier.
Iya asisten di kantor doang anjir, ga di luar juga. Kesan nya kek pembantu gue, batin Aileen.
Jenny dan Veyara menahan tawa melihat Aileen yang sedang menyiapkan makan untuk sang bos nya itu, "makan aja gausah nahan tawa gitu," marah Aileen menodongkan garpu kepada mereka membuat nya menganggukan kepala dan malu.
"Zella" rilih Xavier.
"Ze-zellaa?" Kaget Veyara mulut nya langsung di tutup oleh Jenny.
Aileen memanyunkan bibir nya, bisa bisa nanti dia di bully jika sedang bersama sahabat nya itu.
"Ada yang salah?" Tanya Xavier.
"Gaada pak" jawab tegas Jenny.
**
Diperjalanan memang sangat macet, padahal sore tadi sudah memutuskan untuk pulang. Namun hari ini sudah larut malam, dengan keadaan masih di jalan."Tidur," gumam Xavier melihat Aileen yang ketiduran.
Xavier berhenti di depan rumah Aileen lalu menatap gadis itu dengan sendu, menggoyang goyangkan tangan nya untuk membangunkan dia. "Zel, bangun. Udah sampe" jelas Xavier lalu Aileen membuka mata nya dengan pelan dan menatap sekitar.
"Dimana?" Tanya nya dengan nada suara bangun tidur.
"Di depan rumah kamu," jawab nya.
"Udah sampe lagi perasaan tadi masih jauh deh," gumam Aileen.
Xavier tersenyum kepada Aileen, mengenggam tangan nya dengan erat membuat gadis itu terpelongo dan jantung nya berdebaran sangat kencang, ada apa ini?
Menyelipkan rambut Aileen di daun telinga dan menangkup wajah nya oleh satu tangan, "besok jangan telat" jelas Xavier hanya mengatakan itu membuat Aileen terdiam.
Ck, gue kira dia mau ngomong apa ternyata cuman jangan telat doang. Lah ngapain tangan nya masih pegang pegang gue? Batin Aileen.
"I-iya pak. Aku pulang dulu, sampai ketemu besok" jelas Aileen melepaskan tangan Xavier namun pria itu semakin mempererat pegangan nya.
"Masih ada yang mau diomongin?" Tanya Aileen.
Namun Xavier terus saja menatap Aileen dengan sendu, "pak?" Tanya nya lagi.
Melepaskan tangan Aileen dengan cepat, "ah maaf, see u ya" ujar Xavier tersenyum kepada Aileen.
Aileen masuk ke dalam rumah sambil senyum senyum sendiri, hari ini adalah hari salah tingkah paling banyak menurut Aileen. Dia merasakan kenyamanan dan bahagia jika di dekat Xavier.
Merebahkan diri di atas ranjang sambil menatap langit langit kamar, "Xavier Dirgantara" gumam nya sambil senyum senyum tak karuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Heart
RomanceCinta? . . Cinta seperti apa yang aku harapkan? Jalan cerita cinta bagaimana yang aku inginkan? Apakah aku bisa merubah semua yang terjadi? Bisa merubah takdir? Merubah rencana tuhan dari awal menjadi mulus? Jika aku harus memilih, aku tidak ingi...