* * *
*
Cukup lama perjalanan yang ditempuh Jaemin untuk bisa berlabuh di halaman rumah orangtuanya. Kota Seoul. Dengan langkah ragu ia turun dari mobil diikuti oleh dua anaknya serta Jeno.
Kedua tangannya memilin ujung bajunya, setelah sekian lama akhirnya ia datang kembali ke rumah ini. Dulu pernah ia pikirkan dan yakinkan dirinya untuk tidak datang lagi ke tempat ini, namun sekarang kenyataannya malah sebaliknya. Entah kemana hilangnya dendam yang dimilikinya dulu.
Jeno menyentuh po pundak Jaemin untuk meyakinkan anak itu. Disebelahnya berdiri Jisung sedangkan Sungchan berada di sebelah Jaemin.
"ayoo! semuanya akan kembali seperti awal"
Mereka melangkah perlahan mendekati pintu masuk.
Jeno memencet bel yang ada di dekat pintu. Sungchan melepaskan genggaman tangan Jaemin, matanya menatap bingung Jaemin yang sepertinya menahan tangis.
"Mommy Na ada apa?" tanya Sungchan, ia memeluk Jaemin dengan erat.
"jangan nangis Nana Sungchan dan Jisung-ie Hyung ada disini"
Jaemin mengubah dirinya untuk berjongkok menyamakan tingginya dengan Sungchan.
Tangannya mengelus lembut pucuk kepala Sungchan.
"Nana tidak apa, tidak perlu khawatir" Jaemin menampilkan senyuman manisnya.
Saat sedang asik mengobrol dengan Sungchan, pintu yang berada disebelahnya terbuka menampilkan dua sosok manusia yang dirindukan Jaemin, bahkan sangat dirindukannya.
Jaemin berdiri dan menatap lekat dua pasang mata yang menatapnya dengan berkaca-kaca.
"Ja-jaeminn.. "
"Appaa.. Eomma.. " tanpa bisa ditahan air mata Jaemin jatuh membasahi pipinya, kakinya melangkah mendekat untuk memeluk dua orang itu.
"maaf Jaemin.. maaf" mereka bertiga menangis, bahkan Jaemin sudah terisak mendengar ucapan yang keluar dari mulut Eomma nya.
Jaemin menggeleng, tangannya semakin erat memeluk keduanya.
Disisi lain, Jeno yang menyadari bahwa ketiganya butuh waktu untuk berbicara segera menarik tangan Jisung dan Sungchan untuk pergi dari sana.
Jisung dan Sungchan hanya mengikuti sambil melirik Jaemin yang menangis sesenggukan. Mata Sungchan sudah memerah menahan tangis, ia tidak suka melihat Jaemin menangis seperti itu. Ia jadi ikut sedih.
"kenapa Nana di tinggalin?" tanya Jisung menatap Jeno.
"Jisung, Sungchan biarkan mereka melepas rindu dulu, kita pergi jalan-jalan dulu oke?"
Kedua anak kecil itu mengangguk setuju, ketiganya sekarang memasuki mobil. Jeno mengendarai mobil dengan kecepatan sedang membelah jalanan Seoul yang ramai dilalui pengendara lain.
"kita akan kemana?" penasaran Sungchan, ia sudah mulai resah karena tidak ada Jaemin disekitarnya.
"kalian ingin membeli sesuatu? mau apa? ayo kita beli bersama" ajak Jeno.
Sedangkan Sungchan menggeleng menanggapi ajakan Jeno.
"Sungchan mau Mommy Na" bisiknya pelan.
Jisung yang duduk di sebelah Sungchan hanya mengusap punggung anak itu. Jisung juga ingin kembali kepada Jaemin. Ia merasa tidak nyaman dan canggung dekat dengan Jeno, orang yang baru ditemuinya.
*
*
*
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny Is With You [End]
Teen Fiction"kenapa kalian tidak mendengarkan ku dulu? aku tidak bersalah disini, aku juga tidak tahu jika akan berakhir seperti ini" -Jaemin "aku sudah sejauh ini membawamu, bahkan aku diusir oleh keluarga ku sendiri... kau harus bertahan agar aku memiliki s...