part 50 [end]

914 15 0
                                    

*  *  *

*

Jaemin tersentak dari tidurnya kala merasakan sesuatu yang menerobos inti dirinya. Nipplenya terasa sakit, bagian bawahnya terasa sesak, ada sesuatu yang memaksa masuk.

"eughh.. " lenguh Jaemin, matanya masih setengah terbuka, ia mencoba mencerna situasi sekarang.

"shsstt.." desis Jeno mencoba menidurkan Jaemin kembali, ia menepuk pelan pucuk kepala Jaemin.

"ahh.. sa.. kitt" rengek Jaemin. Ia membuka lebar matanya menatap Jeno yang berada di selangkangannya.

Sedangkan Jeno, ia masih berusaha memasukkan miliknya ke hole hangat Jaemin.

"santaii saja.. jangan mengetatkannya Jaemm.. " keluh Jeno.

"sakitt.. Hyung"

Jeno menyentakkan miliknya dengan kuat menerobos hole Jaemin, Jaemin ingin memekik keras namun mulutnya dibekap oleh Jeno menggunakan tangannya.

"biarkan sebentar" pinta Jeno.

Jaemin menurut, matanya mengeluarkan air. Rasa sakit dan sesak Jaemin peroleh pada bagian bawahnya.

"berhh.. gerakla.. hh" pinta Jaemin.

Jeno menuruti permintaan Jaemin, ia memaju mundurkan pinggulnya dengan pelan. Jaemin
merasakan kenikmatan pada bagian bawahnya, kepalanya mendongak dengan dada yang membusur.

"ARKHH.. sahh.. kihht.. " pekik Jaemin ketika Jeno semakin kuat dan cepat menghentakkan pinggulnya.

Nafas keduanya memburu dengan suara desahan yang saling bersahut-sahutan.

"ri.. leks.. ba.. byhh.. " pinta Jeno ketika penisnya di jepit kuat oleh dinding anal Jaemin.

"pel.. ahh.. uhh.. lahh.. hyunghh.. " racau Jaemin.

Bukannya mendengarkan Jaemin, Jeno semakin meperdalam tusukannya, menghiraukan Jaemin yang sudah kewalahan.

Ujung mata Jaemin menitikkan air mata. Jeno yang melihat itu langsung mengusap mata Jaemin menggunakan jempolnya.

Jeno mendekatkan wajahnya, ia menciumi bibir Jaemin dengan lembut. Sontak Jaemin mengalungkan tangannya ke leher Jeno. Ia melingkarkan kakinya di pinggang Jeno.

Jeno melepaskan pagutannya, seuntaian benang saliva menetes di dagu Jaemin. Ia menatap Jaemin, wajah sayu dan Jaemin, sangat menggoda baginya.

"terhh.. lahh.. ahh.. luhh.. dahh.. ahh.. nghhh.. dahh.. lam.. ngghhh.. " racau Jaemin.

"nghh.. ahh.. uhhngghhh..

"nikmat sekali Jaemmm.. nghhh" lenguh Jeno.

Ia semakin menyentakkan penisnya ke dalam anal Jaemin.

Jaemin merasakan milik Jeno yang semakin membesar, Ia merapatkan pahanya dan menekan Jeno menggunakan kakinya.

"arkhhh... " desah Jeno kala pelepasannya. Tubuh Jaemin mengejang dan kakinya bergetar. Jeno menyemprotkan spermanya di dalam anal Jaemin.

"huhh.. huuh.. huh"  nafas Jaemin memburu.

Jeno menatap lekat wajah Jaemin perlahan Ia menepis jarak di antara mereka, Jeno menempelkan bibirnya dan Jaemin. Melumatnya dengan lembut.

Jaemin meraih tengkuk Jeno menelusupkan jarinya di sela-sela rambut Jeno untuk melampiaskan rasa nikmatnya. Ia menekan tengkuk Jeno untuk memperdalam ciuman mereka. Selesai menikmati bibir manis Jaemin, Ia melepaskan miliknya dari anal Jaemin.

My Destiny Is With You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang