part 37

413 12 0
                                    

*  *  *

*

Cuaca cerah di luar tidak dapat menghilangkan suasana dingin dan canggung sepasang kekasih ini. Haechan dan Mark sudah resmi menjadi sepasang suami-istri dalam beberapa jam yang lalu.

Meski karena keterpaksaan Haechan harus menjalaninya mulai sekarang. Jangan hanya karena ia sudah menjadi bagian dari keluarga Jung, ia harus bersikap layaknya istri yang baik untuk Mark. Pernikahan ini bukan kemauannya. Sungguh bukan keinginannya. Jadi jangan salahkan ia jika nantinya akan bersikap buruk.

Keduanya kini sedang duduk menikmati kecanggungan di sofa apartemen yang akan mereka tempati. Haechan hanya diam menatap datar Mark yang juga memandangnya.

Dadanya terasa sesak dan penuh mengingat kejadian beberapa waktu lalu saat acara pernikahan mereka.

"sialan" umpat nya penuh kekesalan lalu berlalu memasuki sebuah pintu yang bisa dipastikan itu adalah kamar, meninggalkan Mark yang rerpaku di ruang tamu.

Mark hanya bisa menghela nafas kasar, pilihannya untuk menerima tawaran Daddynya sepertinya adalah pilihan yang salah. Terlebih melihat sikap istrinya itu, mungkin pemuda cantik itu membencinya.

"aku sepertinya salah telah menyukaimu, tapi aku benar-benar mencintaimu" gumamnya dalam hati.

"tapi kau terlihat seperti membenciku"

"aku akan berusaha membuatmu mencintaiku secara perlahan"


*

*

*

Haechan keluar dari kamar dengan berpakaian bahtrobe yang menutupi sebagian tubuhnya. Ia menatap santai Mark yang sepertinya menahan nafas ketika melihatnya.

"apa yang kau lihat?" ketus nya.

"di mana barang-barangku? aku akan berganti pakaian"

Mark mendongakkan kepalanya menatap Haechan yang berdiri diambang pintu kamar.

"ak-" belum sempat Mark menjawab Haechan sudah memotong ucapan nya.

"baiklah kalau kau tak tahu"

Haechan berlalu menuju dapur menghiraukan Mark yang sedang menahan emosi. Baguslah jika pemuda itu marah dan muak padanya. Ia akan membuat pernikahannya ini tidak akan bertahan lama.

Emang siapa yang mau hidup bersama orang yang tak di kenalinya (?) Orang yang tak dicintainya (?) Walau pernikahannya sudah sah.

*

*

*

Haechan melangkahkan kakinya tergesa memasuki kamar yang akan ia tempati bersama Mark. Entah sengaja atau tidak, ia menyenggol lengan Mark dengan kasar. Mark dibuat meringis olehnya.

Mark baru saja menyelesaikan acara mandinya. Dan kini ia akan memasak makan malam untuk dirinya  dan Haechan. Walaupun Haechan mengabaikannya.

Beberapa menit berlalu, Haechan keluar dari kamar dengan pakaiannya tadi (?) Jas dan celana bahan yang dia digunakan saat acara pernikahannya.

My Destiny Is With You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang