Sebelum baca, aku mo ngasi tau kalau aku nge publish story baru, jangan lupa berkunjung yauu...
yang aku publish baru prolognya sehh, but jangan lupa dilihat dulu siapa tau minat buat baca..
* * *
*
Pagi ini Sean aka Jaemin serta kedua anaknya duduk di bangku taman. Tidak ada pembicaraan selama mereka disana seakan mengizinkan keheningan untuk mengisi kekosongan.
"kita mau kemana Nana?" tanya si bungsu memecah keheningan.
"maaf.. Nana tidak tahu harus membawa kalian kemana" jawabnya dengan wajah sendu.
"jika kita menyewa apartemen uang yang Nana punya tidak cukup"
Jaemin menengadahkan kepalanya menatap langit pagi yang begitu terang memancarkan cahayanya, tidak ada awan di layar langit membuat matahari secara langsung memberikan sinarnya menerangi setiap inci bumi.
"jika aku pulang ke tempat Eomma dan Appa apa mereka akan menerimaku? mereka mengetahui kebenarannya"
Jaemin menghembuskan nafas kasar, tujuannya sekarang sudah bulat, ia harus pergi ke toko bunga untuk meminta bantuan Karina.
Jaemin menarik kopernya dengan pelan, sedangkan Jisung dan Sungchan berjalan didepannya dengan tas dan botol minuman yang mereka sandang.
Sesekali Sungchan meremat ujung bajunya, ia merasa lelah namun tidak ingin merepotkan 'Mommy Na' nya.
*
*
*
Akhirnya perjalanan Jaemin berakhir, kakinya berhenti didepan pintu masuk toko bunga tempatnya bekerja. Matanya menatap sekeliling, tidak ada seorangpun yang berada di toko ini. Apa hari ini toko bunga sedang tutup (?) Padahal hari ini bukan hari libur, kemana pergi nya Karina (?) Biasanya di jam segini toko bunga sudah dibuka oleh Karina.
Daripada pusing memikirkan segalanya Jaemin memilih untuk duduk di kursi depan toko untuk menunggu Karina, mungkin perempuan cantik itu sedang ada urusan penting pagi ini, karnanya ia datang terlambat.
"Nana Sungchan lapar" keluh Sungchan membuyarkan lamunan Jaemin.
Jaemin tersenyum hangat, ia meraih bahu Jisung yang duduk disebelahnya.
"Jisung jaga Sungchan disini, Nana akan pergi membeli makanan untuk kita"
Jisung mengangguk paham, ia mendekatkan duduknya pada Sungchan, dan membiarkan Jaemin pergi membeli beberapa makanan di seberang jalan.
*
*
*
Beberapa menit Jaemin pergi, seorang pria dewasa menghampiri dua bocah yang tengah melamun menatap jalanan yang ramai.
"hallo!!"
Jisung dan Sungchan menengadahkan kepalanya menghadap sumber suara yang menyapa pendengaran mereka.
Bola mata Sungchan berbinar melihat pria yang berdiri di sebelah mereka, sedangkan Jisung menatap bingung orang asing yang berada di dekatnya itu. Jisung terkesiap dan melindungi Sungchan dengan menggandeng tangan Sungchan dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny Is With You [End]
Teen Fiction"kenapa kalian tidak mendengarkan ku dulu? aku tidak bersalah disini, aku juga tidak tahu jika akan berakhir seperti ini" -Jaemin "aku sudah sejauh ini membawamu, bahkan aku diusir oleh keluarga ku sendiri... kau harus bertahan agar aku memiliki s...