Aileen sampai di bawa kerumah sakit oleh teman teman nya, mereka semua tidak mengabari ibu Aileen karena takut akan memarahi gadis itu, bahkan nanti ibu nya akan sangat membenci Xavier.
Dokter memeriksa keadaan Aileen, memasukan jarum suntikan dan menginfus nya terlebih dahulu. "Dia punya panik attack berlebihan ya?" Tanya dokter membuat Jenny dan Veyara menatap Arga.
Pasalnya mereka berdua tidak tahu jika Aileen mempunyai riwayat sakit yang seperti itu, "a-anu .." bingung Arga karena dia dari kecil bersama Aileen pasti tahu semua tentang nya.
"Arga?" Rilih Jenny kesal.
"I-iya dia punya panik attack berlebihan, setiap dia mendengar kabar yang menurut nya ga enak pasti gini." Jujur Arga.
"Jadi waktu Devano meninggal dia pingsan itu karena Aileen punya panik attack? Kenapa lo gabilang? Heh kita udah temenan lama sama Aileen ya kenapa lo baru bilang sekarang hah?" Marah Jenny.
"Ta-tapi waktu Devano meninggal dia pingsan juga gue tetep mikir mungkin Aileen belum makan, karena posisi nya emang masih pagi" jujur Veyara.
"Dia punya panik attack berlebihan, jadi setiap dia denger kabar yang mengejutkan khawatir sekali terjadi lagi seperti ini. Mohon dijaga untuk nona Aileen agar tidak banyak pikiran, ini berpengaruh dengan kesehatan nya." Terang dokter.
"Sama satu lagi, dia terkena tipes mungkin karena kelelahan. Nanti suster akan datang kemari memberi obat juga" tegas dokter nya.
"Iya dok" sahut semuanya.
Dokter itu keluar dari ruangan, "sumpah, Aileen emang punya riwayat panik attack yang berlebih tapi ini terjadi waktu papah Aileen meninggal, kakak nya dan terakhir Devano. Terus apa yang buat dia kaya gini?" Bingung Arga.
"Dia tau Pak Xavier punya calon istri," ungkap Jenny membuat Arga syok dan membulatkan mata nya.
"APAAAA?" Kaget Arga.
"Gausah lebay anj," marah Veyara mencubit sahabat nya.
"Gue ga lebay bngst, ini parah sih" emosi Arga.
"Dan apa lo tau mereka udah hubungan berapa lama?" Tanya Jenny.
"Berapa?" Tanya Arga penasaran.
"Enam tahun cok, itu bukan waktu yang bentar ajg!" Jelas Jenny membuat Arga menepuk dahi nya.
"Ck sialan, jadi Xavier mainin Aileen doang? Ajg banget" marah Arga.
Arga menatap Aileen dengan sendu, pantas saja gadis itu sampai panik attack rupanya dia hari ini sedang sakit fisik bahkan hati yang sudah hancur remuk.
Mendapatkan kebohongan dari pujaan hati nya, pujaan hati itu adalah calon suami orang lain. Bahkan mereka sudah menjalin hubungan selama enam tahun lama nya, Aileen sedikit pun tidak pernah berniat untuk merebut Xavier dari wanita nya.
Ponsel Aileen terus berdering karena panggilan masuk dari Xavier yang tak kunjung di angkat sejak tadi, Xavier hari ini sedang khawatir apakah gadis itu baik baik saja setelah ia masuk ke dalam kosan nya? Apa justru dia diculik? Itulah pikiran Xavier karena jarang sekali Aileen tidak menjawab telepon atau pesan dari nya.
"Berisik bajingan," kesal Arga mematikan ponsel Aileen agar Xavier tidak menelpon nya lagi.
"Ini gimana solusi buat Aileen?" Tanya Veyara bingung.
"Ya menurut gue sih Aileen pasti bakalan ngejauh, karena gamungkin banget kalau dia tetep ngelanjutin hubungan nya. Dia anak baik, gamungkin dong ngerebut calon suami orang?" Jelas Jenny membuat Veyara menggelengkan kepala nya.
"Menurut gue engga, kalau sama sama cinta gimana? Dan kita harus pikirin kedepan nya, kita harus jadi penengah, kita jangan bela Aileen dan kita juga ga bela pihak sana" tegas veyara.
"Kalian ini apaan sih?" Marah Arga menatap kedua nya. "Sahabat kita lagi sakit masih sempet sempet nya mikir kaya gitu, yang dipikirin tuh gimana cara nya Aileen sembuh dan balik lagi kerumah tanpa ibu nya tau Aileen panik attack lagi!" Tegas Arga membuat kedua teman nya menundukan kepala.
"Maaf," ucap keduanya.
**
Hari ini Veyara dan Jenny seperti biasa masuk ke kantor walaupun mata yang sedikit mengantuk karena menjaga Aileen semalaman, hari ini giliran Arga yang menjaga. Arga pun izin kepada Rey untuk tidak masuk hari ini, tidak memberikan alasan untuk menjaga Aileen namun dia izin untuk keperluan keluarga.
"Eh eh, mana Aileen?" Tanya Rey.
"Gaada, gaada Aileen" tegas Jenny.
"Serius gue jen, mana Aileen?" Tanya nya kekeh.
"Ada perlu apa lo?" Songong Jenny karena dia dan Rey seperti anjing dan kucing.
"Biasa aja dong gausah ngegas, cepet kasih tau gueee JENNY!" Kesal Rey.
"Emang ada perlu apa? Xavier yang minta?" Emosi Jenny.
"Tumben banget lo emosi sama Tuan Xavier," bingung Rey.
"Bilangin sama bos lo, gausah peduliin Aileen lagi." Marah Jenny pergi meninggalkan Rey.
Rey menarik tangan Jenny sampai gadis itu berada di dekapan nya, mereka berdua saling tatap menatap satu sama lain. "Ekhmmm," deheman suara Veyara sambil menahan tawa membuat kedua nya melepaskan pelukan.
"Aduh kek nya ada yang cinlok part 2," sindir Veyara masuk ke dalam ruangan nya sambil meledek terus Jenny.
"Eh ga ya anjir, gue gasuka cinlok" tegas Jenny. "Pergi ga lo" kesal nya.
"Jenny!" Panggil Xavier membuat Veyara yang tadinya sudah masuk ke dalam ruangan langsung keluar lagi.
Jenny terlihat malas melihat Xavier, "gimana Pak?" Tanya Jenny.
"Dimana Aileen tumben dia belum dateng? Mana juga Arga?" Tanya nya karena dia hari ini belum melihat Arga di ruang keuangan.
"Arga izin pak," sahut Rey.
"Izin? Kemana dia?" Tanya nya penasaran apakah pergi bersama Aileen?.
"Urusan keluarga katanya," sahut kembali Rey.
"Sekarang mana Aileen?" Tanya Xavier kepada Jenny karena dia mendengar keributan rey dan gadis itu barusan.
"Eh jenny saya lagi bicara sama kamu, kamu bisa tatap saya sebentar? Gasopan banget," marah Xavier.
Jenny sejak tadi memainkan kuku cantik nya karena malas melihat wajah penghianat seperti Xavier, wajah setenang ini bisa menyakiti dua hati wanita sekaligus.
"Saya?" Tunjuk nya kepada diri sendiri.
"Ya kamu, siapa lagi? Kek nya kamu sewot banget kalau saya nanya Aileen kenapa?" Heran Xavier.
"Ya tanya aja sama diri bapak sendiri," ungkap nya lalu masuk ke dalam ruangan.
Veyara menepuk dahi nya pelan, "pak maaf ya pak" cengengesan nya.
"Dimana Aileen?" Tanya Xavier kepada Veyara.
Veyara bingung harus menjawab apa jujur atau bohong, namun jika Xavier kesana apakah Aileen akan kambuh kembali panik attack nya?
"A-aileen .. aa-ileen,"
"Ya dimana? Aileen dimana?" Tanya Xavier gemas.
"Dia dirumah sakit," keceplosan Veyara membuat Jenny yang mendengar dari dalam berdecik kesal karena sahabat nya tidak bisa menjaga rahasia.
"Apa? Kenapa bisa Aileen dirumah sakit? Kemarin dia baik baik aja," bingung Xavier.
"Dia sakit, saya kembali bekerja pak maaf" jelas Veyara tanpa memberitahu lebih lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Heart
RomansaCinta? . . Cinta seperti apa yang aku harapkan? Jalan cerita cinta bagaimana yang aku inginkan? Apakah aku bisa merubah semua yang terjadi? Bisa merubah takdir? Merubah rencana tuhan dari awal menjadi mulus? Jika aku harus memilih, aku tidak ingi...