* * *
*
Di sini Jaemin sekarang, di apartemen mewah milik Jeno. Kemarin, setelah pelajaran terakhir selesai Jaemin berniat akan pulang bersama Haechan Felix dan Renjun karena mereka ingin pergi ke taman kota sebelum pulang ke rumah. Namun rencana itu harus dibatalkan karena Jaemin akan pulang bersama Jeno, Felix pun juga sama, setelah bel berbunyi dirinya menghilang pergi duluan tanpa memberitahunya ataupun Haechan. Dan sudah pasti pemuda itu pulang bersama Hyunjin. Sedangkan Haechan dan Renjun, mungkin kedua temanya itu pulang dengan di jemput seperti biasanya.
"kenapa kau mengajakku kemari Hyung?" tanya Jaemin bingung.
Sebenarnya tidak masalah bagi Jaemin untuk diajak pulang kemanapun yang menjadi permasalahan nya adalah dia belum meminta izin kepada orangtuanya. Jikapun Jaemin pulang terlambat kerumah mungkin ia berada di rumah Felix, Haechan atau Renjun, kedua orang tua Jaemin sudah akrab dengan teman-teman nya itu.
Orang tua mereka juga saling mengenal, sewaktu kecil mereka juga sering bertemu karena diajak para orang tua untuk berkumpul bersama.
Berbeda dengan Jeno, walaupun orangtua mereka saling mengenal dan dekat mereka bahkan tidak kenal satu sama lain, hal itu karena sebelumnya keluarga Jeno sangat jarang berada di Seoul.
"lalu kau mau kemana? ke mansion keluargaku?"
"tidak.. tidak.. kita disini saja" ucap Jaemin menggeleng "harusnya kau mengantarku pulang, tapi kau malah membawa ku kemari"
"maafkan aku, baiklah ayo aku akan mengantarmu pulang" ujar Jeno berdiri dari duduknya bersiap untuk mengantarkan Jaemin kembali ke rumahnya.
"ahh.. tidak usah aku hanya perlu menelfon Appa atau Eomma dulu, aku akan memberitahu mereka kalau aku berada di tempatmu agar mereka tidak pusing mencariku nantinya"
"tidak perlu aku sudah melakukannya"
"hah?" Jaemin menatap tidak percaya kepada Jeno "kau serius Hyung? kapan kau melakukannya?" tanya Jaemin penasaran.
"bukankah aku sudah memberitahumu tadi?"
"eoh.." Jaemin menyerngitkan alisnya, kapan Jeno memberitahunya (?) Kalaupun Jeno sudah memberitahunya ia lupa kapan itu.
"kau tidak perlu tau" seru Jeno "kau mau mandi atau makan dahulu?" tanya Jeno yang hendak berdiri.
"padahal aku sudah memberitahunya tadi sebelum kesini, apa dia lupa?" batin Jeno. Sebelum membawa Jaemin ke apartemen nya Jeno sudah mengabari orangtua Jaemin. Bahkan Jeno juga sudah memberi tahu Jaemin bahwa ia akan mengajaknya berkunjung. Kenapa pemuda manis itu lupa (?) Apa dia tidak mendengar ketika Jeno berbicara (?)
"eoh!! terserah kau saja Hyung" sahut Jaemin.
"baiklah kau pesan saja makanan pakai handphone ku, aku akan pergi mandi terlebih dahulu" Jeno melemparkan ponsel miliknya kepada Jaemin. Jaemin yang masih mencerna ucapan Jeno terjengkit kaget dan langsung menangkap ponsel Jeno sebelum terjatuh ke lantai.
"kenapa pakai handphone mu Hyung?"
"kau banyak tanya sekali, lakukan saja seperti yang aku katakan" titah Jeno lalu beranjak meninggalkan Jaemin di ruang tamu. Jaemin menatap malas Jeno yang sudah pergi meninggalkan nya sendiri.
"menyebalkan sekali manusia itu" batin Jaemin.
Jaemin masih menatap ponsel Jeno yang berada di tangannya. Jaemin menghidupkannya dan ponselnya memakai pasword. Jaemin lupa menanyakan pasword nya kepada Jeno dan akhirnya Jaemin memesan makanan menggunakan handphone miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny Is With You [End]
Teen Fiction"kenapa kalian tidak mendengarkan ku dulu? aku tidak bersalah disini, aku juga tidak tahu jika akan berakhir seperti ini" -Jaemin "aku sudah sejauh ini membawamu, bahkan aku diusir oleh keluarga ku sendiri... kau harus bertahan agar aku memiliki s...