* * *
*
Suasana di ruang makan mansion Jung mendadak hening.
Taeyong dan Jaehyun hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar penuturan si sulung.
"ahh.. maksud Mark bukan Jaemin, tapi seseorang yang mungkin saja seperti Jaemin" ralat Mark sebelum pernyataannya tadi berubah menjadi sebuah tanda tanya besar di dalam benak orangtuanya. Apalagi jika nanti Jeno mendengarnya bisa bonyok wajah tampannya itu oleh adiknya nanti.
Jaehyun menyunggingkan senyuman, jadi si sulung nya juga menginginkan seseorang? ia pikir anaknya itu bisa melakukannya sendiri. Mencari orang yang dicintainya sendiri tanpa bantuan Jaehyun ataupun Taeyong.
Bukankah sebelumnya Mark pernah dekat dengan seseorang? Pikiran Jaehyun mengingat apa yang dulu pernah didengarnya bahwa Jeno sedang menjalani hubungan dengan seseorang, yang bahkan sampai saat ini Jaehyun maupun Taeyong tidak tahu seperti apa, jangankan rupa wajah orang itu, namanya saja mereka tidak tahu."sebenarnya kalian berdua sudah memiliki calon pilihan dari kami, hanya saja keluarga anak itu belum setuju melaksanakan pertemuan keluarga" ujar Jaehyun santai, ia mendapat tatapan tajam dari Taeyong.
"Mark bodoh Jung, bukankah kau sudah memiliki kekasih?" tanya Taeyong.
Mark meringis pelan mendengar ucapan yang keluar dari mulut Taeyong. Sedangkan Jaehyun melongo menatap Taeyong, apa yang dimaksudnya dengan kata 'bodoh' apa istrinya itu mengatai nya melalui marga nya yang melekat di nama Mark.
"bukan.. itu.. itu bukan Mark Mommy" gagap Mark.
Mark tidak sedang dekat dengan siapapun. Ia tidak ingin menjalani hubungan yang akan berakhir dengan perpisahan. Ia dulu pernah di selingkuhi dan hanya dijadikan ATM berjalan.
"hah! sejak kapan anak Daddy memiliki kekasih?" kaget Jaehyun, ia tidak mengetahui apapun tentang Mark, karena anak itu selalu merahasiakannya darinya.
Mark menggeleng, ia tidak memiliki kekasih ataupun seseorang yang dekat dengannya sekarang.
"lalu kenapa Jeno mengatakan seperti itu kepada Mommy?"
"dia..anak itu, dia pasti berbohong Mom, percayalah pada Mark" pinta Mark dengan wajah yang memohon.
"baiklah baiklah.. Mommy percaya padamu"
Mark tersenyum senang, ia mengembangkan senyuman bahagianya ucapan Daddy nya tadi masih terngiang-ngiang jelas dalam benaknya. Ia telah dijodohkan dengan seseorang, jadi ia juga telah memiliki kekasih, ya.. secara tak langsung bisa dikatakan kekasihnya. Karena telah dijodohkan dengannya.
"siapa dia Dad?" tanya Mark. Ia menatap penuh harap kepada Jaehyun agar memberitahu nya.
"kau tidak perlu tahu sekarang, nanti Mommy yang akan memperkenalkan kalian berdua, kau akan bertemu dengannya, bersabarlah" jawab Taeyong ketika melihat Jaehyun akan membuka bicara. Ia tidak ingin Jaehyun berbicara terlalu jauh. Bukankah mereka telah berjanji akan merahasiakan semua ini? Mark akan mengetahui siapa calonnya ketika keluarga calonnya itu setuju untuk memperkenalkan anak-anak mereka. Tepat pada saat anak itu menyelesaikan pendidikannya dan memperoleh gelar sarjana.
"aku ingin mengetahui nya sekarang Mommy, Daddy ayolah ceritakan pada Mark seperti apa dia? " rengek Mark.
Lihatlah, ini bukan seperti Mark, pemuda itu sungguh terlihat berbeda. Bisa-bisanya ia merengek dengan setengah memohon kepada orangtuanya seperti itu. Ini jelas sangat berbeda dengan ketika ia sedang bekerja dan saat bersantai. Suara indah miliknya sangat jarang terdengar ketika berada di perusahaan. Suaranya seperti sesuatu yang mahal yang harus diawetkan dan dijaga dengan baik agar tidak rusak dan hilang.
Jeno dan Mark, mereka seperti orang yang memiliki kepribadian ganda. Memiliki sifat yang akan berubah-ubah ketika ia menginginkannya. Tidak banyak orang yang bisa melihat wajah ceria dan bahagia mereka, namun semua orang di perusahaan sudah pasti sering melihat wajah serius mereka, wajah yang minim akan senyuman. Bahkan suara mereka juga jarang terdengar, hanya orang-orang tertentu yang bisa akrab dengan mereka, karena mereka berdua tipe orang yang selalu memilih untuk dekat dengan seseorang.
"nanti kau akan tahu sayang"
"aku ingin tahu sekarang seperti apa dia? kenapa kalian menyembunyikannya?"
"keluarganya yang meminta, jadi kami menurutinya saja"
"kenapa mereka seperti itu?"
"karena anak itu masih menjalani pendidikan tingkat akhirnya, sama seperti Jaemin namun ia tua setengah tahun dari Jaemin"
"benarkah?"
"iya, dia berasal dari keluarga baik-baik, dia anak tunggal, dia pemuda manis dan baik, kau pasti menyukainya jadi bersabarlah menunggu beberapa bulan ini" oceh Taeyong panjang lebar.
Taeyong mengatakan itu agar anaknya berhenti merengek.
Jika orangtuanya tidak mau memberitahunya maka ia yang akan mencari tahu sendiri. Ia hanya perlu meminta bantuan Jeno dan sahabatnya yang lain agar ia bisa dengan mudah mencarinya. Senyuman Mark mengembang mengingat ia memiliki banyak koneksi dengan orang-orang diluar sana.
"jangan ku mencoba mencari tahu siapa dia Mark" cegah Jaehyun ketika melihat senyuman aneh putra sulungnya.
Seolah tahu dengan apa yang dipikirkan Mark, Jaehyun menatap putra sulungnya itu dengan tatapan tajam. Mark mengulum senyuman nya, kenapa Daddy nya mengetahui apa yang sedang dipikirkannya (?) Apakah dia seorang cenayang (?)
"kenapa begitu Dad?"
"jika kau melakukan itu, pertunangan mu dengan nya akan langsung dibatalkan" ucap Jaehyun dengan santai.
Mark dibuat melongo oleh ucapan Daddy nya barusan. Semudah itukah(?)
Jaehyun meminum airnya yang berada di gelas sampai habis dalam sekali tegukan. Mark memperhatikan Jaehyun dengan tatapan penasaran, kenapa ia dilarang mencari tahu siapa calon tunangannya (?) Bukankah seharusnya itu yang dia lakukan? kenapa malah dilarang (?) Sungguh Mark sangat penasaran dibuatnya.
"kenapa tidak boleh?"
"Mark, percayalah pada Mommy dan Daddy, kami tidak akan mencarikan orang yang salah untukmu" ujar Taeyong dengan tatapan teduh.
Taeyong tersenyum hangat kepada Mark. Mark dibuat penasaran siapa gerangan yang akan menjadi pendampingnya nanti (?)
Tapi sudahlah, orangtuanya tidak mungkin memilihkan orang yang salah untuknya, jadi ia hanya perlu menunggu, sampai hari kelulusan anak tingkatan terakhir tahun ini selesai. Itu tidak akan memakan waktu satu tahun, hanya beberapa bulan lagi saja ia perlu menunggu.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny Is With You [End]
Teen Fiction"kenapa kalian tidak mendengarkan ku dulu? aku tidak bersalah disini, aku juga tidak tahu jika akan berakhir seperti ini" -Jaemin "aku sudah sejauh ini membawamu, bahkan aku diusir oleh keluarga ku sendiri... kau harus bertahan agar aku memiliki s...