* * **
Jaemin tengah menyiapkan masakan yang akan mereka makan diatas meja ruang makan dibantu oleh Haechan yang setia membuntutinya.
"Haechan berhentilah mengikuti setiap langkahku" jengah Jaemin.
Jaemin sudah risih karena kepalanya bertabrakan dengan kening Haechan.
Haechan sumringah. Tangannya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"maafkan aku, aku hanya tak ingin kau kabur lagi"
Jaemin memutar bola matanya malas.
"terserah, sekarang lebih baik kau panggil Mark Hyung dan Chenle, aku akan memanggil Jeno Jisung dan Sungchan" titah Jaemin.
Haechan berdecak malas, ia mendudukkan dirinya di atas kursi.
"kenapa tidak sekalian saja? kau kan berjalan kearah yang sama"
"kau ini kenapa sih Chan? berjalan menaiki tangga tidak akan membuatmu jadi kurus"
"terserah"
Haechan mengambil piring untuknya makan terlebih dahulu, menghiraukan Jaemin yang menatap tajam dirinya.
Jaemin sudah menduga hal itu akan keluar dari belahan bibir Haechan. Jaemin juga sudah mengetahui permasalahan yang terjadi diantara Haechan dan Mark. Jaemin merasa bersalah.
Tanpa mempedulikan Haechan lagi, Jaemin berlalu menuju kamar. Memanggil semua anggota keluarga untuk melakukan makan siang mereka.
*
*
*
Jaemin sudah mendudukkan dirinya diatas kursi disamping Jeno. Sedangkan dua anaknya duduk di sebelah Jaehyun dan Taeyong. Sedangkan Haechan duduk tepat di depan Jaemin. Nampaknya Haechan sudah menyelesaikan acara makan siangnya tanpa mereka.
Jaehyun dan Taeyong hanya bisa menghembuskan nafas kasar melihat kelakuan menantunya itu. Ini bukan pertama kalinya Haechan bersikap seperti ini. Jika bukan ancaman Mae nya sudah pasti Haechan tidak akan ikut ke mansion ini.
Chenle datang dengan Mark yang berjalan dibelakangnya. Haechan menatap tajam Mark lalu beralih pada Chenle yang berdiri disebelahnya.
Chenle hendak menyentuh lengan Haechan namun dengan sigap Haechan berdiri menjauhi mereka.
"aku selesai" ucapnya ketus.
Haechan berlalu meninggalkan ruang makan menuju pintu keluar menghiraukan Chenle yang memanggilnya.
"Chenle nakal ya? makanya Momma tidak mau melihat Chenle?" lirih Chenle.
Mark menggendong anaknya untuk duduk dipangkuannya.
"bukan begitu mungkin Momma Chenle sedang lelah karena tadi harus membantu Mommy Na" ucap Taeyong membela.
"tapi sebelumnya Momma memang seperti ituitu selalu menjauhi Chenle" keluh Chenle.
"sudah.. sudah jangan berbicara lagi ayo makan" ajak Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny Is With You [End]
Novela Juvenil"kenapa kalian tidak mendengarkan ku dulu? aku tidak bersalah disini, aku juga tidak tahu jika akan berakhir seperti ini" -Jaemin "aku sudah sejauh ini membawamu, bahkan aku diusir oleh keluarga ku sendiri... kau harus bertahan agar aku memiliki s...